chapter XIII

58 6 1
                                    

𝐗𝐈𝐈𝐈

" makasih sam " ucap Sereia. Samudra menimpalinya dengan senyuman.

" hari ini lo ulang tahun kan? " ucap Samudra

Sereia terdiam, ia melihat layar handphonenya dan benar saja. Sudah pukul 12 malam.

" iya " ucapnya dengan senyuman yang miris

Samudra menghela nafasnya, ia kemudian menepuk nepuk pundak Sereia dengan telapak tangannya yang lembut dan hangat.

" nanti siang kita makan makan buat ngerayain, makanya lo langsung tidur nanti, ya? " ucap Samudra

" kalo gua gabisa tidur? " tanya Sereia

" mimpiin gua deh, pasti tidur " jawab Samudra diiringi dengan kedepan matanya.

Sereia tertawa kecil lalu memukul pelan pundak Samudra, membuat samudra tertawa bersamanya juga.

" ada ada aja, pulang sana! Nanti tante shelline nyariin " ucap Sereia

" iya iya bawel " balas Samudra.

Samudra menyalakan kembali motornya, lalu mengendarainya menuju rumahnya sambil melihat Sereia yang melambai lewat pantulan kaca spion motornya.

Begitu Samudra sudah jauh, sereia berhenti melambaikan tangannya. Ia menundukan kepalanya dan menyadari bahwa hari ini ia sudah berusia 25 tahun.

Ia berharap ia bisa merayakan ulang tahunnya ini dengan Ezra, sama seperti saat mereka duduk di bangku Sekolah dengan seragam putih abu abu mereka.

Dimana Ezra yang akan berusaha mati matian membuat kue dan makanan kesukaannya sebelum menjemputnya menuju sekolah dan memakan kue itu bersama di ruang kelas.

Tapi Sereia tidak berharap banyak, Sereia tau, meski Ezra akan melakukan itu, pasti tidak akan pernah sama seperti dulu. Karena sekali lagi, mereka sudah berpisah dalam waktu yang cukup lama.

" baru kali ini gua benci banget balik ke apartemen " gumam Sereia.

Sereia melangkahkan kakinya. Tapi, baru saja melangkah sedikit kedepan, sinar Lampu yang begitu terang dari belakangnya membuatnya berbalik, mencari sumber dari cahaya tersebut.

Sebuah mobil hitam terlihat tidak jauh di belakangnya, cahaya dari lampunya begitu terang sampai nomer polisi dari mobil itu tidak terlihat oleh Sereia.

Lalu, bayangan tinggi keluar dari mobil itu dan menghampiri Sereia, menjadikannya tameng agar tubuh Sereia tidak lagi terkena sinar dari lampu mobil itu.

" ser? Kenapa baru pulang? "

Sereia mengangkat kepalanya, melihat tatapan laki laki itu. Tatapan yang biasanya dingin kini berubah menjadi tatapan hangat yang entah kenapa sangat Sereia rindukan.

Ezra, laki laki ini kini berdiri didepannya, menghalang cahaya dari lampu mobil yang dapat membuat mata Sereia sakit.

Rasanya hari ini Ezra bukanlah dirinya. Sereia merasa ia kembali ke masa lalu begitu melihat Sifat Ezra yang kembali seperti dulu.

Bolehkah Sereia berharap Ezra yang dulu kini kembali lagi?

" itu mobil gamau dimatiin? ngabisin bensin aja " ucap Sereia

" oh, iya! Aduh, lupa " timpal Ezra sambil berjalan kembali menuju mobilnya.

Sereia tertawa kecil melihat tingkah Ezra, senyuman tipis terpampang jelas di wajahnya. Ia berbalik, dan kini berjalan memasuki apartemen.

" ser, tunggu! Kita rayain ulang tahun lu dulu! " ucap Ezra.

Sereia tidak mendengarkan, ia tidak mau terjebak dengan perasaannya pada Ezra untuk kedua kalinya. Menurutnya, saat ini menghindari semua perlakuan hangat dari ezra adalah cara yang tepat.

" ser, ayo! Gua udah bikin biskuit kesukaan lo " ucap Ezra sambil meraih tangan Sereia.

" iya, iya " balas Sereia diiringi helaan nafas.

~

Sesampainya di apartemen Sereia, Sereia membuka pintu nya dengan mengetik password keamanannya.

" 1609, jangan sampe lupa " ucap Sereia.

" siap, ser " balas Ezra sambil mengganguk pelan.

Sereia membuka perlahan pintunya dan menyalakan lampu. Ia berjalan ke kasurnya dan meletakan tasnya diatas kasur sementara ezra mengikutinya dari belakang.

" lo ngapain sih!? Duduk di sofa sana! Gua mau ganti baju bentar. Kalo mau bikin minum, air dingin sama es batunya ada di kulkas " ucap Sereia sambil membawa bajunya ke kamar mandi.

Ezra mengganguk pelan, begitu Sereia masuk kamar mandi, Ezra meletakan kotak kotak berisi biskuit buatannya sendiri lalu ia berjalan menuju Dapur untuk membuat minuman untuk mereka.

Ia menggambil gelas berukuran besar lalu menuangkan jus jeruk ke dua gelas tersebut lalu meletakannya di meja.

Ia menata meja, menggambil peralatan makan serta duduk tenang menunggu Sereia keluar.

Lama sekali, apa perempuan selalu seperti ini? Ezra yang sudah tidak tau lagi harus apa kini duduk diam sambil melihat sekitar.

Tatapannya tertuju pada foto keluarga sereia yang sereia letakan di meja kecil tepat di samping kasurnya.

Ia menghampirinya dan melihatnya, warna dari bingkai fotonya sudah pudar, sepertinya foto ini sudah lama, kacanya pun berdebu serta gambarnya juga sudah sedikit pudar.

Ah, ini foto keluarga sereia sebelum arvin bercerai dengan ibu Sereia. Ezra sangat ingat malam itu, malam dimana ia dan Sereia memutuskan untuk berpisah.

" ngapain? " tanya Sereia yang baru keluar dari kamar mandi dan handuk yang ia gunakan untuk mengeringkan rambut.

Ezra segera berbalik badan dan memasang wajah malas begitu menangkap sereia keluar dari kamar mandi.

" lama banget, ganti baju apa ngapain sih lo " ucap Ezra

" sekalian mandi gua " balas Sereia sambil berjalan mendekati meja dan duduk di atas sofa.

" sini, katanya mau rayain " ucap Sereia.

Ezra mengganguk, ia meletakan bingkai foto itu lalu menghampiri Sereia dan duduk di sampingnya.

" happy birthday, ser " ucap Ezra dengan senyuman hangatnya

" makasih ez " balas Sereia dengan Senyuman juga

Ezra menggambil biskuit buatannya lalu menyuapinya pada Sereia. Sereia awalnya menolak, tapi karena Ezra membujuknya terus terusan, ia menerimanya.

Malam itu, apartemen sereia dihiasi tawa serta keceriaan mereka berdua. Mereka tak peduli sudah berapa jam berlalu saat mereka bersama.

Langit malam yang semakin gelap menandakan bahwa mereka berdua menikmati malam ini dengan cerita cerita konyol yang bisa membuat mereka tertawa.

Dan karena malam ini Sereia tersadar akan satu hal, mungkin sebenarnya ia tidak pernah membenci Ezra, itu hanya salah satu caranya untuk melupakan Ezra.

Terbukti bahwa saat ini sepertinya adalah saat yang di nanti nantikan oleh Sereia. Bisa bercerita dan berkeluh kesah kepada Ezra seorang hingga ia lupa akan teman yang selalu ada untuknya.

      𐙚₊˚ 🦢・₊ ♪

Happy b'day Yeji 🎉🥳

Happy b'day Yeji 🎉🥳

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♡₊˚ 🦢・₊ ♪

pe4nutzz ᡣ𐭩.

your fiance here, sereia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang