𝐗𝐈
Ponselnya berdering, notif khusus yang ia pasang untuk Ezra terdengar. Sereia menggambil ponselnya yang ia letakan di saku bajunya.
Ah, benar saja, ternyata ezra dan.. ia merindukan Sereia? Sungguh, ada apa dengan Ezra saat ini? Sangat sulit ditebak.
" siapa ser? " tanya Samudra yang menghampiri sereia dengan nampan berisi makanan pesanan mereka
" oh, ezra. Kangen katanya, bullshit banget " ucap Sereia sambil meletakan Ponselnya diatas meja.
Samudra membalasnya dengan kekehan, lucu sekali balasan dari gadis idaman Temannya ini.
Samudra duduk tepat didepan Sereia lalu memberikan seporsi dimsum pesanan Sereia.
" makasih, sam. " ucap Sereia sambil mengangkat sumpitnya dan bersiap menyantap Dimsum
" hm, sama sama ser " ucap Samudra.
Dilihatnya tatapan sendu Sereia yang menatap Dimsum. Ada apa? Apa dia tidak nafsu makan? Atau dia sakit?
" ser, kenapa? " tanya Samudra dengan wajah cemasnya
" masih nanya kenapa? Tugas gua numpuk tau " ucap Sereia.
Samudra tersenyum tipis. Akhirnya ia tahu apa alasan temannya tergila gila pada gadis ini. Selain sulit ditebak, ia juga mengkedepankan pendidikannya.
Yah, tidak heran temannya selalu mengeluh karena gadis ini sulit sekali diajak berkencan.
" ser, masih inget waktu kita smp? " ucap Samudra
" ga terlalu, kenapa emangnya? " balas Sereia sambil mengunyah makanannya
" gapapa, cuma ngingetin aja " timpal Samudra
Sereia tersenyum tipis, Samudra benar benar tidak berubah, masih saja suka melontarkan hal hal yang menurutnya tidak penting.
~
Hari semakin malam, tidak ada balasan lagi dari sereia. Ezra kini duduk sendirian di kasurnya sambil memainkan asal gitarnya, mencoba mengalihkan perhatiannya dari sereia.
Percuma saja, sekeras apapun ia berusaha, perhatiannya pada Sereia tetap tidak teralihkan.
Ia meletakan kembali gitar miliknya dan menggambil kunci mobilnya. Setelah membungkus dirinya dengan jaket hangat dan lembut, Ezra menghampiri mobil kuningnya.
Menebus angin malam yang dingin dan jalanan yang sepi, Ezra melajukan mobilnya sedikit lebih kencang dari kecepatan biasanya.
Kali ini pikirannya sangat kacau. Yang membuatnya kacau bukanlah Sereia yang pulang larut malam, melainkan ia bersama dengan orang yang tak bisa ezra percayakan.
Disinialah ezra, rumah megah milik ayahnya. Ia selalu datang kemari untuk menengakan semua pikirannya.
Ia mengetuk pintu, mengecek apa ayahnya ada didalam. Tak lama kemudian, Pintu besar itu terbuka.
" ezra? Tumben banget kesini " ucap Ayahnya
Ezra hanya mengganguk pelan lalu berjalan memasuki rumah itu. Ah, Arvin disini. Ia sedang duduk di sofa ruang tamu dengan laptopnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
your fiance here, sereia
RomanceSereia celeste, gadis berusia 24 tahun yang tinggal di sebuah apartemen sendirian. Gadis cantik nan pintar unggulan jurusan hukum ini tentu menjadi idaman para mahasiswa mahasiswa disana. Tapi apa jadinya kalau gadis ini harus bertunangan dengan m...