WE ARE ALWAYS TOGETHER
Utamakan vote!
Beberapa bulan telah berlalu, Y/n berdiri di stasiun bersama abraxas. Yah, sejak kejadian di hogsmaede beberapa bulan lalu, entah kenapa kedua penyihir itu jadi agak dekat. Abraxas juga jadi tidak terlalu menganggu dan lebih tenang dari biasanya. Netra gadis itu kemudian mengarah kearah seorang wanita yg baru saja tiba bersama seorang anak laki-laki disampingnya. Y/n kemudian tersenyum dan ingin melangkah kearah ibu dan adiknya.
Sebelum sebuah tangan menggenggam pergelangan tangannya. Y/n Kemudian memutar kepalanya dan menatap abraxas dengan tatapan 'Kenapa?' sambil memiringkan kepalanya. "Jangan lupa balas surat ku yah?" Ucap abraxas sambil tersenyum. Y/n kemudian memutar matanya dan tersenyum kemudian mengangguk,"Yeah, tenang saja" balas y/n.
Abraxas kemudian terkekeh dan menarik Y/n dalam pelukannya, setelah beberapa detik, sebelum pemuda itu melepaskan pelukan nya ia menyempatkan diri nya untuk mencium kepala gadis itu tapi tidak sampai kekulit kepalanya, yah lebih jelas lagi dia hanya mencium rambut nya.
Gadis itu tampak nya tidak sadar dia kemudian tersenyum lagi kepada abraxas dan berbalik untuk berjalan kearah ibu dan adiknya. Y/n kemudian memberikan senyuman lebar pada Mum, dan wanita itu membalas.
"Siap kembali ke rumah sayang?" Tanya mum kemudian menarik Y/n dalam pelukannya. Setelah nya mereka berdua melepaskan pelukan itu. Y/n kemudian menatap ke arah franz yg tersenyum jahil sambil menaik turun kan kedua alis nya.
"Si abraxas itu lumayan juga yah, tapi sayang tidak setampan aku" ucap franz sambil menatap Y/n dengan kilatan jahil. Y/n kemudian hanya diam dan memutar matanya kesal. Sekarang yg mengesalkan bukan lagi abraxas tapi adiknya sendiri.•
•Waktu liburan Gadis itu hanya menghabiskan hari-harinya dengan membantu ibunya berkebun dan membaca serta membalas beberapa surat dari abraxas. Walaupun sama seperti satu tahun yg lalu isinya hanya omong kosong tapi Y/n berusaha tetap terus membalas surat-surat itu.
Seperti saat ini Y/n sedang membaca surat abraxas diatas kasurnya. Gadis itu kemudian membuka lipatan surat itu dan menemukan sebuah kalung dengan bandul permata bewarna abu-abu kebiruan. Y/n kemudian menyingkirkan kalung itu dan membaca surat nya
___________________________________________From Abraxas
Haloo, apa kabar mu Y/n?, kuharap kau baik' saja. Kau pasti agak kaget dengan kalung itu hehehe, jujur saja aku ingin memberikan nya padamu karena saat ini aku dan orang tua ku sedang berlibur di argyle, Australia Barat, mereka lumayan banyak menjual itu disini, tenang saja harga nya Sangat kecil bagiku.
Aku berpikir memberikan kalung itu karena bandul permata nya sangat mirip dengan warna mata ku~, dan juga alasan lainnya agar kamu selalu mengingat ku
Kalung nya dipakaii yahh, soalnya aku nangis nih kalo kamu gak pake ( ꈍᴗꈍ)
For Y/n
___________________________________________
Gadis itu sedikit terkekeh saat melihat beberapa kata ngelantur yg ditulis abraxas , perhatian gadis itu kemudian tertuju pada kalung itu ia kemudian mengambil kalung itu dan mengamati nya, gadis itu menyadari bahwa warna permata itu sangat mirip dengan warna mata pemuda itu.
Tapi bedanya mata pemuda itu lebih terang dan bersinar, meskipun begitu warnanya tetap saja mengingatkan Y/n pada abraxas.
Y/n kemudian bangun dari kasurnya dan berjalan menuju meja rias dan duduk di kursi yg ada disana. Gadis itu pun mulai mengalungkan kalung itu di lehernya.
Itu terlihat sangat cantik, sangat selaras dengan kulit putih Y/n. Gadis itu kemudian tersenyum melihat diri nya sendiri, sebelum sebuah suara menganggu kesenangan gadis itu.
"Cie, dapat hadiah dari pacar nichh" celetuk franz yg berdiri di kenop pintu, y/n kemudian berbalik dan mengerutkan keningnya sebal. "Kenapa, iri ya?" Ucap Y/n menyeringai pada franz, anak laki-laki itu kemudian menyilangkan kedua tangannya di depan dada dan menyipitkan matanya. "Ga iri tuh" kata nya singkat sambil pura-pura bersiul.
"Bohong nya kelihatan, bilang aja kamu gak laku, susah amat" balas y/n memutar matanya dan duduk kembali menghadap cermin. Franz kemudian terkekeh "iya, iya, sipaling laku" kata Franz sambil terkekeh ringan dan mulai berjalan meninggalkan kamar y/n.
Gadis itu kemudian menghela nafas kasar dan bergumam pada dirinya sendiri. "Gini banget punya adik yg sering usil sama urusan orang" gumam nya malas
___________________________________________Haloo
btw ini yg masih bingung cast nya abraxas gimana, bayangin aja francisco lachowski versi rambut platina nya.
Yah, kalo kureng pake yg ada di imajinasi kalian ajaaSegitu duluh, byeee
To be continue.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Abraxas Malfoy x Reader [WE ARE ALWAYS TOGETHER ]
FanfictionAbraxas Malfoy x Reader "Jika awal nya baik-baik saja, maka pasti akhirnya akan sangat mengenaskan" •UTAMAKAN VOTE• Start: 20th April 2024 End: 16th Juni 2024 ⚠Warning⚠ Bakal ada adegan yang lumayan vulgar, jadi mohon kebijakan nya dalam membaca.ba...