Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Menyenggol Anasera, Kaylasha berbisik. "Heh, lo tau ceritanya Dena gak, sih?"
Menelan bulat-bulat sepotong bolu dan mengunyahnya dengan cepat sebelum mengangguk antusias, Anasera membalas. "TAU ANJIR!" kemudian saling merapatkan diri, gadis itu melanjutkan. "Lo juga denger, Kay?"
"Hey, mana pernah gue ketinggalan gosip?" katanya sombong sembari mengibaskan rambut. "Gue speechless pas denger ceritanya, asli." Sambungnya.
Baru saja Sera hendak membalas, bantal sofa mendarat di wajahnya, pelakunya adalah Kasyaira yang kini sudah duduk manis di sampingnya. "Gibah mulu, dosa lo noh udah numpuk. Siapa orangnya btw?"
"Yeu, sama aja lo, brengsek!" maki Sera kesal.
Aira mengernyit. "Bukannya yang brengsek itu Erlan sama Arsena, ya? Ups, maaf."
Anasera dan Kaylasha saling menatap kemudian mengangguk. Yang pertama tersenyum adalah Kayla. "Ra, kayaknya di masa-masa kayak gini lo bisa gunain kaki panjang lo, deh." Ikut tersenyum, Sera mengangguk. "Betul sekali, sahabat surgaku."
Aira mengerjap bingung. "Maks–ADA ADAB LO BEGITU MAU NGINJEK GUE, HAH?!"
"MULUT LO KAYAK GAK DI DIDIK SOALNYA, ANJRIT! Berhenti bawa-bawa Arsen atau Erlan, gumoh tau gak?!" balas Sera bersungut-sungut.
"Wow ada pertikaian apa nih? Apakah memperebutkan duit 271T?" Tavisha datang dari depan sehabis membayar paket, dan tahu-tahu sudah duduk di sofa single.
Belum sempat Kaylasha menjawab, Arneyva datang dari dapur dengan nafas tersenggal-senggal, ia menghempaskan diri ke lantai yang di lapisi karpet bulu-bulu. "Anjing, gue nyoba bikin spagetti yang resepnya dari youtube, tapi kok rasanya malah bikin enek, sih?!" Tavisha mengerutkan dahi. "Pasti bukan salah resepnya, tapi salah tangan lo, fix."
Menendang kaki yang lebih tua, Neyva mendengus. "Jaga mulut lo."
Aira yang kini sudah berbaikan dengan Sera dan Kayla mendelik sambil melempar kacang pada sang termuda. "Lagian gaya banget sih, lo. Biasanya juga beli, udah deh, tangan lo tuh gak ada bakat megang pisau dapur, mending megang pisau bedah aja sana sama Kayla." Dan Neyva tak mampu membalas selain memungut kacang kemudian memakannya.
"GUYSSS, OMG GUE MENEMUKAN PENINGGALAN BERSEJARAH!" semua orang mendongak guna memandang Lavanya yang tengah tersenyum lebar sambil memegang tablet di tangga paling atas.
"TURUN DULU BISA NGGAK, SIH?!"
"GUE PENGEN TURUN TAPI BISA SAMBIL SIKAP LILIN NGGAK SIH, GUYS?!"