10

548 40 6
                                    

JANGAN LUPA UNTUK VOTE
TERIMAKASIH

happy reading

Setelah selesai mencuci dan menjemur seprai itu dia melangkah ke arah kamar nya beserta teman-temannya, saat sudah beberapa langkah lagi untuk sampai ke kamar itu javier dikejutkan dengan kehadiran Jean yang berada di belakang nya dan menepuk baju javier.

Javier terdiam dan langsung menoleh ke arah belakang, dia kaget saat melihat Jean disana. Tunggu, apa Jean tau perbuatan bejatnya itu?.

"lo ngapain semalam" Jean berkata sambil melipat kedua tangannya di depan sambil memandang javier datar seperti biasa.

Javier terdiam tak tau merespon apa. Tidak mungkin jika dia memberi tahu, tapi kalau dia berbohong pasti Jean sudah tau kejadian semalam jadi akan sia sia jika di berbohong.

"gak gue jawab juga lo udah tau" Kemudian Javier berbalik ke arah kamar mereka dan sampai disana dia langsung masuk ke kamar mandi membersihkan badannya yang terasa lengket dan membersihkan pikirannya sejenak.

Setelah selesai bebersih dan memakai pakaian dia melihat bahwa temannya semua sudah bangun dari tidurnya dan sedang membersihkan tempat tidur.

"loh jav lo semalam kemana dah ga keliatan" Haikal memandang ke arah javier. Jabier menghela nafas nya "semalam gue tidur di ruang tengah sendiri abis kalian semua naik ke kamar". Haikal mengangguk tanda percaya walaupun dia sungguh tak 100% percaya dengan alasan javier tadi.

Setelah selesai membersihkan tempat tidur dan javuer juga sudah keluar kamar, haikal caleb dan Jean memandang satu sama lain karena merasa aneh dengan alasan javier tadi. Jean hanya mengangkat bahunya tanda tak mengetahui apapun. Dan mereka semua bergiliran untuk membersihkan diri kecuali Jean karena dia sudah mandi terlebih dahulu saat hari masih terlihat gelap.lebih tepatnya saat javier sedang mencuci seprai tadi.

Javier berjalan keluar kamar tujuan dia adalah dapur dan dia melihat bahwa para cewek-cewek sedang membuat sarapan untuk pagi ini, lebih tepatnya hanya giana dan windy yang memasak sedangkan niskala dan kinara bagian membersihkan meja dan alat makan saja.

Sembari menunggu mereka selesai masak Javier memfokuskan pandangannya pada giana, saat melihat matanya giana  terlihat bengkak karena menangis dan itu karena dirinya. Tetapi tak terlalu kelihatan.

Dia kembali melihat kearah niskala dan kinara saat mereka telah selesai membereskan meja dan alat makan, dia berjalan ke meja dan menarik 1 kursi untuk dia duduk.

Para cewek-cewek yang mendengar suara benda tergeser reflek melihat kearah sumber suara dan mereka kembali ke pekerjaan masing-masing. Tapi karena hanya Javier saja yang datang dan yang lain belum muncul niskala bertanya "yang lain mana bang? " Javier melihat sebentar niskala lalu memalingkan pandangannya ke bawah meja" Lagu mandi" Niskala hanya mengangguk sebagai respon.

Giana sedari tadi mendengar percakapan mereka sambil memasak dan giana sungguh gugup dan takut saat melihat Javier, entah kenapa setiap mdlihat Javier dia pasti ingin menangis sana rasanya.

Sementara Javie, karena bosan memandang indahnya bawah meja dia berinisiatif untuk mendongak kan pandangannya ke depan dan melihat ke arah giana yang terlihat melamun sambil memasak. Windy yang disampingnya tak menyadari itu karena dia sedang bercerkta sambil menyimpan dan membersihkan potongan sisa dari makanan itu. Javier melihat sedikit lagi tangan giana akan memegang wajan yang panas itu karena tak fokus "giana fokus" Giana tersentak mendengar perkataan Javier dan cewek-cewek yang lain juga sama terkejut mendengar suara Javier tadi.

Tiba tiba saja berkata begitu membuat mereka merasa terkejut. "Lo gapapa giana? " Windy bertanya sambil mengecek keadaan giana. Giana tersenyum "iya maaf, aku kurang fokus aja tadi lagian gak kenak kok" Kemudian giana memandang kearah Javier yang terlihat memandang dia dengan tatakan khawatir "makasih kak udah ingetin aku" Kemudia memfokuskan diri untuk memasak lagi.

Akhirnya para cowok datang ke meja makan dan sarapan telah selesai dimasak, mereka makan dengan nikmat tidak ada pertengkaran diantara mereka ataupun mem bahas masalah mereka semakam soal minum.

Setelah selesai makan, para cowok sedang berada dj ruang tengah bermain game bersama dan para cewek sedang di dapur sambil mencuci piring kotor sehabis sarapan. Yang mencuci adalah kinara dan windy merema mengajukan diri untuk mencuci piring itu, niskala dan giana Terima saja toh mereka yang mau kan.

Tidak ada angin tidak ada hujan ataupun badai tiba tiba kinara memberi pertanyaan kepada giana" Semalam lo kemana na, kok dikamar gak ada" Giana kaget setengah mati dengan pertanyaan itu dia bingung ingin menjawab apa, ingin berkata jujur dia takut nanti malah dijauhi teman temannya karena mereka beranggapan giana adalah gadis tidak suci.

"E-e aku dikamar kok, buktinya tadi lagi aku dikamar kan tidur sa a kalian" Kinara merasa aneh dengan jawaban giana, dirinya gak yakin dengan jawaban itu dia ingin tidak percaya tapi semamam merena dalam keadaan mabok jadi tidak mungkin bisa sadar sepenuhnya.

Tapi pada akhirnya kinara windy dan niskala menerima jawaban giana dengan baik meski merema merasa tak percaya dengan jawaban itu. " Ohiya   kita kan hari ini pulang, jadi jam berapaan pulangnya "giana berkata sambil memegang rambutnya. " Gatau jadi apa engga kata cakep tadi jam 3 sore"niskala memberi jawaban. Giana ber oh ria mendengar itu. Setelah selesai mencucu piring mereka ke ruang tengah dan sampai disa a mereka duduk dan ikut  menonton para cowkm sedang bermain game.

"Eh lo pada udah dateng, istirahat bentar abis itu lo pada packing barang ya jam 2 siang kita udah berangkat" Haikal berkata sambil memfokuskan pandangannya ke game tsb. "Loh bukannya katanya jam 3sore ya tadi kata caleb" Niskala memprotes, Jean menggeleng kan kepalanya "gak jadi kita harus cepet ada hak penting juga yang mau dikejar sampai ke rumah nanti". Niskala  terdiam mendengar itu dan setuju.

Tak lama dari itu Javier dkk dan giana dkk mereka mulai membersjhkan kame merema dan memasukkan barang barang merema ke koper untuk pulang beberapa jam lagi.

Giana telah selesai membersihkan bagiannya dan dia berpamitan untuk turun ke bawah dan ke taman menenangkan dirinya. Sampai di taman dia duduk dengan membuka ponselnya menghubungi mamanya "halo ma, gimana kabar mama?" "Iya mah aku baik juga kok, ohiya jam 2 kita pulang ya mah jangan lupa buat sambut aku ya hehe"  "Hahaha aku bercanda kok mah" "Iya mah aku tutup ya telpon nya bye mah" Setelah itu dia kembali merenung dia tengah memikirkan kejadian semalam entah kenapa dia sangat takut sekarang karena dia masih SMA kelas 11 dan dia masih ingin melanjutkan pendidikan nya, bagaimana kalau dia hamil. Kemudian dia menggelenhkan kepalanya tidak mungkin dia hamil, mereka hanya melakukannya sekali saja bukan.

Asik dengan pikirannya giana gak sadar bahwa Javier sedari tadi berada dibelakang nya sedang memandang dirinya di taman ini, kemudia javier melangkah semakin dekat dengan giana hingga hanya berjarak beberapa centi saja.

"Lo tenang aja gue bakal tanggung jawab" Giana langsung  erdiri mendengar perkataan itu dia langsung membalikkan badannya akebelankang melihat Javier di belakang nya  mereka dekat sekali posisi nha sekarang hampir saja dia terjungkal.

"K-kak kapan kakak disini" Javier tak menjawab dia hanya memandang merah mata giana dengan tangannya yang setia memegang pinggang giana saat gadis itu hampir terjungkal.

"Besok gue kerumah lo untuk tanggung jawab" Giana menggeleng kan kepalanya mendengar perkataan Javier "enggak usah kak lagian aku belum hamil kok dan juga aku nga mungkin hamil" Guana merapat kan kedua tangannya dengan gaya seprti 🙏ini "aku mohon kak aku takut mama sama papa aku marah" Bukannya menjawab Javier hanya dia saja memandang giana lalu melepaskan pegangannya pada pinggang giana dan pergi begitu saja.

Giana memandangi Javier yang pergi semakin jauh dari pandangannya, dia meneteskan air matanya.

Jangan luka vote dan komen.

Semoga giselle cepat sembuh ya🫶🫶🥹

TARGET 25 VOTE AND 25 KOMEN SPAM "🌙"

ROYALATTETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang