⚠️❗ WARNING ❗⚠️
cerita bromance / brothership
⛔ gak suka, skip aja, gak usah baca
Haechan x nct 127
.
Tertanda Sayap Kiri
.
"Di ujung perjalanan kkn, kami banyak merangkai kenangan indah, yang akan terus terpatri di dalam hati". - Doni
"Waktu telah...
Nct 127 haechan x nct 127 as bromance/brothership local version
.
Pagi ini Dimas bangun lebih dulu, ia lalu bersiap siap ketika melihat jam yang tertera, di wallpaper ponsel nya. Waktu nya memasak untuk sarapan mereka, terlebih dahulu ia akan membangun kan Haikal di kamar nomor 1.
Mata nya melihat kondisi teman sekamarnya, dimana Tian dan Doni masih terlelap dengan nyaman nya.
Dimas memaklumi ke-2 teman sekamarnya ini, karena dari kemarin Tian dan Doni sibuk membantu Tio menggarap proposal kkn mereka, belum lagi mengabari DPL dan DPA mereka, untuk mengabari perkembangan kegiatan mereka selama di desa.
Keluar dari kamar, ternyata Haikal sudah bangun dan kelihatan lebih segar.
Saat ini, si kecil itu memakai hoodie abu abu, dan kelihatan sangat menggemaskan, apalagi dengan mata bulat nya yang seperti nya melebar karena terkejut, ketika melihat kehadiran Dimas.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dimas hanya terkekeh, saat melihat keterkejutan di wajah Haikal.
"Mas Dimas ihh, kaget tau".
"Maaf maaf, kirain belum bangun".
"Udah dari jam 5 bangun nya mas, tapi tadi di gangguin mas Jeff sama mas Juan".
"Kacian si kecil ini, yaudah ayo kita masak sarapan".
"Okey mas, mau masak apa?".
"Masak menu sarapan biasa aja, yang praktis".
"Apa tuh mas?".
"Nasi goreng, telor ceplok".
Haikal membantu dengan memasak nasi lebih dulu, sementara Dimas lebih memilih menyiapkan bumbu sambil menggoreng telur.
Aroma harum masakan menyebar sampai penjuru bagian belakang mess, dan membuat beberapa anggota mereka yang lain terbangun, karena perut mendadak berbunyi nyaring.
Yang pertama menghampiri Dimas dan Haikal adalah Juan dan Tio, dengan muka bantal mereka yang berminyak.
"Masak apa dek?".
"Nasi goreng mas, cuci muka dulu baru sarapan sini". ujar Haikal sembari mengisi air di dalam teko air minum
Tio langsung balik lagi ke kamar nya untuk mencuci muka lebih dulu, diikuti oleh Juan, yang balik lagi ke kamar 1.
