06

504 81 2
                                    

WE ARE ALWAYS TOGETHER

Utamakan vote!

Tahun ketiga kemudian berakhir, selama satu tahun penuh abraxas selalu mendekati y/n, dan membuat gadis itu sedikit kesal. Dimana pun y/n berada mahluk pirang itu pasti akan selalu muncul. Dia akan menggoda dan menghina secara bersamaan. Y/n awal nya sangat kesal tapi lama kelamaan gadis itu mulai agak terbiasa walau masih jengkel.

Kini, Y/n duduk di atas kasur nya dan membaca surat dari abraxas, isinya kebanyakan hanya omong kosong, Gadis bersurai H/c itu hanya memutar mata dan menghela nafas. Y/n kemudian membaringkan tubuhnya di kasur miliknya, jujur saja walau pun abraxas menjengkelkan tapi entah kenapa y/n tidak bisa membenci nya.

Saat gadis itu larut dalam pikiran nya seseorang memasuki kamar y/n, y/n kemudian bangun dari posisi nya dan mendapati Franz, berdiri di kenop pintu sambil tersenyum. Y/n kemudian balas tersenyum dan berbaring lagi seperti posisi awal nya.

Anak laki-laki itu kemudian mendekati y/n, tapi matanya fokus pada tumpukan surat disebelah y/n, dengan cepat Franz menarik salah satu surat itu dan membacanya.

"Abraxas?, 'mungkin kita bisa menikah suatu hari nanti' " Franz membaca beberapa baris surat itu ia kemudian tersenyum jahil kepada y/n yg telah berdiri bersiap merebut surat itu, Franz kemudian terkekeh dan memberikan surat itu.

"Oh, ayolah, kau punya pacar?, kenapa tidak bilang pada ku?, oh siapa nama nya arax? Bukan abraxas ya!, abraxas, hahaha" Ucap franz dengan semangat, y/n dengan bingung dan sedikit memerah kemudian menarik surat itu dari tangan franz dan membalas "dia bukan pacar ku!, keluar dari kamar ku!"

Franz kemudian tertawa lagi dan keluar dari kamar sebelum benar-benar keluar franz kemudian berkata sedikit berteriak kepada y/n "hati-hati!, nanti ku bilang pada mum loh!" Ucap nya kemudian segera meninggalkan kamar y/n.

Y/n dengan kesal kemudian melemparkan surat itu ke sembarang arah dan berbaring lagi. Masih kesal dengan franz, setelah masuk beauxbatons, dia jadi agak kurang ajar. Pasti pergaulan nya tidak benar, pikir y/n kemudian menghela nafas.


Y/n menyusuri jalan di diagon Alley, sambil mengamati beberapa toko, sangking fokus nya, ia tanpa sengaja menabrak seseorang. Si gadis kemudian mengaduh kesakitan sebelum mendongak menatap orang yg di tabrak nya. Si netra e/c kemudian Langsung memberikan tatapan malas saat tahu siapa orang yg ditabrak nya.

"Liburan yg bagus, Y/n?" Ucap nya sambil diiringi seringai nya, y/n menghela nafas dan dengan enggan menjawab.
"Tidak, tidak bagus, surat mu mengacaukan liburan ku, Malfoy"

Abraxas yg mendengar itu kemudian tertawa sambil mencondongkan tubuhnya sedikit. "Oh, turunkan gengsi mu nona, jika kau suka surat ku, kubilang saja, tidak usah menghina begitu~"

Y/n kemudian memutar matanya, dan memilih berjalan melewati abraxas, si pirang platina tentu saja tidak membiarkan hal itu, dia kemudian mulai berjalan mengekori gadis itu. "Kau ingin kemana lagi?" Tanya abraxas sambil menyamakan langkah nya dengan Y/n.

"Pulang" balas y/n, menggeser tubuhnya agak jauh dari abraxas, pemuda itu kemudian juga ikut bergeser mengikuti gadis itu. Si gadis kemudian mulai memutar matanya untuk kesekian kalinya

"Membosankan sekali" ucap abraxas sambil mengikuti gaya y/n yg memutar matanya.

Setelah beberapa menit sunyi, Perhatian y/n kemudian teralihkan kepada seorang wanita yg sedang berdiri sambil melirik arloji nya. Gadis itu kemudian mulai berjalan menuju wanita itu. "Mum!" Ucap y/n, wanita itu kemudian tersenyum.

"Y/n?, sudah selesai membeli perlengkapan?" Kata mum dengan senyuman yg tidak pernah hilang di wajah nya, perhatian nya kemudian teralihkan ke pemuda yg memberikan senyuman.

"Oh..apa kabar, abraxas" Ucap mum kepada abraxas, pemuda itu kemudian menunduk kan kepala nya dan mengangkat nya.

"Lumayan baik, Mrs. Delacour, saya sangat senang dapat bertemu dengan anda lagi" balas abraxas dengan sopan. Y/n hanya diam berusaha untuk tidak memutar matanya.

Tapi kemudian Y/n tersentak saat Ibunya membisikkan sesuatu ditelinga gadis itu. "Y/n, seperti nya Mum percaya pada franz kali ini" bisik mum pelan. Y/n terdiam sebentar, gadis itu merasakan wajahnya agak memanas, dia kemudian menggeleng kan kepala nya. Mum yg melihat itu hanya terkekeh, sementara abraxas hanya memberikan ekspresi bingung.

Mum kemudian mengalihkan pandanganya kepada abraxas. "Maaf sekali abraxas, tampak nya kita tidak bisa berlama-lama disini" ucap mum dengan senyum kecil nya. Abraxas kemudian terkekeh. "Don't worry, Mrs Delacour" balas abraxas.

Wanita itu kemudian mengangguk. "Baiklah selamat tinggal, Tuan Malfoy" mum kemudian mengalihkan pandangan ke y/n, gadis itu kemudian dengan malas berkata kepada abraxas. "Selamat tinggal".

Setelah nya, Mum merangkul pundak y/n dan mengucapkan mantra dengan tongkat nya. Setelah beberapa saat, kedua penyihir itu hilang Dari sana. Abraxas hanya melihat itu dan menyeringai dalam hati nya. Ia kemudian berbalik dan pergi.

"Sayang sekali~" ucap abraxas kepada dirinya sendiri


















































































































To be continue.....

Abraxas Malfoy x Reader [WE ARE ALWAYS TOGETHER ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang