[ 3 ] sarapan bersama

782 96 18
                                    

Baim kalah gemes sama kamu.

***

Setelah membelikan salep untuk anak dari tetangga baru nya itu, Dana dipersilahkan masuk ke dalam apartemen Abel hanya sekedar bertegur sapa dan berterimakasih.

Kesan pertama yang Dana rasakan saat masuk kedalam apartemen ini adalah rasa nyaman, aroma Jasmine yang dihasilkan dari pengharum ruangan membuat Dana betah di dalam sini. Tempat ini juga sangat bersih dan rapih, wajar Abel sangat mewanti-wanti dirinya untuk selalu menjaga kebersihan dan kerapihan. Pasalnya Baim sekarang mulai ingin merangkak, Abel hanya takut Baim jatuh sakit akibat bakteri yang dihasilkan dari sekitarnya.

Ngomong-omong bayi itu sekarang sudah tertidur dengan dipegangi botol susu oleh Abel, dahi nya juga sudah dilapisi salep yang dibelikan Dana tadi.

Abel sungguh berterimakasih kepada Dana, si empu hanya mengangguk dan ingin pamit pulang melanjutkan tidur nya mengingat hari mulai larut malam, namun panggilan dari Abel menghentikan langkahnya.

"Eh.. itu mas, besok kalo mas ga keberatan mau sarapan disini ga? itung-itung sebagai ucapan terimakasih udah bantu aku sama Baim.." setelahnya Abel memukul bibirnya sendiri, ia baru sadar bagaimana jika mas Dana ini sudah memiliki istri? bisa di caci maki oleh istrinya dia asal mengajak suami orang untuk sarapan bersama.

"Anu mas, kalo udah punya-"

"Saya belum punya pasangan kok," kekeh Dana, melihat tingkah lucu pemuda cantik di depannya ini tak tahan diri untuk mencubit pipi gembil nya.

lucunya..

Abel yang mendapat jawaban seperti itu menghasilkan wajahnya memerah padam seperti tomat. Peka banget sih ni orang

"Boleh dek, besok sebelum saya pergi kerja saya mampir kesini ya? tapi ini beneran gak apa apa?" yang ditanya langsung mengangguk sedikit brutal, sungguh tak apa. Karena sedari tadi Abel merasa tidak enak hati pada pria dewasa di depannya ini. Ia ingin membalaskan budi nya pada Dana.

"Gapapa banget mas! besok mau di masakin apa buat sarapan?" Dana bergestur seperti sedang berfikir.

"Apa aja deh, yang dek Abel bisa. Mas yakin sih semua masakan dek Abel pasti mas bakal suka kok." Abel mengangguk lucu dengan memberikan satu jempol pada Dana, membuat Dana menggigit pipi dalam nya menahan kegemasan.

"Terimakasih ya, dah gih sana adek langsung tidur. Tapi kunci dulu nih pintu nya, mas pulang dulu ya," pamit pria matang itu dengan sedikit mengelus kepala pria yang lebih kecil di depannya itu. Abel diam terpaku disana.

Siaalll, merah lagi pasti muka gua


***

Pagi ini dapur milik Abel sedikit riweh, selepas menyuapi Baim dengan mpasi kini bayi itu ditinggalkan Abel dengan mengunyah apel kukus yang Abel buat.

Pemuda imut itu dengan lihai menata banyak sekali makanan di meja, ia memasak tiga menu pagi ini. Saat sedang mengelap mulut Baim yang penuh dengan makanan tak lama bel pun berbunyi dari luar yang Abel yakini itu adalah Dana.

Dengan masih menggunakan apron di tubuhnya, Abel menghampiri pintu apartemen dan menyambut Dana hangat. Dana berpakaian formal pagi ini, dan yang bisa Abel rasakan. Aroma maskulin yang dibawakan pria matang kerumah nya ini membuat hidung nya plong seketika.

Abel mempersilahkan Dana untuk duduk bersampingan dengan Baim yang duduk di kursi untuk bayi. Dana menatap bayi itu yang sedang menatapnya juga dengan mata yang berbinar.

"Yayaa.. yaa.. yaaa." rancau bayi gembil itu sambil terus memasukkan apel kukus buatan buna nya ke dalam mulut kecilnya.

Dana tersenyum lebar kearah bayi itu, apakah bayi itu baru saja memanggilnya ayah? tunggu tapi dia bukan ayahnya..

Orange Flower - [ Heesun/Heenoo ] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang