🏆9. Vlog Pertama🏆

16 4 0
                                    

Malam permisah

Semoga suka ya ~


***


Hari minggu datang dengan cepat. Hari yang ditunggu dengan antusias oleh Yura karena akan mengadakan vlog bersama Suno untuk pertama kalinya. Gadis itu selalu mengingatkan Suno tentang jadwal mereka sejak seminggu yang lalu. Bahkan hari ini pun dari subuh, ia sudah memborbardir room chat Suno hanya untuk mengingatkan agar laki-laki itu tidak telat datang ke Taman Selagalas.

Jika Yura antusias melakukan kegiatan vlog, maka berbeda dengan Suno yang terkesan terpaksa. Namun, ia hanya bisa manggut-manggut karena dirinya hari ini memang sangat gabut bin nganggur. Tak ada hal yang ia kerjakan. Tentu tidak untuk soal matematika dan segala tetek bengek organisasinya. Itu bisa diurus setelah mood ambisnya kembali.

Eh, tapi jika urusan organisasi, ia menyerahkannya dahulu pada Erlan. Sebab ia tak ingin hal pribadinya tercampur aduk dengan hal organisasi.

Suno menghela napas pelan. Ia menurunkan kakinya, menstandarkan motor merk NMax miliknya di area parkir taman Selagalas. Matanya awas menyapu sekitar, seraya membuka helmnya.

Suasana sepi mendominasi. Hanya beberapa orang saja yang ia lihat melakukan kegiatannya di taman ini. Bahkan motor pun bisa dihitung dengan jari yang terparkir tepat di samping motornya.

"Ini taman apa kuburan? Sepi amat elah," celetuknya sambil turun dari motornya.

Ia lantas mengambil ponselnya di saku celananya. Mencoba menghubungi Yura seraya terus berjalan ke tempat mereka janjian.

"Di mana? Aku udah di tamannya nih. Sepi amat," ucap Suno setelah sambungan terhubung.

"Iya emang gitu kalo siang, ramainya pas sore."

"Arah ke berugak ke mana tetu? Lupa saya karena ndek wah ke sini lagi," tanya Suno yang tiba-tiba mencampur-adukkan bahasa Indonesia dengan Sasak.

"Bareh juluk. Tunggu aja aku di sana. Nane jak dateng meluncur," ucap Yura di seberang ikut terpancing.

"Aok aneh." Suno mematikan sambungan sepihak. Ia sudah sampai di berugak elen dengan pemandangan danau di bawah sana.

Suno memperhatikan danau itu lamat-lamat. Airnya hijau, dipenuhi tumbuhan eceng gondok dan beberapa bunga teratai yang menguncup.

Suno mengernyit, baru kali ini ia melihat danau ini lagi. Jika saat masih SMP, danau ini masih kering kerontang, maka berbeda dengan sekarang. Indah dipandang mata.

Tiba-tiba ingatan lima tahun lalu tertarik begitu saja. Membuat hippocampus-nya mengeluarkan memori-memori silam itu.

Masih kental di ingatannya, bahwa ia tak pernah absen mengunjungi tempat ini bersama ketiga sahabatnya. Ketiga orang itu tidak lain adalah Alfian, Eryan dan Libra. Ia sudah bersahabat bersama dengan ketiganya dari kelas satu SMP. Persahabatan mereka sudah dikenal di penjuru sekolah, saling lengketnya. Saat itu Gisel dan Ryana belum masuk menjadi circle mereka, karena kedua perempuan itu mulai bergabung dengan mereka saat kenaikan kelas tiga.

Awalnya Suno tidak pernah mengira mereka bisa bersahabat baik. Sebab ia selalu yakin tak ada yang murni dari persahabatan laki-laki dan perempuan. Seiring waktu asumsinya memang terpatahkan, karena mereka sudah seperti keluarga. Namun, entah bagaimana awalnya, kelengketan bak saudara itu menemukan keretakannya.

Suno tersenyum kecut. Berapa kali pun ia mengatakan rindu pada persahabatan mereka, tetap saja rasanya sakit saat mengingat betapa egoisnya masing-masing dari mereka.

Laki-laki itu membuang napas, lelah juga rasanya terbayang akan kenangan masa lalu. Ia menoleh ke sampingnya, dan ....

"Anying setan kampret Yura!" umpatnya cepat sambil memegangi dadanya akibat terkejut.

Break the Rules [Sunwoo TheBoyz]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang