Masih tetap mau baca?
Cerita ini berisi kalimat tidak pantas. Ada adegan vulgar dan tidak cocok dengan realita.
Saya pribadi sebenarnya tidak menyarankan kalian melanjutkan membaca. Karena endingnya ngegantung banget. (Idenya cuma cukup nyampe disitu😭 takut buat yang ngelanjutin) 🙏
Cerita ini hasil remark dari draft cerita lama, alur babnya aslinya satu alur dengan bab 'sekretaris?' tapi ini versi terpengaruh dari video-video random, makanya jadi dark.
Kalau kalian merasa bab ini tidak pantas, boleh komen, ya. Nanti akan saya hapus saja bab ini, karena kalimatnya terlalu frontal dan tidak pantas dibaca.
Jadi kalau mau lanjut baca, tidak apa-apa😁
Sekali lagi, seperti biasa. Full narasi😁
———
“Cobalah saja, Jung!” Taehyung cukup geram. Berulang kali dirinya berusaha membujuk teman kelincinya itu, tetapi semuanya ditolak mentah-mentah.
“Kau mau berharap apa?” Mata Jungkook menyalang.
“Tentang aku yang tiba-tiba ditikam oleh musuhnya dan baru sadar dari operasi pendonoran ginjal baruku ini?” Jungkook melototkan matanya kepada Taehyung.
Taehyung menatap sendu, “setidaknya dia tahu kondisimu, Jung. Aku tahu dia sudah tahu dari awal tentang masalah ini. Mungkin saja sejak kau dilarikan rumah sakit, dia langsung mengurusimu hingga mendapat donor ginjal secepat ini.” Taehyung mengusap wajahnya kasar.
“Hei, ayolah. Berpikir sederhana. Dia sudah sebesar itu, musuhnya memang di mana-mana. Tetapi mendapat donor ginjal baru tidak mungkin secepat ini jika bukan dengan kekuasaannya, Jung!” Taehyung mencoba menjelaskan dengan pelan-pelan.
Jungkook tetap dengan pendiriannya. Dia melempar ponselnya ke arah Taehyung. “Coba kau hubungi sendiri dan lihat apa jawabannya.” Jungkook balik menantang.
Taehyung dengan segera membuka ponsel Jungkook dan mulai mencari nomor yang dimaksud.
“Iya, ada apa?” Suara di dalam ponsel mulai terdengar setelah dering keempat. Taehyung sengaja me-loudspeaker suaranya.
“Aku temannya Jungkook, Kim Taehyung. Jungkook baru saja siuman, mungkin jika hyung mau menjenguk—”
“Oh, ya. Syukurlah! Tolong sampaikan bahwa aku harus ke Hongkong malam ini. Terimakasih!”
Panggilan tersebut ditutup begitu saja. Taehyung melongo menatap ponsel Jungkook yang menghitam. Sedangkan Jungkook sudah menatap malas Taehyung didepannya.
“Sudah kubilang, bukan? Jimin itu akan lebih mementingkan pekerjaannya daripada diriku yang bahkan tidak ada hubungan darahnya sama sekali.” Jungkook merebahkan diri pelan. Menutup seluruh tubuhnya dengan selimut dan membelakangi Taehyung.
Taehyung menundukkan kepalanya, merasa bersalah. Dirinya sudah merusak perasaan Jungkook, padahal dia baru siuman. Taehyung tidak akan mengira, ternyata cerita brengseknya Jimin, lebih kejam dari cerita Jungkook yang selalu ia dengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
JIMIN SHORT STORY
FanfictionHanya berisi cerita pendek di setiap bab. Tidak ada kelanjutan atau apapun, semua alur cerita hanya selesai di satu bab cerita. 📌Jangan lupa untuk mengisi papan percakapan di profil saya, bab mana terfavorit kalian ya🥰 ⚠️alur cerita murni ide dari...