Halo met malam eaak
Salam dari Suno yang kiyowo dan baik hati ini,
Salam dua jari maksudnya😃
***
"Jadi, maksudmu jika kita melemparkan batu ini ke arah laut, bisa bergerak melambung dan dapat diperkirakan posisi jatuhnya?" tanya Yura menunjuk ke depan. Membuat Suno mengangguk sebagai respon.
Posisi mereka masih di pantai Selong Belanak. Kini Suno dan Yura tengah duduk di pasir putih pantainya, tak menghiraukan belakangnya yang cukup ramai orang berlalu-lalang. Dan jangan lupakan suara bising dari Cafe yang ditawarkan beberapa waktu lalu oleh bule asing yang dibantu Yura. Keduanya benar-benar mengabaikan itu.
"Bagaimana jika perhitunganmu meleset jauh?" tanya Yura lagi kini membiarkan buku bacaan milik temannya itu dicoret-coret oleh Suno.
"Gampang!" Suno menjentikkan jarinya tepat di depan wajah gadis itu.
Yura segera menepisnya, "Gimana?" tanyanya penuh gurat penasaran pada wajahnya.
Suno tak menjawab, tetapi tangannya bergerak segera menuliskan sesuatu di sana. Yura hanya memperhatikan, tak ingin mengganggu pekerjaan pemuda itu.
Tak butuh waktu lama, Suno lantas memamerkan hasil pekerjaannya. Sementara Yura mengernyit, tak paham dengan tulisan yang terdapat kurva dengan garis melengkung ke bawah.
"Dari mana mendapat kecepatan mula-mula? Kamu kan gak pernah hitung kecepatannya?" Yura menatap bingung teman barunya itu. Mencari-cari jawaban pada wajah serius Suno.
"Saya ngarang. Anggap aja kecepatannya satu meter per sekon. Nah, baru kemudian kecepatan dari sumbu X dan sumbu Y bisa ditentukan. Rumusnya yang seperti saya jabaran di sini."
"Aku kayaknya pernah belajar ini deh waktu SMA, tapi lupa apa namanya. Ini pelajaran kelas 10 kan?"
Suno mengangguk, memang benar itu pelajaran kelas 10. Namun, bedanya ini bukan matematika, melainkan fisika. Pelajaran yang sebenarnya sangat ia hindari.
"Ini namanya gerak parabola. Sebenarnya selain bisa menentukan posisi benda pada gerak ini, juga bisa menentukan jarak tinggi benda saat melambung. Nah, tinggi jaraknya bisa ditentukan dengan rumus yang ini," jelas Suno menunjuk bagian sumbu Y yang tertera dengan keterangan ketinggian maksimal benda.
Yura mengangguk-angguk kecil, seolah paham dengan penjelasan laki-laki itu. Padahal sedari tadi dirinya masih sibuk memperhatikan yang mana termasuk tinggi dan jarak, dan mencoba mencocokkan rumus dengan gambar kurva setengah lingkarang acak-acakan milik Suno.
"Huruf g itu apa? Seingat aku itu percepatan kan? Tapi di lain sisi keyakinanku malah bilang simbol percepatan itu huruf a. Jadi, yang bener mana?"
Gadis itu tak berhenti bertanya, rasa penasaran ditarik begitu saja dengan cara penjelasan Suno dalam tulisannya. Sebab, ia merasa rumus-rumus yang Suno jabarkan seolah asing dalam pandangannya. Seperti tak pernah ia pelajari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Break the Rules [Sunwoo TheBoyz]✔
General Fiction[Follow Sebelum Baca!!] 》spin-off seri campus life《 *** Menjadi mahasiswa dengan IPK nyaris 4,00 membuat Suno Majdi cukup terkenal di prodi matematika angkatannya. Laki-laki ambis itu kerap kali mengikuti ONMIPA-PT mewakili universitasnya. Dan tak j...