chapter XVI

22 1 0
                                    

𝐗𝐕𝐈

Ezra menatap samudra dengan tatapan dinginnya, samudra membalasnya dengan seringai lalu berjalan melewati Ezra, berjalan memasuki lobby apartemen.

Ezra tidak mencegah Samudra kali ini, ia membiarkan samudra berjalan mendahuluinya ke unit apartemen Sereia dan ia hanya mengikutinya dari belakang.

Sampailah mereka berdua didepan pintu unit apartemen sereia. Samudra memasukan sandi yang ia tau pada smart lock yang ada di gagang pintu.

" lah, gabisa? " Samudra menjauh dari smart lock milik Sereia.

" ya gabisalah, bego! lo ngapain mencet angka 4422?? " ucap Ezra dengan tangannya yang ia lipat di depan dada.

" karena itu sandinya! lo gimana sih? " balas Samudra

" sandinya salah! sejak kapan Sereia make sandi 4422? ngelantur lu? " ucap Ezra

" heh tiang, gua lebih sering kesini daripada lu! " timpal Samudra

Ezra menghela nafasnya dengan kasar, ia masih kesal tapi memilih tidak memperpanjang perdebatam yang tidak akan ada ujungnya ini. Akhirnya, Ezra mendekati smart lock di gagang pintu Sereia dan memasukan Sandi yang benar.

Ping!

sandi diterima dan Pintu akhirnya bisa dibuka, Samudra yang awalnya hanya diam memerhatikan Ezra kini terkejut bukan main. Masalahnya, Sereia tidak pernah bilang pada Dirinya bahwa ia sudah mengganti sandi apartemennya.

Berbeda dengan Samudra yang sedang terkejut, Ezra terlihat cukup tenang. Ia meraih gagang pintu dan membukanya perlahan.

" masuk ga lo? " ucap Ezra yang sudah berjalan duluan memasuki apartemen Sereia.

Samudra menggelengkan kepalanya, ia mengurungkan niatnya untuk bertemu dengan Sereia hari ini.

menurutnya, mungkin sudah tidak ada lagi kesempatan baginya untuk mengambil posisi Ezra saat ini dari hidup Sereia.

yah, bukankah sudah jelas? sereia bahkan mengganti sandi pintu apartemennya tanpa sepengetahuan dirinya.

sementara itu, Ezra hanya mengangkat kedua alisnya. kebingungan karena tiba tiba Samudra berjalan menjauhi apartemen Sereia. Apa ia mengurungkan niatnya untuk bertemu sereia?

yah, bukan urusannya. ia mengaruk lengkuk lehernya yang tidak gatal sambil melihat Samudra yang berjalan menjauh.

ia kemudian berjalan perlahan memasuki apartemen Sereia. Gelap sekali, Ezra berjalan mencari saklar untuk menyalakan lampu.

ketemu! Ia menyalakan lampu dan terang sudah apartemen Sereia. Ia melihat sekeliling dan tidak sengaja menatap Sereia yang baru keluar kamar mandi.

Kedua mata mereka bertemu, dan kejadian selanjutnya tentu saja Sereia berteriak. Wajahnya merona, sama seperti wajah Ezra.

" GET OUT OF HERE YOU PERVERT! " Sereia berteriak sambil melempar bantal yang ada didekatnya pada wajah Ezra.

" i-iya iya! " ezra menangkap bantal itu lalu segera mengalihkan pandangannya dari Sereia.

Saat hendak keluar melewati pintu yang terbuka, Ezra tak sengaja menabrak seseorang. Ya, seseorang itu adalah samudra.

Samudra yang tadinya berniat kembali ke lobby begitu mendengar teriakan sereia, ia segera berbalik dan berlari menuju apartemen Sereia.

" ah, lo ngapain sih!? awas, takut sereia kenapa napa " ucap Samudra yang mendorong Ezra

" sereia ga kenapa napa! udah ayo keluar! " ucap Ezra, membalas dorongan samudra dengan dorongan lebih keras.

your fiance here, sereia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang