"oh gitu... btw gue mau nanya,kata lo kemarin marsha kerja,tapi tadi dia bilang dia nunda meeting lo bohongin gue soal kabar marsha?" ucap zee"engga zee,aku kemarin beneran liat sendiri marsha berangkat ke kantor" ucap shani meyakinkan zee
"tapi zee kamu bukannya dulu deket banget sama adik aku? dan kalian sering nginep dan main bareng kan,tapi kok kalo aku liat,kamu jadi lebih jaga jarak ke marsha?" ucap shani
"oh itu,biasa lah cinta cintaan namanya di kota ini lgbt udah di normalisasi kan,jadi ya freya mungkin cemburu karna marsha sama gue terlalu deket gimana pun gua sama marsha kan sama sama suka sesama jenis,jadi ya gitu deh.." ucap zee berbohong,mana mungkin ia mengatakan yang sebenarnya pada shani?
"iya sih,wajar kalo cemburu,oh ya zee kenapa ya marsha belakangan ini tuh kaya orang yang ga semangat ngapa ngapain,aku rasa akhir akhir ini dia terlalu flat gitu,datar datar aja,aku emang gatau sih bad habbit atau kegiatan dia di luar,cuma tetep aku ngerasain perbedaan sikap dia sebulan ini,dia cenderung murung zee,bahkan aku denger dia nangis waktu itu,belum lama,sekitar 3 hari yang lalu" ucap shani,penjelasan panjang itu membuat zee cukup terkejut,karena marsha sendiri yang memilih untuk bersama freya,tetapi mengapa di sini marsha yang seperti itu? apakah dirinya penjahat saat ini? entah lah,,lagi pula zee tidak menitik beratkan pikirannya pada marsha,ia hanya fokus bekerja akhir akhir ini...
"gue juga gatau shan,menurut gue lo harus lebih merhatiin adik lo,gimana pun gue temennya jadi ya khawatir aja" ucap zee dan shani mengangguk...
.
.
.
jam sudah menunjukkan pukul 8 malam,di tempat ini,tempat yang ramai tapi sepi bagi marsha karena tak ada seseorang yang sangat ia rindukan..
"sayang? are you ok?" ucap freya menyadarkan marsha dari lamunannya
"itu minuman kamu udah di bawain sama adel" lanjut freya
"eh iya iya,makasih yaa dell" ucap marsha lalu meminum minuman di tangannya itu,minuman yang terasa panas di tenggorokan tetapi tetap menjadi minuman favoritnya..
"lo kenapa si sha,akhir akhir ini hidup lo kaya ngenes amat gua liat liat" ucap adel yang mulai duduk di sana
"iya sama banget,gue juga liat lu akhir akhir ini nekuk muka lu terus sha" ucap jessi
"yah biasalah,kerjaan kantor tuh bikin stress,gue pusing" ucap marsha yang tentu saja ia berbohong,alasan utama nyaa adalah sebuah penyesalan yang mungkin merupakan salah satu penyesalan terbesar di hidup marsha yaitu mengapa dirinya memilih freya di bandingkan zee?? entah lah marsha hanya bisa memikirkan bagaimana kabar zee saat ini...
"del.. anjing kangen banget gua sama lu del del" ucap seseorang yang datang dan memeluk adel,wangi semerbak parfum perempuan itu menusuk hidung marsha,aroma yang sangat marsha rindukan...
"asikk sobat gua dateng juga,apa kabar lu zee,udah lama ga jajan di sini" ucap adel
"ini baru mau jajan" ucap zee dan si lanjut tawa oleh adell dan jessi
lalu zee pun duduk tepat di depan marsha,walaupun terdapat meja bundar yang membatasi,tetap saja marsha senang kembali ke tempat ini di sertai adanya zee..
"btw zee,di liat liat lu sama marsha akhir akhir ini lumayan renggang ya? kenapa?" tanya adel,lalu zee menatap adel dan tersenyum
"lo udah punya pacar belum del? ngenes ya lu?" tanya zee mengalihkan pembicaraan...
"belum sih,tapi lu belum jawab pertanyaan gu..." ucap adel terpotong oleh zee yang menyerobot bicara
"lu mau minum ga del?" tanya zee lagi,jessi menyenggol adel dan berbisik menjelaskan bahwa zee tidak nyaman dengan pertanyaan tersebut
"kalian apa kabar fre,sha?" tanya zee menatap freya dan marsha secara bergantian
"baikk baik aja,lo gimana?" tanya freya balik
"baik selalu sih gua,hahaha,nah kalo lo sha??" tanya zee
"b-baik kok" ucap marsha sedikit gugup
"bahkan awal kita kenalan aku ga se gugup ini zee... tapi kenapa sekarang sesusah itu.." batin marsha
"hai semua,maaf ya gua telat" ucap shani yang tiba tiba datang
"loh ada lo? tau gitu bareng sekalian tadi" ucap zee pada shani
"eh iya,aku kira cuma aku.." ucap shani lalu duduk di samping zee..
kali ini zee merasa tidak perlu menjaga hati marsha lagi,jadi ia membiarkan shani duduk di sebelahnya,walaupun jaraknya tak dekat dengan shani tetapi zee melihat di mata marsha bahwa ia merasakan kecemburuan saat ini..
"yaelah lo berdua udah sampingan aja,awas balikan" ucap jessi
"mana ada,gua mau cari brondong nanti" ucap zee bercanda
"pedo pedo" ucap adel di lanjut tawa oleh yang lain kecuali marsha..
"zee project pa adi di kirim ke kamu aku boleh pinjem hp kamu?" tanya shani,adel freya dan jessi sedang sibuk sendiri jadi hanya marsha yang melihat hal itu
"nih,pola nya masih yang lama kok" ucap zee lalu memberi hp nya
"kakak sama zee deket ya? kenapa aku baru tau sekarang" batin marsha..
.
.
.
zee menghantar shani pulang,dan saat ia datang shani menyuruhnya masuk terlebih dahulu dan di ruang tamu zee bertemu marsha..
"nganterin kakak?" tanya marsha saat zee duduk
"iya sha,kebetulan aja sih,oh iya freya mana???" tanya zee karena sedari dulu sepulang dari club biasanyaa marsha akan mengajak pacarnya menginap atau pun dirinyaa yang menginap di rumah pacarnya...
"entah lah,tadi dia di jemput sama flora,akhir akhir ini mereka deket" ucap marsha
"ohh gitu,ga cemburu sha? sampe di jemput loh" ucap zee
"aku lebih cemburu kamu nganterin kakak aku zee...." batin marsha.
"gapapa,kalau dia seneng aku seneng" ucap marsha bohong
"zee.. kita boleh bicara sebentar? kakak lama kok kalau di kamar mandi.." ucap marsha
"disini aja sha" ucap zee
"maaf tapi kalau aku minta kita bicara di balkon kamar aku kamu gapapa?" ucap marsha
"gapapa... yuk." ucap zee
TBC
penasaran apa yang di bicarain? tunggu episode selanjutnya😁😁😁
KAMU SEDANG MEMBACA
M A R S H A (21+) END
Teen Fiction21+ di bawah umur atau pun sudah mencukupi baca peringatan di bawah ini,WAJIB PERINGATAN "cerita ini di tulis secara fiksi serta tidak ada sangkut paut nya dengan dunia nyata,tokoh tokoh di sini hanya sebuah PENGGAMBARAN KARAKTER bukan dari hal lain...