HAI
jadi ini adalah cerita tentang NCT DREAM X AESPA ya guys
sebelum membaca budayakan follow dan juga votmen (vote dan komen) pastinya 😘🙏
INI HASIL PEMIKIRAN SAYA SENDIRI 🙏
AYO DIBACA MANA TAU KAMU MINAT DENGAN CERITA AKU mwhehe
see you
Waktu terus berlalu hingga tak disangka sangka usia kehamikan giana sudah memasuki bulan ke 4. Yang dimana giana sudah tak bersekolah lagi melainkan ia melaksanakan homeschooling di rumahnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sementara javier pria itu sedah lulus SMA dan sekarat dia bekerja di perusahaan ayahnya, awalnya dia tak mau bekerja disana karena menurutnya itu terlalu sulit. Tapi siapa sangka bahwa saat dia mencoba bekerja disana dia terlihat nyaman dalam bekerja, bisa dilihat dia seperti orang yang sudah mahir dalam melakukan pekerjaan kantor itu padahal dia baru saja satu minggu lulus SMA.
Hubungan giana dan javier pun mulai ada sedikit pengembangan, dengan giana yang selalu meminta sesuatu dengan alasan ngidam serta javier yang selalu menuruti keinginan dari giana.
Sepasang suami-istri itu masih saja memejamkan matanya dengan tenang seakan matahari belum menampakkan sinarnya padahal jam sudah menunjukkan pukul 6.30 pagi.
Tak lama giana merasa terusik dengan sinar matahari yang memasuki kamar mereka melalui sedikit celah dari jendela kamar mereka.
Giana segera beranjak dari tempat tidur lalu melihat ke arah jam, dia kaget bahwa mereka sudah telat bangun seperti awalnya. Dengan cepat dia membangunkan javier supaya cowok itu tidak terlambat bekerja.
"Kak, bangun kamu udah mau telat ini" Ucap giana sembari menepuk lembut lengan javier. Javier merasa terusik dengan tepukan itu dia membuka matanya, dan matanya langsung menatap ke arah wajah giana.
"Kenapa" Tanya javier sambil mengucek pelan matanya serta suara beratnya. Giana sedikit merinding mendengar suara javier tetapi dia hiraukan.
"Maaf aku bangun telat sekarang kakak mandi ya, aku siapin baju kakak buat ke kantor, udah mau telat soalnya" Jawab giana sambil berjalan ke arah lemari pakaiannyapakaiannya mereka.
Javier tanpa basa basi pun langsung berjalan ke kamar mandi dengan handuk yang dipegang nya, sembari menunggu Javier selesai mandi giana menyiapkan pakaian kerja yang akan dipakai Javier nanti.
Setelah selesai dia turun ke bawah untuk membuat sarapan mereka, giana hanya memasak nasi goreng saja supaya lebih cepat dan praktis.
Tak lama dari itu Javier datang dengan setelan jas hitam dengan kemeja putih di dalamnya nya serta dasi hitam di kerah leher kemejanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jangan heran jika pakaiannya seperti itu karena jabatannya di perusahaan milik ayahnya itu adalah sebagai CEO nya karena ayahnya ingin dia memimpin perusahaan tersebut sementara ayahnya memimpin di perusahaan lainnya.
Oke lanjut..
Javier menduduki kursi di samping giana. dengan telaten giana langsung mengambil akn satu porsi nasi goreng untuk Javier.
Javier langsung melahap habis sarapan itu, jujur saja dia sangat suka dengan masakan giana menurutnya pas sekali di lidahnya. Setelah selesai makan giana pamit untuk ke dapur melakukan hal biasanya yaitu mencuci piring kotor.
Saat akan pergi, Javier mencekal tangannya, giana sedikit kaget dengan hal itu dia langsung berbalik ke arah Javier dan menatapnya dengan tatapan penuh tanya.
"Susunya jangan lupa diminum" Jawab Javier seolah mengerti tatapan yang diberikan giana. Nah syukur saja Javier mengingatkan dia untuk hal itu, sungguh dia selalu kelupaan akan hal itu makanya Javier hampir setiap hari mengingatkan hal itu padanya padahal dia sudah ada 4bulan lebih meminum susu ibu hamil.
"Ah iya aku lupa kak maaf" Ucap giana sambil berjalan ke arah dapur untuk membuat susu ibu hamil, Javier yang melihat itu menggeleng saja, memang unik wanita satu ini pikirnya.
Setelah beberapa menit giana datang dengan senyum tipisnya. "Kak aku udah abisin susu bumilnya, makasih udah ingetin aku" Ucap giana sambil tersenyum kepada Javier. "Sama sama, gue pergi dulu kerja lo jaga diri disini" Jawab Javier dengan lembut serta senyuman tipisnya. Saat sudah melangkah ke depan Javier berbalik arah lagi ke arah giana dengan cepat Javier berlutut dihadapan giana sambil mengelus dan mencium lembut perut giana.
"Jaga mama kamu ya" Ucap Javier lalu melangkah pergi meninggalkan rumah mereka.
Jangan tanya keadaan giana saat ini dia sedang seperti terkena serangan jantung, jantungnya sedari tadi tidak berhenti berdetak dengan kencang karena perlakuan Javier tadi secara tiba tiba. Memang Javier sering melakukan hal itu tetapi biasanya Javier hanya mengelus nya saja tidak lebih, tapi tadi Javier tak hanya mengelus nya saja tetapi juga menciun serta berbicara dengan calon anak mereka. Sungguh giana merasa seperti terbang sangat jauh diatas sana. Pipinya sudah memerah karena perlakuan Javier tadi.