chapter III

98 11 0
                                    

𝐈𝐈𝐈

Setelah pertemuan singkat mereka, Ezra membisikan sesuatu di telinga Sereia

" i'm back, sereia " ucap Ezra lalu menyeringai

Mendengar ucapan Ezra, Amarah Sereia memuncak. Apa menurutnya ia pantas mengatakan itu saat status hubungan mereka sudah seperti ini!?

" back off! Gua sama sekali ga nunggu lo selama ini! " ucap Sereia sambil mendorong tubuh Ezra menjauh darinya.

" dengerin omongan gua, gua udah muak berurusan sama lo. Jadi sebisa mungkin, semoga kita ga ketemu kecuali di kampus " ucap Sereia

Ezra terkekeh mendengar ucapan Sereia barusan. Ia menghela nafasnya lalu mengacak acak rambutnya.

" selama ini lo sering kerumah ayah pake alasan mau bantuin kerjaan ayah gua kan? Jujur aja, sebenarnya lo mau nginget kenangan kita disana kan? " ucap Ezra

" semua kenangan sama lo itu sampah. Gua gatau apa yang lo laluin di singapura tapi kayaknya pemikiran lo jadi ngaco ya semenjak pulang dari sana "

" dengerin gua, semua kenangan tentang lo udah gua buang " ucap Sereia

" bahkan buku kuning itu? " tanya Ezra sambil menyeringai.

Sudahlah, Sereia memilih untuk mengabaikannya dan berjalan melewati Ezra. Ia benar benar muak sekarang, ingin rasanya ia mencoret coret buku hariannya di apartemen.

Sesampainya di apartemen, ia menarkirkan motor merah muda miliknya di parkiran apartemen dan melepas helm berwarna putih miliknya.

Hingga ia melihat mobil mewah berwarna silver melaju dan parkir di samping motornya.

Apa ini mobil penghuni baru yang dibicarakan oleh tetangga tetangga Sereia?

Pintu mobil terbuka, semua khayalannya tentang penghuni baru apartemen itu pupus. Ya bagaimana tidak, orang yang keluar dari mobil mewah itu ternyata seorang Ezra sebastian.

Wajah Sereia yang tadinya berseri seri langsung melebur menjadi wajah yang datar. Astaga, mengapa harus dia? Pikirnya.

Biarkan saja, Sereia membawa Helmnya lalu berjalan memasuki apartemen, diikuti oleh Ezra dibelakangnya.

Sereia pikir Ezra hanya akan duduk di lobby apartemen menunggu seseorang dan membiarkan Sereia sendirian, tapi tidak. Ezra justru mengikutinya sampai masuk lift.

Begitu pintu lift tertutup, Sereia terjebak di situasi yang canggung dengan Ezra seperti dulu.

Lagu sanctuary - joji menemani situasi ini. Situasi canggung yang membuat jarak yang jelas diantara mereka.

If you're been waiting
for falling in love
Babe you don't have to wait
On me

" lo bisa bahasa inggris kan? " tanya Ezra secara tiba tiba, memecah sedikit jarak di antara mereka berdua

" hm " balas Sereia diiringi anggukan pelan dan tatapannya yang terkunci dengan layar ponselnya

" coba dengerin lirik tadi, itu isi hati gua sekarang buat lo " ucap Ezra

your fiance here, sereia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang