Care

2.1K 234 56
                                    


Cara satu-satu nya agar sooji tidak di desak oleh pertanyaan-pertanyaan dari Do ah adalah dengan marah.

"mood ku sedang tidak baik gara-gara dia.." menunjuk Harin
"dan sekarang kau malah menambah mood ku semakin berantakan" membanting kopi nya ke lantai

"ada apa lagi sooji?" dayeon menghampiri
"tidak" menyilangkan tangan nya di dada

"aku hanya bertanya, jika kau tidak mau menjawab kenapa harus marah" ucap do ah sambil menggeserkan meja nya agar menjauh dari sooji

Semua orang memperhatikan, mereka takut jika sooji benar-benar marah, karena mereka tahu itu sangat menyeramkan.

Bel pelajaran berbunyi, guru pun masuk ke kelas.

"sooji.." melirik ke lantai kotor karena kopi

Guru itu tidak marah karena firasat nya buruk ketika melihat wajah sooji

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Guru itu tidak marah karena firasat nya buruk ketika melihat wajah sooji.

"..kau pasti kemarin bicara dengan ayah mu kan? terima kasih karena mu uang nya sudah di terima" ucap guru itu pada sooji

Sooji keheranan karena dia tahu jika kondisi keuangan nya sedang buruk, jadi mana mungkin ayah nya mengirim uang ke sekolah.

Apa keuangan ayah ku sudah membaik, yess *wajah sumringah

"oh iya, tentu" menjawab dengan elegan

Suasana hati nya mendadak jadi bagus karena ia berpikir ayah nya berjaya lagi.

Saat jam istirahat sooji berdiri di depan kelas dengan tangan nya yang di lipat ke belakang.

"aku akan mentraktir kalian semua"

Semua murid di kelas pun gembira mendengar itu, mereka kocar kacir berlarian menuju kantin.

Tapi Harin hanya memperhatikan sambil merapatkan kedua bibir nya karena menahan tawa.

"ayo" ajak doah pada sooji
Saat sooji akan pergi dengan Do ah, Harin meminta nya untuk tetap di kelas sebentar.

"kau duluan saja dengan dayeon, aku harus mengurus perempuan gila ini"

Do ah pergi sambil mendelik pada Harin.

"kenapa? kau pasti mau mengambil 5 roti kan? silahkan saja" duduk sambil menopang dagu nya

"aku yang mengirim uang itu ke sekolah" bicara sambil tertawa

"apa?!" terkejut
"jadi..ayahku masih bangkrut?!"

Harin mengangguk.

"ah yang benar saja..Baek harin kenapa kau..arghh" terlihat frustasi

"apa? aku hanya membantu mu, bukan nya itu bagus?"
"ah sial..uangku bisa habis karena mentraktir semua"
"tenang saja, ada aku" menepuk- nepuk kepala sooji

Sooji menepis tangan Harin, lalu pergi ke luar.

Dia pergi ke ruang latihan, mengganti pakaian dan mulai meluapkan emosi nya itu pada samsak.
Dia terus memukul samsak itu hingga lebih dari dua puluh menit.

FANTASIZETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang