36

7 4 0
                                    

Malam hari korban kecelakaan di hutan sudah di temukan dan di larikan ke rumah sakit untuk mendapatkan bantuan medis.

Ayora,bela,Aldi dan raynad di tempatkan di ruangan yang berbeda-beda karna kondisi mereka semua cukup parah dan setiap ruangan full akan alat bantu rumah sakit agar mereka semua dapat bertahan hidup.

Namun ayora terbangun dari masa kritisnya pada pukul 3 dini hari dan kebetulan ada dokter yang berjaga untuk memeriksa kondisi ayora yang parah pada waktu itu.

Ayora terbangun dan mengerjap-ngerjapkan matanya untuk memperjelas penglihatannya.

Saat baru bangun ayora langsung di serang dengan rasa sakit yang luar biasa,,namun ia berusaha menahannya.

Dokter yang sadar bahwa ayora sadar dari kritisnya langsung memeriksa ayora "apa kamu sudah sadar??"tanya dokter itu

"D-dok gi-gimana ko-kon-di-si ko-korban y-ang la-lain"ujar ayora putus² di balik nebulizer yang terpakai di bagian hidung dan mulutnya untuk mempermudah pernafasan ayora.

"Alhamdulillah mereka semua selamat tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan itu namun keadaan mereka semua kritis karna luka yang di alami begitu parah"jelas dokter itu

"Ke-kenapa de-ngan me-mere-ka dok"ujar ayora ngos²san karna sekarang ia merasa sulit bernafas

"Pasien atas nama Aldi dia mengalami   kebutaan,dan Pasian atas nama bela wajahnya hancur karna terkena kaca²  mobil yang pecah dan pasien atas nama raynad dirgantara dia kekurangan banyak darah sedangkan pasien atas nama Wayan dia membutuhkan donor jantung segera"ujar dokter itu menyebutkan letak bagian terparah dari setiap korban kecelakaan dan tanpa sengaja menyebut Wayan karna tadi kebetulan Wayan ikut dilarikan ke rumah sakit bertepatan dengan dilarikan korban kecelakaan.

"Wa-wayan??"tanya ayora karna ia merasa bahwa Wayan tidak ada dalam kecelakaan itu.

"Iya i Wayan .... ......"jelas dokter itu memperjelas nama lengkap pasien tersebut "sepertinya pasien itu di larikan Ke rumah sakit karna terkena serangan jantung setelah mendengar kabar kecelakaan yang terjadi dan pasien atas nama Wayan juga mengidap penyakit jantung koroner"lanjutnya

'teryata Lo disini juga ar'batin ayora

"Dok saya mau mendonorkan mata saya untuk pasien atas nama Aldi,dan saya mau mendonorkan wajah saya untuk pasien atas nama bela,dan saya mau mendonorkan darah saya untuk pasien atas nama raynad,dan saya mau mendonorkan ginjal saya untuk pasien atas nama Dewi dan yang terakhir saya ingin mendonorkan jantung saya untuk pasien atas nama Wayan"ujar ayora lemas

"Apa kamu sudah gila??kamu bisa mati jika begitu caranya"ujar dokter itu yang tidak habis thinking dengan ucapan ayora

"Saya udah gak kuat dok,,ini terlalu sakit untuk saya tanggung.mereka semua begitu gara² saya,,jadi saya mau bertanggung jawab"uajr ayora dan tak terasa linangan air mata terjatuh dari pelupuk matanya

"Langsung oprasi saya besok dan jangan beritahukan mereka bahwa saya pendonornya,,beritahu mereka setelah saya pergi"uajr ayora

Dokter itu hanya mengangguk menyetujui perintah ayora yang sepertinya tidak mau dibantah,,ia juga hanya bisa menurut karna ini adalah keputusan ayora jadi dia tidak bisa berbuat apa².

"Ada polpen dan selembar kertas gak dok,,saya mau nulis sesuatu"uajr ayora

"Tunggu saya Carikan dulu"ujar dokter tampan itu lalu mencari sebuah kertas dan polpen dari dalam laci nakas di sampingnya.

Setelah dapat ia langsung memberikan nya kepada ayora.

Ayora langsung menerima kertas tersebut dan menuliskan sesuatu disana.seyelah selesai menulis ayora langsung mengembaliaknya ke dokter itu "kasih surat itu untuk seseorang yang namanya tertera di sana"ujar ayora

LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang