Jika kalian berpikir menjadi anak tengah itu nyaman, coba kau tanyakan pada pemuda yang baru saja menutup kedainya ini.
Kim Jimin, anak kedua dari tiga bersaudara.
Kakaknya, Kim Seokjin. Menjadi pewaris utama cabang kedai terbesar yang terletak di luar kota. Sehingga membuatnya jarang berada dirumah. Seokjin menjadi kesayangan ibu dan ayahnya, lantaran si sulung tersebut yang mampu meneruskan kedai restoran kecil-kecilan keluarganya hingga memiliki cabang dengan kedai yang lebih besar disana.
Kim Taehyung, adiknya. Dimanja oleh orang tua mereka. Tidak dipaksa untuk ikut mengurusi kedai dan tidak ikut campur dalam dunia bisnis yang mendarah daging di keluarga tersebut. Karena orang tua mereka mepermbolehkan Taehyung meraih mimpinya menjadi dokter. Sehingga, akibat dari profesinya itu juga yang membuat dirinya jarang berada dirumah.
Sedangkan Jimin, dirinya dipaksa untuk semahir kakaknya dalam mengurusi kedai utama mereka, dan dilarang iri pada adiknya yang menggapai mimpinya sendiri.
Hari sudah sampai tengah malam, tetapi Jimin masih baru saja pulang dari kedainya. Mengurusi beberapa masalah agar besok pagi kedua orangtuanya hanya menerima kedamaian dan penyelesaian masalahnya.
Keinginan Jimin selalu terhalang keperluan sang kakak tertua, dan kebutuhan yang termuda. Membuat Jimin hanya terdiam, menerima apa yang diberi tanpa meminta. Jimin menyadari perilaku ayah dan ibunya tersebut sejak lama. Jimin tumbuh menjadi anak yang penurut dan patuh selayaknya boneka yang dijaga.
Kasih sayang kedua orang tuanya sudah dilimpahkan pada si sulung dalam keluarga, dan dihabiskan oleh anak bungsu mereka. Membuat Jimin lagi-lagi hanya sebagai penengah diantaranya. Kadang dapat, dan kadang tidak.
Sudah satu minggu sejak kedatangan dua saudaranya tersebut di rumah. Mereka berdua kebetulan mendapat hari cuti di waktu yang sama. Membuat ibu mereka antusias menyambut mereka berdua, dengan berbagai macam hidangan dan menu masakan yang berbeda.
Kembali membuat Jimin menahan perih, lantaran dirinya tidak pernah disambut atau dibuatkan makanan semewah ini. Mau disambut dari mana? Jika dirinya hanya keluar rumah ke kedai saja.
Ada istilah, anak rantauan lebih disayang. Lantaran mereka yang jarang berada dirumah, sehingga mengabaikan presensi anak yang merawat dan bersamanya selama ini dirumah.
Hal tersebut memang benar adanya, Jimin salah satunya.
Ditengah lamunan perjalanannya, Jimin terkejut melihat ibunya di depan sana duduk di teras rumah, seakan menunggunya. Ada sedikit harapan, setidaknya saat ini mungkin ibunya memberi afeksi dan kasih sayangnya dengan menungguinya pulang selarut ini. Jimin tersenyum membayangkannya.
"Eoh, Jimin-ah? Akhirnya kau pulang! Eomma meminta tolong, untuk bersihkan ruang keluarga? Kasihan Seokjin besok harus berangkat pagi, juga eomma melarangnya membersihkan meja makan. Oh, iya! Setelah itu, tolong masukkan pakaian dan jas dokter Taehyung ke dalam kopernya, ya? Eomma sudah setrika tadi, kau tinggal memasukkan saja. Jarang sekali Taehyung mendapat cuti seperti ini. Pekerjaan dokter itu terlalu berat, jadinya dia juga butuh istirahat ya, kan, Jimin-ah?"
Senyuman Jimin luntur begitu saja.
"Jadilah eomma meminta bantuanmu, karena Eomma ingin lekas beristirahat. Karena besok eomma harus membuatkan banyak bekal untuk perjalanan kedua saudaramu ya, Jimin-ah!" Tutup ibunya Jimin ceria seraya menepuk bahu kirinya pelan.
Jimin hanya bisa mengangguk mengiyakan semua perintah ibunya yang saat ini sudah memasuki rumah. Jimin menatap ujung kakinya dan kembali menarik paksa ujung bibirnya.
Tidak apa-apa. Tidak apa-apa. Tidak apa-apa.
Ujar Jimin yakin dalam hatinya.Setelah ia membuka pintu rumahnya. Banyak sekali pekerjaan yang harus ia lakukan. Membersihkan ruang keluarga, meja makan, dapur, mencuci piring, dan meletakkan baju Taehyung kedalam kopernya.
![](https://img.wattpad.com/cover/366986204-288-k977086.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
JIMIN SHORT STORY
FanfictionHanya berisi cerita pendek di setiap bab. Tidak ada kelanjutan atau apapun, semua alur cerita hanya selesai di satu bab cerita. ⚠️alur cerita murni ide dari penulis ⚠️mohon maaf jika ada unsur kesamaan nama, dan tempat ⚠️bagian yang tidak pantas bol...