01

894 129 31
                                    

WE ARE ALWAYS TOGETHER

Utamakan vote!

"Apa aku juga akan ke Hogwarts, mum?, aku ingin bersama sis Y/n" ucap franz sambil merengek ke Mum, wanita itu hanya terkekeh dan mengacak rambut anak laki-laki itu.

"Aku juga tidak tau franz" balas mum, lalu melihat kearah y/n yg sedang memainkan troli nya, "y/n kuharap kau baik-baik saja di Hogwarts" ucap mum, kemudian memeluk y/n.

Mum kemudian juga mengecup pipi dan kening y/n, Y/n juga kemudian berpamitan ke franz, franz terus memeluk y/n seperti tidak merelakan kakak nya pergi dari nya, tapi akhirnya dengan tidak ikhlas dia melepaskan nya.

Kereta akan pergi sebentar lagi, y/n kemudian tersenyum kearah adik dan ibu nya, lalu dia berjalan kearah kereta. Si gadis kemudian memasuki kereta, banyak kompartemen telah terisi, ia akhirnya berjalan lebih jauh dan menemukan kompartemen yg berisi satu orang anak laki-laki berambut hitam sedang membaca buku.

Y/n kemudian membuka pintu kompartemen, tapi seperti nya anak laki-laki yg ada didalam kompartemen itu sama sekali tidak peduli.

"Boleh aku duduk disini?" Tanya y/n kepada anak laki-laki yg sama sekali tidak mengalihkan pandangan nya dari bacaan. "Maaf?" Ucap y/n, mencoba menerima jawaban dari anak laki-laki itu.

"Duduklah, dan jangan banyak bertanya" ucap anak laki-laki itu to the point, y/n kemudian hanya mengangguk kan kepala nya dan duduk di bangku seberang anak laki-laki itu.

Selama setengah jam perjalanan tidak terjadi percakapan apapun di kompartemen itu, anak laki-laki itu hanya terlalu fokus atau mungkin memang cuek.

Tapi akhirnya setelah beberapa waktu anak laki-laki itu memulai percakapan dengan y/n.

"Siapa namamu?" Tanya nya, dia kemudian menutup buku nya dan menatap Y/n yg duduk didepan nya.

"Y/n Delacour, kau?"

"Tom Riddle"

"Oh.. senang bertemu denganmu" ucap y/n dengan senyuman, anak laki-laki itu tidak menggubris dan kembali membaca buku nya, jujur agak canggung pikir Y/n, si gadis yg awalnya ingin memulai percakapan mengurungkan niatnya. Dan kembali berdiam-diaman.


Great hall

Y/n sangat terpesona dengan ruangan ini, ada empat meja panjang diaula itu, dan ada juga lilin yg melayang. Dan juga ada barisan para profesor didepan. Dan yg paling menarik perhatian y/n adalah sebuah topi usang yg ditaruh di sebuah bangku kecil.

Acara penyortiran pun dimulai, y/n sedikit gugup, satu persatu nama siswa kemudian dipanggil.

"Tom Riddle" panggil profesor, y/n kemudian melihat anak laki-laki berambut hitam yg satu kompartemen dengan nya maju kedepan dan duduk di bangku.

Topi seleksi kemudian mulai berbicara, tapi akhirnya meneriakan
"SLYTHERIN!" Tom kemudian turun dari bangku itu dan berjalan kearah meja para siswa berdasi hijau. Penyeleksian kemudian masih berlanjut.

"Albert Avery"

"SLYTHERIN!"

"Fleamont Potter"

"GRYFINNDOR!"

"Amorette Diggory"

"HUFFLEPUFF!"

"Vanya Selwyn"

"RAVENCLAW!"

"Abraxas Malfoy" atensi Y/n kemudian beralih kearah seorang anak laki-laki yg familiar, rambut nya yg mencolok. Akhirnya mengingat kan y/n pada anak laki-laki angkuh yg ia temui di toko.

Anak laki-laki bernama Abraxas itu berjalan dengan sombong menuju bangku dan duduk disana. Topi seleksi diletakkan, tidak sampai 5 detik diletakkan topi seleksi meneriakan

"SLYTHERIN!"

anak berambut platina itu kemudian memberikan ekspresi wajah puas, dan turun dari bangku, perhatian mata abu-abu nya kemudian secara mengejutkan teralihkan kearah y/n, dia kemudian memberikan smirk, dan berjalan kearah meja Slytherin.

Y/n terus memerhatikan anak laki-laki itu sebelum nama nya dipanggil untuk melakukan penyeleksian.

"Y/n Delacour"

Y/n kemudian berjalan kedepan dan duduk di bangku itu, gadis itu sedikit gugup saat semua mata menatap kearah nya, dan beberapa dari mereka berbisik bisik.

Tapi kemudian, topi seleksi mulai diletakkan di kepala y/ny topi itu berkata kata sendiri sebelum meneriakkan.

"RAVENCLAW!"

Y/n kemudian menghela nafas, topi seleksi diturunkan dari atas kepala nya, dan gadis itu turun dari bangku itu, dan berjalan kearah meja yg diduduki para siswa berdasi biru

Y/n kemudian duduk di salah satu bangku, dan memerhatikan meja Slytherin. Pandangan mata e/c nya kemudian berkontak dengan mata abu-abu milik anak bernama Abraxas Malfoy.




































































To be continue.....

Abraxas Malfoy x Reader [WE ARE ALWAYS TOGETHER ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang