𝐈𝐗
" lo ngapain disini? " tanya Ezra dengan tatapan dinginnya
" ngambil makanan gua, lo kan yang bayar? " ucap Sereia.
Ezra mengganguk, ia masuk kedalam ruangannya tanpa mengatakan apa apa, melewati Sereia begitu saja dan tak sengaja menyenggol pundaknya.
Ia berbaring diatas kasurnya lalu menutup wajahnya dengan tangannya tak lama kemudian, helaan nafas keluar dari mulutnya, membuat Sereia khawatir.
" kalo lo mau balik, matiin lampu sama tutup pintunya " ucap Ezra.
Ezra menutup matanya, menunggu lampu di kamarnya mati dan suara pintu tertutup terdengar.
Tapi, lampu kamarnya tak kunjung mati. Pintunya pun tak kunjung tertutup, apa sereia masih disini?
" kalo ada yang mau di omongin, omongin aja " ucap ezra
" gua tau lo cape, tapi bisa bantu gua urus pertunangan ini juga ga? " ucap Sereia
Ezra mendudukan dirinya, melepas kancing atas kemeja lalu menatap Sereia yang berdiri di ambang pintunya.
Setelahnya, ia mengacak acak rambutnya. Kembali menatap Sereia dan kembali berbaring.
" pertunangan ini kemauan lo kan? terserah mau lo apain. Intinya, gua gamau ikut ngurusin hal yang bahkan gak gua mulai. " ucap Ezra.
" maksud lo, lo gamau tunangan sama gua? " ucap Sereia yang perasaannya sedikit terluka.
" bukan gamau, ser. Tapi gua ga terima lo anggap enteng sebuah hubungan kayak pertunangan, makanya gua biarin lo aja yang ngurusin. Lagian, gua masih sibuk ngurusin cabang di jepang " ucap Ezra
Sereia menunduk. Ya, kata kata ezra benar. Dan sialnya, perasaannya terluka karena perkataan tajam Ezra.
" udah kan? maatin lampunya sama tutup pintunya, gua mau nyiapin baju " ucap Ezra
Sereia terkejut, apalagi kali ini? Menyiapkan baju untuk apa? Kalau boleh jujur, seluruh pikiran Sereia tertuju pada Ezra yang terlihat sangat lelah.
" nyiapin baju? Mau kemana lo? " tanya Sereia.
Ezra menghiraukan Sereia, ia bangun dari posisinya dan berjalan menghampiri Lemarinya untuk menggambil beberapa baju.
Sereia yang merasa terabaikan lantas menghampiri Ezra dan terus terusan bertanya, tapi Ezra tetap tak menjawabnya. Hingga akhirnya, kesabaran Sereia habis. Ia menarik tangan kiri Ezra dan menahannya.
" lo mau kemana, ezra? " ucap Sereia.
" jepang " balas Ezra sambil menepis genggaman tangan Sereia.
" jepang? Sendirian? " ucap Sereia.
" iya " balas Ezra
Ezra kembali megabaikan Sereia, ia merapikan semua pakaian dan barangnya lalu memasukannya kedalam koper besar miliknya. Sementara Sereia? Dia hanya melihat Ezra merapikan barang barangnya dengan menahan emosinya.
" gue ikut " ucap Sereia
Ezra kembali menatap sereia, dirinya benar benar frustasi sekarang. Sungguh! Ia berdiri dan menatap Sereia dengan tatapan penuh amarah.
" gausah egois, ser! Gabisakah lo biarin gua kerja sendiri? Sekarang kita fokus aja sama kerjaan kita masing masing, lo fokus ngurusin Pertunangan dan gua fokus ngurusin perusahaan. " ucap Ezra
" perusahaan? Yaudah, ajak gua! Gua bakal bantuin lo sebisa gua " ucap Sereia
" kalo lo juga sibuk sama perusahaan, siapa yang ngurusin Pertunangan? " ucap ezra
KAMU SEDANG MEMBACA
your fiance here, sereia
RomanceSereia celeste, gadis berusia 24 tahun yang tinggal di sebuah apartemen sendirian. Gadis cantik nan pintar unggulan jurusan hukum ini tentu menjadi idaman para mahasiswa mahasiswa disana. Tapi apa jadinya kalau gadis ini harus bertunangan dengan m...