Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dhiajeng Tavisha.
Mendeskripsikan Tavisha? Hm, ia hanya gadis manis yang suka menonton film. Tentunya tidur larut melebihi orang-orang pada umumnya juga menjadi keahlian yang sebenarnya tidak begitu berguna, sih. Tapi, Tavisha tetap melakoninya setiap hari, entah untuk keperluan yang penting atau memang ingin tidur larut saja. Huft, Kasyaira harus mencak-mencak dulu jika ingin Tavisha tidur lebih awal.
Terimakasih kepada Tuhan karna menciptakan Tavisha nan teramat cantik, semua orang akan mengakui itu bahkan ketika pertama kali bertemu. Jika ada yang berbeda pendapat, pertemukan orang itu dengan teman-temannya. Tolong di ingat.
Tavisha yang sebenarnya anak bungsu juga sama terpaksanya seperti lavanya, harus menumbuhkan jiwa seorang kakak. Ya, paling tidak ia punya bakat untuk sekedar marah-marah atau mengumpati tiga bungsu biadabnya, lah.
Suka makanan pedas, tentu saja. Hidup itu untuk menikmati makanan tidak sehat, jelas!
Gadis yang mengambil jurusan manajemen itu, diam-diam adalah wibu, sst! Dan, bucin Haechan garis keras, Tavisha punya toko donat dengan nama Chanut's yang artinya Haechan donut's, pun, Anasera sendiri yang mengusulkan nama tersebut, lho. Memang sepertinya jiwa Tavisha itu jiwa berbisnis, sebenarnya Kaylasha juga punya jiwa bisnis, tidak seperti Arneyva yang jika di suruh berbinis malah buntung, aduh.
Tapi, mau bagaimanapun, setiap orang punya keahlian, Tavisha percaya itu.
Meregangkan tubuh, matanya yang masih terkantuk mencoba melihat pukul berapa sekarang, masih jam tujuh dan ada gerangan apa tiba-tiba dirinya sudah bangun? Padahal ia baru tidur jam setengah tiga, serta tidak ikut subuhan karna sedang kedatangan tamu bulanan. Bangkit untuk bercermin dan merapihkan rambutnya, tak lupa mengambil ponsel sebelum keluar kamar.
Menuruni anak tangga dengan malas, keadaan sepi sekali, entah di dasari efek masih mengantuk atau apa, ia memasukan kepala ke dalam kulkas. "Adem banget, cok." Katanya random sekali.
Tidak tau apa fungsinya tapi bukan sekali dua kali Tavisha melakukan hal itu, baginya menyenangkan saja, rasanya dingin dan sejuk.
Ponsel di genggaman bergetar, Tavisha mengeluarkan kepala dari kulkas kemudian menutup pintunya. Kala melihat siapa yang membuat ponselnya bergetar, puan itu tersenyum.
Altair
|Pagiiii, apiiss
Tavisha buru-buru mengetikkan balasan.
pagiii, altaa|
|Eh, udah bangun?
hehe, udah|
|Udah mandi?
ini mauu|
|Ada kelas ya jam segini udah bangun?
iyaa, hehe|
|Yaudah sana mandi, jgn lupa sarapan |Selamat beraktivitas, apiiis |Alta hari ini ada kelas trs kerkom |Jd maaf ya kalau gak ngechat nanti
Bersama degupan jantung dan pipi memanas serta senyum nan teramat manis. "LUCU BANGET SIH, AH ELAAHH." Pekiknya gemas sambil memeluki ponselnya.
"Jadi semangat menjalani hari gue, aw-eh ada kelas gak sih gue hari ini? Oh ada deng jam sepuluh. Otw mandi ah." Mengambil langkah penuh rasa girang, ia sampai bernyanyi-nyanyi kecil, ketika lewat di depan pintu kamar Kaylasha gadis itu tersenyum sus, pintunya tidak di kunci, diam-diam masuk kemudian menendang pantat yang lebih muda hanya untuk membuat seisi rumah riuh, dan kabur sambil mengunci pintu kamar.
"TAVISHA BRENGSEEKK!"
Dan Tavisha hanya tertawa jahat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.