"mau kemana?" eunjung memegang tangan harin ketika ia berjalan keluarDahi sooji mendadak mengkerut karena melihat tangan mereka yang saling bersentuhan.
"aku mau pulang" jawab harin sambil melepaskan cengkraman eunjung
"ah yang benar saja? ini baru saja dimulai harin" menarik lagi tangan harinSooji yang sudah tidak bisa menahan emosi nya langsung menghampiri mereka.
"kenapa kau memaksa nya? dan..lepaskan ini" menepis tangan eunjung dari harin
"kenapa kau marah? aku hanya menahan dia agar tidak pergi" eunjung bicara dengan keras"bagaimana bisa aku biasa saja ketika dia menyentuh nya seperti itu" menggerutu dengan suara yang kecil
"apa yang kau katakan?"
"ah sudah diamlah" menyenggol tubuh eunjung lalu mengajak harin keluar bersama nya"kau menyakiti tanganku" mengeluh ketika sooji menarik dan membawa nya keluar
"ah sorry.." melepaskan
"merusak mood ku saja" mendelik sambil berjalan menuju mobil nya
"tunggu..arghh" berteriak ketika jari nya terjepit pintu mobil yang di tutup oleh harin
"kau sih.." membuka pintu nya kembali lalu turun dari mobilSooji berjongkok sambil menahan jari nya yang sakit.
"berlebihan" membuang muka tapi tetap melihat sooji dengan ujung mata nya karena penasaran
"berlebihan bagaimana? lihat..jari ku bengkok" membodohi harin dengan menekukan jari nya
"apa sih.." membelakangi sooji berusaha menyembunyikan ekspresi wajah nya yang mencoba menahan tawa"baek harin.." menghampiri lalu berdiri tepat di belakang harin
Backhug? apa dia akan melakukan itu sekarang padaku.. *pikir harin
"lihat aku" menarik jaket harin seperti anak kecil yang sedang merajuk
Ah aku pikir dia akan memeluk ku dari belakang *terlihat kecewa
"apa lagi?" melihat sooji
"itu tidak akan terjadi lagi, aku tidak akan menyentuh siapapun lagi, aku akan berusaha mengendalikan diri ketika mabuk" mata nya berbinar mencoba meyakinkan harin"apa itu cukup meyakinkan?"
"tentu saja, aku tidak akan berkhianat setelah berjanji, tidak seperti mu" menggerutu
"huh? aku?" menunjuk diri nya sendiri
"malam itu..dengan kelingking ini" menunjuk jari harinHarin mengingat ketika ia berjanji pada sooji malam itu.
"kan ini semua karena ulah mu, kenapa malah menyalahkan aku" alis nya menukik
"baiklah, memang aku yang salah" merengut
"sudah jelas" kembali masuk ke dalam mobil
"jadi kau tidak akan memaafkan aku sekarang?" mendekat dengan tangan yang menahan pintu mobil
"t-tidak.." bingung karena sooji semakin mendekatSooji menyentuh leher harin sambil menarik nya secara perlahan, sekarang mereka saling menatap dari jarak yang sangat dekat.
Cium aku sekarang..aku menginginkan itu meski aku muak karena bibir mu yang seksi.. *harin memperhatikan bibir sooji
"baiklah..aku akan berusaha lagi" ucap sooji dengan mulut yang hampir menyentuh bibir harin
Sooji tersenyum memperhatikan reaksi harin yang menutup mata menunggu sooji mencium nya.
"aku pergi" menepuk pipi harin sambil tersenyum
Sooji memakai helm, lalu naik ke motor nya. Dia melambaikan tangan terlebih dahulu pada harin sebelum pergi.
"itu saja? dia sengaja melakukan nya? ah sangat menyebalkan" menggerutu
Keesokan hari nya..
Dayeon..apa itu kau? yang sengaja memotret aku dan doah lalu mengirimkan nya pada harin? tapi bagaimana bisa dia melakukan itu padaku.. *sooji melamun sambil berjalan masuk ke dalam kelas