"Yang ini juga, suruh mereka beresin siang ini. Sofanya udah rusak dari dua hari yang lalu kenapa gak ada inisiatif buat keluarin ini sofa?"
"Kopi saya mana?"
"Sarapan saya? Kamu beli kopi doang? Kamu mau saya kembung?"
"Report finance mana? Dari kemarin saya minta report-nya kok gak ada-ada di meja saya? Kamu bisa kerja gak sebenarnya?"
"Saya mesan latte"
"Pak, tadi bapak mesennya americano"
"Oh ya? Ganti kalo gitu. Saya mau latte, no sugar"
"Kutu kupret emang!"
Malaikha rasanya udah capek banget hari ini. Padahal ini masih pagi dan istirahat makan siang masih lama. Dia bahkan belum ke kubikel asalnya yang ada di lantai kerja Pak Bambang. Dari pagi banget dia udah menghadapi si Zachary yang hari ini maksimal banget nyebelinnya.
Malaikha gak pernah begini sebelumnya pas kerja sama Pak Bambang tapi pas sama Zachary rasanya moodnya turun naik banget.
Susah untuk gak sebel sama Zachary.
"Sumpah kalau complaint lagi gue getok kepalanya" rutuk Malaikha sambil membawa pesanan latte yang diinginkan Zachary.
Tok... tok...
"Come in!"
Setelah mendapatkan izin untuk masuk, wajah Malaikha yang jutek abis berubah menjadi ramah. Sekesal apapun dirinya, dia masih inget kalau dirimya cuman karyawan yang bisa digantikan oleh siapapun. Dan dia gak bisa membiarkan itu terjadi, Malaikha masih punya cicilan rumah yang mau dia bayar.
Dia masih sangat memerlukan perkerjaan.
Kecuali dia tiba-tiba ketemu sama CEO yang siap menikahi dirinya. Malaikha bakal cepet-cepet resign kalau begitu ceritanya.
Ah, masa iya?
"Latte-nya, Pak-"
"Memang saya tadi bilang ice latte ya?"
Mendengar perkataan Zachary ngebuat Malaikha ternganga. Dia masih gak paham kenapa si Zachary bener-bener membuat semuanya menjadi gak mudah hari ini. Biasanya juga lempeng aja.
"Apa gue buat salah ya? Kayaknya enggak deh. Gue bahkan nemenin ke kondangan temennya. Ini kenapa sih manusia lempeng berubah rempong!?" Pikir Malaikha.
Malaikha menarik nafas dalam lalu melempar senyum pada Zachary yang menatapnya datar.
"Jadi bapak mau yang panas?"
Zachary mengedikkan bahu lalu mulai fokus pada beberapa file yang harus dia approve hari ini.
"Kalau lagi pagi, perut juga kosong menurut kamu pantes gak saya minum ice latte? Logikanya dipake"
Wah!
"Beneran mau perang nih orang kayaknya!" Monolog Malaikha lagi dalam hati.
Perkataan Zachary tadi beneran melukai hati Malaikha. Banget. Dia masih bisa menahan semuanya tadi tapi saat Zachary menyuruh dirinya untuk berpikir secara logika, itu membuat dia tersinggung. Memang selama ini dia kerja gak pake otak apa?!
"Baik pak. 15 menit lagi saya bawakan pesanan, bapak. Saya permisi-"
"Udah itu aja, saya keburu gak moo-"
"Jangan Pak, ini saya mesannya tadi gak pake mikir dengan logika, nanti bapak ketularan tolol kayak saya. Saya akan pesenin lagi, Pak. Saya permisi dulu" Ujar Malaikha sambil mengenggam erat cup ice latte. Dia akhirnya keluar lagi dari ruangan Zachary.
KAMU SEDANG MEMBACA
Head Over Heels (ON HOLD)
FanfictionDoa Malaikha cuman satu. "Please banget gue mau dapat jodoh. Kan juga mau bikin konten bucin kayak orang diluaran" Katanya jodoh tuh sebenarnya orang yang ada dekat dengan kita. Cuman kitanya aja yang gak tahu. Atau dalam konteks ini, Malaikha yang...