Kali ini biarkan mas yang menjauh sebentar.. mas butuh waktu, dek.
***
(Psstt! baca nya sambil denger Sudden Shower - ECLIPSE yaa! hihi)
"Has, tolong kasih saya rekomendasi tempat kencan yang romantis, ya?" pria berkacamata di depannya itu menoleh ke sumber suara.
"Gausah formal-formal kali mas Dana, disini cuma kita berdua aja." Hasbie kembali mengatensikan pandangannya pada laptop didepannya.
"Iya udah, tolong cariin ya Has. Mas mau booking buat ngapel sama Abel," pria itu menampilkan deretan giginya girang.
"Disini mau ga mas? tempat nya deket pantai, jadi enak banget kalo makan sambil liatin sunset gitu. Disini juga ada jasa wedding organizer nya, biasanya di pake sama orang yang mau ngelamar pasangannya atau buat ngerayain anniv pernikahan." jelas Hasbie sambil menunjukkan beberapa foto tempat yang ia jelaskan barusan. Senyuman yang terukir di wajah tampannya tak pudar sama sekali.
"Tolong book atas nama mas ya, Has?" pria itu bangkit dari meja kerja nya, meraih toxedo yang tergantung di sisi dinding dan memakainya.
"Lah mas Dana udah mau pulang?" tanya Hasbie saat melihat Dana kini meraih tas kerja nya dan siap pergi dari ruangan kerja.
"Iya, anakku nungguin-"
"-oh iya Has, tolong booking itu buat Senin depan ya? izinin juga mas cuti kerja sehari." dengan cengiran bodoh itu, Dana pergi meninggalkan Hasbie diruangan kerja nya sendiri. Hasbie hanya bisa menggelengkan kepala nya melihat tingkah konyol kakak ipar nya itu, jika saja Dana bukan kakak ipar nya, ia bisa saja membiarkan pria itu bolos bekerja. Sudah sangat biasa ia melihat Dana menjadi gila cinta seperti ini semenjak pria itu menceritakan tentang Abel padanya.
"Mentang-mentang dapet bonus, gaya nya setinggi langit."
***
"Haayooo siapa yang hari ini mau jalan-jalan sama yayaa?" pria cantik itu kini sedang memakaikan pakaian putra nya yang baru selesai ia mandikan.
"Immmm!" saut bayi itu dengan penuh semangat, seakan mengerti apa yang di maksud si ibu.
"Hah emang Baim di ajak? buna aja kali yang di ajak yaya." tak terima mendengar lelucon si ibu, bayi itu menepuk nepuk dada nya sendiri cukup keras.
"Imm! Imm.. nanaaa!" Abel yang mengerti maksud si kecil lantas tertawa, ia mengangkat Baim saat selesai dipakaikan baju dan kini bayi itu terlihat sangat tampan dengan bau minyak telon yang menyelimuti tubuhnya.
"Hahaha, iya iyaa Baim ikut juga kok. Kok makin pinter ngerancau aja sih anak buna nih? hm?" pria manis itu mengelitiki perut si bayi menggunakan wajahnya yang membuat Baim tertawa geli. Mood Abel pagi ini sungguh baik, mendengar Dana yang akan mengajaknya ke berbagai tempat. Seperti mall, perkebunan, pantai dan yang membuat nya semangat ialah pria itu akan mengajaknya melihat sunset di sebuah restaurant pinggir pantai. Abel bahkan tak bisa membayangkan bagaimana romantisnya mereka disana nanti.
Jadi saat ini pria manis itu bersama anaknya sudah siap dan tinggal menunggu Dana menjemputnya ke apartemen mereka. Bel yang ditunggu-tunggu sedari tadi itu berbunyi, Abel segera mengangkat anaknya ke dalam gendongannya dan pergi menuju pintu.
"Yaya dateng, sayang! kamu yang ganteng ya di depan yaya!" ujar nya semangat. Saat sampai di depan pintu dan membuka nya senyumnya luntur menjadi wajah masam yang tercetak di wajahnya. Tubuhnya mendadak kaku, tak bisa ia gerakkan sedikit pun, sedangkan Baim hanya menatap seseorang didepannya dengan tatapan penasaran, bayi itu terus menatapnya tak beralih sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Orange Flower - [ Heesun/Heenoo ] END
Romance[ Heesun local story ] Abel Shaka Putra, seorang mahasiswa semester akhir yang jatuh hati kepada malaikat kecil yang ia temui saat menjalankan tugas kuliah nya di suatu panti asuhan. Abel bertekad akan merawat dan membesarkan malaikat kecilnya setel...