XIX

419 96 13
                                    

"Mbak, memangnya mbak gak bisa bantuin kita? Udah satu minggu loh, mbak"

Malaikha yang lagi sibuk ngetik mendongak mendapati Dena dan Andien. Tatapan keduanya kayak minta kasihani gitu loh.

Yah, emang sih, mereka memang patut dikasihani karena selama satu minggu ini Malaikha full ngurusin Pak Bambang yang berakibat, semua urusan Zachary dia kasih ke Dena dan Andien. Walaupun begitu ya, dia kok yang nyusunin jadwal, dua biji itu cuman perpanjangan tangan Malaikha

"Gue juga masih sibuk sama kerjaan Pak Bambang, Na. Beneran deh kalau schedule Pak Bambang gak sepadat ini pasti gue handle juga Pak Zach" balas Malaikha.

Ini bukan alasan tak berdasar kok! Pak Bambang memang lagi sibuk-sibuknya bahkan Hakim sekretaris Pak Bambang kewalahan. Malaikha seminggu ini lembur mulu.

Dia emang kecapekan sih tapi disisi lain dia sedikit bersyukur karena kesibukan Pak Bambang ngebuat dia gak ketemu-ketemu sama Zachary.

Udah seminggu setelah insiden Zachary tonjok-tonjokan di Mall yang berakhir dengan mereka cekcok. Selama itu pula, dia dan Zachary lost contact.

Atau lebih tepatnya Malaikha lah yang menutup semua kemungkinan mereka bisa berkomunikasi. Kalau udah malam, Zachary biasanya neleponin dia beberapa kali dan berakhir dengan missed called.

"Duh, mbak. Mood Pak Zach anjlok banget, semua orang kena semprot. Gue minggu ini ampe nangis tiga kali gara-gara diomelin dia" keluh Andien.

Malaikha cuman diem. Bingung juga nanggepinnya gimana. Yah, sebagai bawahan, kan kita emang dituntut jadi samsak emosi juga. Asal jangan keterlaluan sih.

Tapi mengingat track record Zachary yang kalau lagi bete tuh mood-nya jadi jelek banget, emang perlu ditegur sih.

Pertanyaanya siapa yang bisa negur si sulung Pak Bambang itu? Orang paling berkuasa nomor dua setelah Pak Bambang yang terhormat?

Nyari mati kali ah!

"Sabar-sabarin aja dulu ya? Gak mungkin juga beliau setiap hari begitu-"

"Saya nyariin kalian berdua kemana-mana, malah ngaso disini. Saya bayar dua orang jadi asisten karena saya mau salah satu selalu stay di meja kerja saat yang lain ada tugas di luar. Kalian malah hilang dua-duanya. Terus guna kalian apa?"

Tiba-tiba aja datang tuh si Zachary nyerocos dengan wajah kusutnya. Gak hanya wajahnya aja, sampai ke kemejanya juga. Pokoknya gak ada kesan rapi-rapinya. Beda kayak biasanya.

Malaikha mengerjapkan mata beberapa kali, memproses apa yang terjadi. Matanya lalu melirik ke arah Andien yang udah berkaca-kaca.

"Mereka lagi cross-check schedule, Pak. Takutnya ada yang miss, jadinya nanya ke saya" ujar Malaikha berusaha membela si dua biji.

Zachary lantas menoleh ke arah Malaikha. Wajah yang gak dia temui hampir satu minggu lamanya.

Dia kangen tapi kesal.

Kesal karena Malaikha 'menolaknya' seminggu ini.

"Kenapa harus mereka yang ke meja kamu? Oh, iya, kamu bos-nya mereka jadinya mereka yang harus kesini, gitu?"

"Mulai dah mulutnya kayak kagak pernah disekolahin" Monolog Malaikha.

Dia cuman bisa menghela nafas terus mulai memberi senyum karir.

"Iya pak, saya mohon maaf kalau bapak mendapatkan kesan begitu. Berikutnya, saya yang akan ke mereka buat crosscheck jadwal-"

"Alasan" potong Zachary.

Head Over Heels (ON HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang