XII

478 104 7
                                    

"Halo, pagi"

Sapaan hangat itu sontak ngebuat Malaikha yang lagi sibuk ngotak-ngatik excel buat nyocokin jadwal kedua bosnya mendongak. Matanya mendapati sosok perempuan yang cantiknya bukan main.

Dah mirip kayak boneka porselen saking mulusnya.

"Pagi, ada yang bisa saya bantu, Bu?"

"Oh! Please, just call me, Resya. Saya mau ketemu Zach, orangnya ada?"

Malaikha tentu kenal sama perempuan ini. Wong si Resya yang sering jadi bahan obrolan Malaikha sama Pak Bambang. Tapi Malaikha baru pertama kali nih ngobrol sama Resya. Menurut Malaikha, orangnya sangat sopan.

"Cocok sih jadi menantu Pak Bos" pikir Malaikha. Dia juga mikir kalau Ibu Amelia pasti senang sama tipikal perempuan cantik dan sopan kayak si Resya ini.

"Pak Zach ada kok, bu. Sebentar ya saya konfirmasi dulu kalau ibu datang"

"Oh okay, thankyou..?"

"Mikha. Ibu bisa panggil saya Mikha"

"Thankyou, Mikha" ucap Resya diakhiri senyum ngebuat Malaikha juga membalas dengan senyuman.

"Vibes si Resya ini beneran adem dah" pikir Malaikha. Walaupun gak ada yang mengangkat Malaikha secara resmi untuk menilai perempuan-perempuan yang dekat dengan anak-anak Bambang Santoso tapi dia sukarela aja ngelakuin itu. Buat bantu-bantu Pak Bambang milih calon mantu yang bagus.

Baik kan dia?

"Permisi, pak. Di depan ada Ibu Resya nyariin bapak. Saya minta masuk atau gimana pak?" Tanya Malaikha setelah mendapat izin buat masuk ke ruangan Zachary.

Zachary yang lagi menandatangani sebuah file mengangguk singkat yang artinya memberi lampu hijau untuk Malaikha menyuruh Resya masuk.

"Silahkan masuk, bu" persilahkan Malaikha ngebuat Resya berjalan untuk masuk ke ruangan Zachary.

"Mau minum apa, bu? Biar saya ambilin-"

"Gak usah ditawarin minum. Kami juga mau pergi" potong Zachary yang udah selesai sama kerjaannya. Laki-laki itu lalu bergabung diantara dua perempuan yang masih berdiri.

"Hm- kalau gitu saya permisi dulu. Mari Bu Resya, Pak Zach-"

"Udah jam makan siang, gak usah panggil bapak" potong Zachary lagi.

Zachary udah mulai terbiasa sama perubahan sikap Malaikha kalau jam makan siang atau pulang kantor. Malah sekarang jam makan siang udah jadi jam favorit Zachary. Soalnya dia bisa merasa kedekatannya dengan Malaimha perlahan mulai terjalin. Gak sebatas atasan sama asisten aja gitu.

Sayangnya siang ini dia gak bisa makan bareng sama Malaikha. Dia ada urusan sama Resya. Mau ke acara tunangan temen kuliah mereka. Karena kantor Resya deket dari kantornya jadi mereka sepakat buat bareng ke acara itu.

Mendengar perkataan Zachary, Malaikha mengerjapkan matanya beberapa kali. Memberi sinyal ke Zachary kalau gak ada yang boleh tahu apa yang terjadi kalau lagi jam makan siang antara mereka berdua.

Takutnya nanti terjadi gosip dan kedengaran sampai teling Pak Bambang. Jujur, Malaikha belum siap jadi pengangguran.

"Kenapa mata kamu? Sakit?"

Malaikha ketawa garing terus menggeleng pelan.

"Gak. Gak ada, saya permisi dulu-"

"Biasanya juga pakai gue kalau lagi jam segini"

Wah! Ngajak tubir amat si laki satu ini!

Maka dengan mata memicing dan senyum lebar, Malaikha membalas Zachary.

Head Over Heels (ON HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang