Belajar menjadi ayah yang baik dari sekarang, biar nanti kalo mau nambah anak jadi enak.
***
Kicauan burung pagi ini membangunkan pria cantik dalam tidurnya itu, ia melirik kearah lengan kekar itu yang senantiasa memeluk pinggang ramping miliknya lalu bergantian melirik si pemilik lengan kekar itu.
Terdapat Dana disana yang masih terjaga dalam mimpinya. Ia menatap wajah tampan itu lekat, entahlah ia malas beranjak ia masih ingin melihat wajah tampan orang yang di depannya ini tanpa diganggu siapapun. Tangannya bergerak mengelus dahi pria yang masih tertidur itu, ingin mengecek suhu tubuh Dana.
"Masih anget.."
Lalu tangan cantik itu bergerak kembali untuk mengelus surai lembut milik si tampan, hingga membuat si pemilik surai itu terbangun dari tidurnya, mengerjapkan mata nya berkali-kali dan menatap pria cantik di depannya.
Ia tersenyum menatap Abel yang juga masih menatapnya,
"Pagi, cantik.." rancaunya dengan suara yang masih sedikit serak. Abel sedikit merona memasukkan kepala nya kedalam dada bidang si tampan.
"Pagi, mas." Dana terkekeh, lantas ia menarik kembali kepala cantik itu agar menatapnya kembali.
"Pules ga bobo nya?"
"Pules banget, pelukan mas Dana ga lepas-lepas soalnya." pria tampan itu tertawa mendengar gombalan dari si cantik, bisa bisanya dia berani menggombali nya pagi-pagi seperti ini. Sedangkan Abel si pelaku nya justru bangkit dari ranjang itu dan beralih ke anaknya yang masih tertidur.
"Yaudah, nanti malem tidur sama mas lagi ya biar mas peluk kamu sampe pagi."
"GAK, aku aduin bibi Jen nih aku sama Baimnya di culik badut jelek." Dana justru tertawa lebih kencang lagi karena Abel yang menyebut dirinya badut jelek, sangat lucu pikirnya.
"Mas mau ngapain?" tanya nya saat melihat Dana beranjak dari ranjangnya mengambil handuk tak jauh dari sana dan ingin pergi ke kamar mandi. Sedangkan tangan cantik itu sibuk mengecek popok putranya yang ternyata sudah penuh.
"Mas mau mandi, mau kerja." Abel mengerutkan keningnya.
"Mas ga cuti lagi? kan badannya masih anget,"
"Ga apa apa dek, anget doang mah nanti juga sembuh." Abel berkacak pinggang lalu menggelengkan kepalanya, ia menghampiri Dana dan mengambil paksa handuk yang ada di pundaknya.
"Istirahat dulu sampe bener bener sembuh, sana tidur lagi ga?" ujarnya tegas sambil menunjuk ranjang milik Dana menyuruh si empu beristirahat lagi.
Dana memajukan bibirnya, ia menggelengkan kepalanya membantah si cantik.
"Mas mau kerjaaa, bosen tau tidur mulu dek,"
"Izin cuti 2 hari emang ga boleh? nanti kalo drop lagi gimanaa mas sayang." sejujurnya Dana tidak kuat membantah saat Abel memanggilnya dengan panggilan manis itu, ia tidak bisa menahan senyumnya satu senti pun. Tapi ia sedang ingin giat bekerja untuk tambahan tabungannya untuk nanti melamar si cantik didepannya ini.
"Ga akan drop, mas janji." Dana mencoba mengambil handuknya lagi yang ada di genggaman si manis.
"Semangat banget kerja nya, ada siapa sih di kantor?" kini giliran Abel yang ngambek, pasalnya ia sedikit tidak terima Dana pergi bekerja pagi ini, oria itu belum sembuh sepenuhnya lagi pula ia juga ingin menghabiskan waktunya hari ini bersama Dana dan Baim.
"Mas semangat kerjanya soalnya mas ngejar-"
"Ngejar cewe yang ada di kantor mas ya." ucap Abel yang semakin memajukan bibirnya, ia sungguh tidak rela jika Dana pergi bekerja hari ini juga. Ia masih rindu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Orange Flower - [ Heesun/Heenoo ] END
Romansa[ Heesun local story ] Abel Shaka Putra, seorang mahasiswa semester akhir yang jatuh hati kepada malaikat kecil yang ia temui saat menjalankan tugas kuliah nya di suatu panti asuhan. Abel bertekad akan merawat dan membesarkan malaikat kecilnya setel...