🏆5. Apakah Memang Jenuh?🏆

19 3 1
                                    

Malam gaisee

Mari membaca~

Ada tanda cingtah nih dari ayang Suno🌝

Ada tanda cingtah nih dari ayang Suno🌝

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






***

Suno mendelik manakala Hanggi berceloteh tentang hal tadi. Gadis tiga tahun lebih tua darinya itu misuh-misuh pada sang pacar, seolah mengadukan perilaku Suno. Padahal dirinya tidak sampai melakukan hal-hal jahat, apalagi main mata melihat para turis berbaris berjemur rapi di tengah-tengah sana.

"Denger gak?" Suara galak Hanggi menarik lamunan Suno. "Kalo mau dibantu itu ya harus kerja sama juga. Terus itu list keinginanmu untuk satu bulan gimana? Udah kasih lihat ke Yura?"

Suno manggut-manggut, ia lantas membuka ponselnya. Tangannya menyodorkan sebuah list pada note ponselnya pada Yura.

Yura menerimanya dengan kikuk. Jujur, ia belum tau apa pun, karena yang ia tau bahwa Suno akan membantunya dalam menjalani vlog kuliner minggu depan. Hanya itu.

Gadis itu mulai membaca lima keinginan pemuda itu di sana. Alisnya menukik, tetapi tetap melanjutkan membaca. Sampai pada list nomer 4, ia menoleh ke arah Suno. Meminta jawaban atas pertanyaan yang tak dilontarkan secara langsung.

Tentu saja laki-laki itu mengernyit. Namun, seakan paham, ia segera menjelaskan maksud dari tulisannya itu. Mulai dari nomer satu sampai lima.

"Nah, gimana Yur? Bisa bantu dia gak?" tanya Hanggi membuat Yura mengalihkan pandangannya dari ponsel Suno.

Gadis sipit itu menggigit bibir dalamnya, menimang-nimang. Sejujurnya, ia tak minat membantu keresahan Suno. Akan tetapi, melihat list nomer 4 membuat ia meragu. Entah kenapa hatinya bisa berkata 'harus membantu', padahal ia pun tak tau teman-teman SMP laki-laki itu.

"Aku pikir-pikir dulu ya, Kak. Soalnya aku gak segabut itu untuk nemenin dia menggabut," kata Yura seraya menunjuk Suno yang berada di sampingnya.

Hanggi menghela napas pelan, lalu melirik ke arah Suno. "Gimana?"

Suno mengedikkan bahu. Sebenarnya ia tak pernah ambil pusing. Hanya saja ia memang sedang jenuh mengurus segala hal yang berkaitan dengan kerjaan otak. Pengecualian untuk yang tadi.

"Saya sih gak masalah, Kak. Kalo Yura gak mau, saya gak bisa maksa. Lagipula keinginan saya gak sepenting itu. Masih bisa dilakukan sendiri, apalagi list yang nomer satu," jawabnya setelah Hanggi menatapnya tajam. Seolah gadis itu tau jika adiknya tak akan mengeluarkan sepatah kata pun.

"Oke, aku serahin urusan ini ke kamu. Karena kamu juga bilang gak masalah. Tapi untuk urusan vlog itu, kamu masih bisa bantu Yura kan?" Hanggi mengalah. Ia paham bahwa Suno memang orang yang tak suka ribet.

Laki-laki itu menggerakkan kepalanya, "Kalo itu mah udah pasti. Minggu depan kan?"

Yura mengiyakan. Tak bersuara lagi. Membuat suasana menjadi hening. Sebelum akhirnya Mico di samping Hanggi berdehem keras, membuat ketiga pasang mata itu menoleh ke arahnya.

Break the Rules [Sunwoo TheBoyz]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang