letnan

158 8 23
                                        

Alur, pangkat, tempat, dan istilah kadang tidak sesuai dengan aslinya, ya🙏 saya hanya membaca referensi dan mungkin ada beberapa istilah yang tidak nyambung di tengahnya.

Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya 🙏🙏
———————





















































































-

Sersan Jeon sedang panik setengah mati saat ini. Masalahnya laporan harian yang biasa dilakukan oleh pangkat bintara seperti dirinya ini, tiba-tiba menghilang.

Lagi pula kedudukan sersan Jeon disini merupakan sersan dua. Bukan sersan satu seperti Kim Taehyung yang saat ini sedang bertugas di luar kota. Sertu (sersan satu) Kim tersebut ditugaskan untuk mengawasi pangkat tamtama di kota sebelah. Sekaligus menyiapkan laporan bagaimana keadaan disana untuk meningkatkan barak militer disini.

Ditengah kebingungan serda (sersan dua) Jeon ini, tiba-tiba dirinya dikejutkan seseorang.

“Apa yang kau lakukan disini?” Tanya seseorang itu pelan.

Serda Jeon yang terkejut tersebut tidak sempat memberi hormat pada orang didepannya, malah sibuk mengelus dada.

“Astaga! Mohon maafkan saya, Letnan Park!” Tunduk serda Jeon tersebut sopan. Memeluk sisa laporan yang tersisa dalam dekapannya.

“Tidak apa-apa. Jangan panggil saya seperti itu. Ini sudah malam, kau bisa berbicara santai, Jeon Jungkook.” Letnan Park itu menepuk bahu yang lebih muda.

“Begini tuan Park. Laporan harian yang biasa kami kerjakan tiba-tiba menghilang dan hanya menyisakan lembaran ini. Padahal saya tadi sudah mengerjakannya dan diletakkan diatas meja saya. Apalagi besok itu harus diberikan kepada kapten Jung.” Jungkook melapor. Dirinya benar-benar berharap perwira tingkat pertama di depannya ini akan membantunya.

Persetan dengan pangkat tertinggi, tingkat perwira itu. Selagi dirinya menemukan seseorang di tengah malam ini, bagaimana jika ia memanfaatkannya. Agar dirinya besok tidak dibentak habis-habisan oleh kapten Jung Hoseok, sang perwira tingkat menengah.

Walaupun marah kapten Jung tidak seseram mayor Kim Seokjin, tetapi bentakan kapten Jung itu mampu membuat telinganya berdengung. Suaranya yang nyaring itu, Jungkook tidak mampu menahannya.

Jungkook tidak ingin mencari masalah dengan perwira tingkat menengah itu. Apalagi tiga kombo perwira menengah yang terkenal akan tatapan sinis dan dinginnya. Selain kapten Jung Hoseok dan mayor Kim Seokjin, ada pula letnan kolonel (letkol) Kim Namjoon yang auranya tidak kalah menyeramkan.

Kalian berpikir itu sudah menyeramkan?

Pangkat perwira itu terbagi tiga tingkatan. Untuk perwira tingkat pertama seperti letnan Park Jimin ini, adalah yang terendah. Setelah itu perwira tingkat menengah tadi. Lalu perwira tingkat tinggi yang Jungkook harap tidak ingin bertemu dan berurusan dengannya.

Jungkook bertemu dengan dua orang yang berada di tingkat tertinggi tersebut hanya pada saat penyambutan tamtama baru dan upacara pelantikan lainnya. Walaupun tidak menemuinya secara dekat, Jungkook sudah gemetar setengah mati ketika kolonel Min dan jenderal Lee memberi perintah pada bawahannya di depan sana.

Jungkook menelan ludahnya pelan. Berharap letnan Park mau membantunya malam ini. Jungkook sudah bingung mencari ke seluruh markas hampir tiga jam dan ini sudah melewati tengah malam. Jungkook bahkan sudah pasrah, besoknya akan mendengarkan bentakan dari kapten Jung.

JIMIN SHORT STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang