WE ARE ALWAYS TOGETHER
Utamakan vote!
Tujuh tahun kemudian berakhir tepatnya di Malfoy manor, Y/n yg sedang menaiki tangga dan berhenti di sebuah pintu dan kemudian memasuki ruangan yg merupakan kamar abraxas, sementara pria itu sedikit terkejut saat wanita muda itu memasuki kamar nya.
"Abraxas!, kenapa!, kenapa kau tidak bilang jika kau jadi pengikut Riddle!" Bentak wanita muda itu sambil menahan tangis nya. Abraxas hanya diam dan bangkit dari duduk nya dan berjalan mendekati Y/n. Wanita muda itu kemudian juga mendekati pria itu. "Maaf....love...aku...aku tidak bisa lagi keluar dari sana...aku telah terikat...dan tidak bisa berbuat apa-apa" ucap abraxas sambil membelai pipi Y/n yg telah basah karena air mata nya mulai mengalir.
"Tapi....dia itu jahat!, aku...aku gak bisa terima..." Balas y/n, bulir air mata mulai terbentuk lagi di pinggiran mata nya. Abraxas hanya menatap sendu dan mengusap bulir air mata wanita nya. "Maaf...kita tidak bisa melakukan apa-apa...jika kita nekat... hanya satu hal yg akan terjadi... kematian..." Ucap abraxas sambil menarik Y/n dalam pelukannya. Sementara wanita itu mulai menangis sejadi jadinya tapi teredam.
Setelah beberapa saat. Abraxas melepaskan pelukan itu, karena merasa Tom Riddle alias Lord Voldemort telah memanggil pengikut nya untuk berkumpul. Abraxas kemudian menatap Y/n dalam. "Love...kau tunggu di manor ini...aku akan pergi sebentar... setelah nya aku akan kembali...ada sesuatu yg harus kuberikan padamu...." Kata abraxas mencondongkan tubuhnya dan mencium kening y/n, dengan lembut.
Wanita muda itu kemudian menggelap bekas air matanya dan menatap abraxas juga. "Kemana?" Tanya wanita muda itu, sementara pria itu hanya diam. "Kemana" ucap y/n lagi dengan nada agak keras, abraxas kemudian menghela nafas dan menjawab. "...Manor Avery.." jawab nya. Ia kemudian menarik Y/n sekali lagi dan mengecup keningnya. "Ingat jangan...kesana..tunggu aku disini...aku pergi dulu.." lanjut abraxas, ia kemudian mencabut tongkat nya dan segera ber apparition.
Y/n hanya memandangi abraxas yg telah menghilang sepenuhnya dari penglihatan nya. Wanita muda itu kemudian juga mencabut tongkat nya dan mulai berjalan apparition juga
•
•Y/n sampai di manor Avery. Wanita muda itu mengamati sekeliling nya yg dipenuhi oleh penyihir yg memakai pakaian hitam, dan untung nya saat itu Y/n juga memakai pakaian hitam jadi dia bisa berkamuflase dengan muda.
Setelah beberapa menit berdiri dengan mengamati beberapa penyihir hitam dengan tampilan mengerikan, perhatian semua penyihir yg ada disana tertuju pada seorang pria yg baru keluar dari manor sambil dikelilingi beberapa pureblood dan salah satu nya adalah abraxas.
Pria yg di kelilingi para pureblood yaitu tom Riddle atau sekarang lord Voldemort kemudian berdiri ditengah tengah halaman itu. Para pureblood yg mengelilingi nya kemudian mulai menyingkir. Lord Voldemort kemudian tertawa jahat, dan diikuti oleh para pengikutnya.
Ia kemudian mulai berkata tentang rencana keji nya yg ingin membunuh semua muggle dan mudblood. Semua pengikut nya yg mendengar itu kemudian sangat senang dan langsung menyetujui nya. Y/n yg sangat geram mendengar itu kemudian menerobos kerumunan dan berdiri tepat di depan Lord Voldemort.
Voldemort hanya mengangkat alis nya dan memberikan ekspresi bingung sementara abraxas memberikan ekspresi panik saat menyadari bahwa Y/n ada disana.
"kau mahluk keji Riddle!, aku tidak akan sudi menjadi pengikut mu kapan mu!, aku menentang mu!" Teriak Y/n dengan kesal kepada Voldemort. Voldemort kemudian dengan marah mencabut tongkat nya dan mengarahkan ke pada Y/n.
"Tutup mulut mu Delacour, aku bisa saja membunuh mu jika aku mau" ucap Voldemort dingin dengan suara nya yg menyeramkan. Y/n yang tidak peduli kemudian menghela nafas kasar. "Oh, baiklah, bunuhlah jika kau mau!" Teriak wanita muda itu. Sementara abraxas ingin berlari kearah y/n sebelum sebuah kilatan hijau mengenai Y/n
"Avada kadavra!" Teriak Voldemort sambil tersenyum, saat cahaya hijau itu mengenai wanita yg ada didepannya. Abraxas hanya membeku saat melihat tubuh kekasihnya jatuh dan terbujur kaku.
Voldemort kemudian tertawa sambil diikuti oleh para pengikutnya setelah nya ia menghilang sambil juga diikuti oleh pengikutnya kecuali abraxas.Pria itu dengan langkah berat mendekati tubuh wanita nya yg terbujur kaku ia kemudian berlutut di samping tubuh itu dan menggenggam tangan nya yg dingin. Abraxas berusaha menahan tangis nya.
Hari mulai mendung dan suara petir mulai memekak kan telinga."Y/n...y/n?...y/n...." Panggil abraxas dengan suara bergetar. Hujan pun mulai turun perlahan. Sementara abraxas tetap memangil y/n berharap wanita itu bangun.
Setelah nya abraxas berhenti memanggil wanita muda itu dan mengecup tangan dingin nya. Setelah nya abraxas merogoh kantung celana nya dan mengeluarkan sebuah kotak kecil bewarna merah dan membuka kotak itu dan mengambil sebuah cincin dari kotak itu dan memasang kan nya pada y/n.Ia kemudian menggenggam tangan y/n lagi, sekarang ia benar-benar tidak bisa menahan air matanya. Sementara itu hujan mulai menguyur dan membasahi daerah sekitar dan tentu nya abraxas.
"...You won't leave me, right?..."
"We are always together, right?..you will marry me...Y/n.."
Abraxas berkata dengan suara yg amat bergetar dan air mata nya yg sudah hampir jatuh. Tapi ia sebisa mungkin menahannya. "Aku...tidak bisa menjaga mu Y/n...aku...aku gagal..." Abraxas mulai sesegukan, air mata nya benar-benar mengalir sekarang.
Hujan yg makin deras begitu pula, tangisan dan Raungan pria itu. Ia benar-benar tidak menyangka hal buruk ini akan terjadi dalam kehidupan nya.
"Sorry...Y/n..."
END
___________________________________________
Haloo, gimana endingnya, aku tahu ini bukan seperti yg kalian harapkan ( ≧Д≦).
Aku sangat minta maaf kalo begitu. Tenang aja, mungkin kapan² aku akan bikin another universe jadi jangan baper dulu yaa🌚
KAMU SEDANG MEMBACA
Abraxas Malfoy x Reader [WE ARE ALWAYS TOGETHER ]
FanfictionAbraxas Malfoy x Reader "Jika awal nya baik-baik saja, maka pasti akhirnya akan sangat mengenaskan" •UTAMAKAN VOTE• Start: 20th April 2024 End: 16th Juni 2024 ⚠Warning⚠ Bakal ada adegan yang lumayan vulgar, jadi mohon kebijakan nya dalam membaca.ba...