Recomended song for this chapter :
Sialan by Juicy Luicy, Adrian Khalif
Enjoy for this chapter guys 🌸
"Za, lo kosong hari apa sih? Main yuukk!" Zaina merengek kepada Zaura, ia menggoyangkan tangan Zaura yang sedang menuliskan sesuatu.
Zaura menghentikan aktivitas menulisnya, ia meletakkan pensil lalu menatap Zaina disertai dengan senyuman datar khasnya.
"Tanya yang lain deh, Kay! Lo mau main kapan?" tanya Zaura, ia membalikkan badannya menghadap Kayra yang duduk sebangku dengan Nara. Kayra menatapnya bingung, bukannya harusnya teman-temannya yang bertanya seperti itu pada Zaura? Secara kan, Zaura yang notabennya sebagai seorang worckaholic diantara teman-temannya yang lain, pasti dia yang punya banyak agenda dan kesibukan bukan? Aneh memang terkadang Zaura ini.
"Harusnya kita yang nanya gitu ke lo," ucap Kayra sambil mendelikkan matanya. Nara dan Zaina mengangguk bersamaan, pertanda setuju kepada Kayra atas apa yang sudah ia katakan tadi.
"Za, emang hari ini pulang jam berapa?" Zaura menoleh ke sumber suara, ia mendapati Sasa yang menatapnya dengan wajah penuh tanya, berharap jawaban Zaura seperti apa yang diharapkan Sasa, pulang siang.
Zaura tampak berpikir sejenak, ia mengingat-ngingat hasil dari rapat kemarin bersama dewan guru yang juga membahas jadwal belajar mengajar selama kegiatan MPLS berlangsung. Matanya terangkat keatas, menandakan bahwa ia teringat sesuatu. "Ohh, pulangnya kayak kemarin Sa, siang."
Mata Sasa langsung berbinar, ia tersenyum senang lalu berkata, "Oke terimakasih."
"Kita jadi main kapan?" Kini giliran Nayya yang bertanya.
"Tanya aja ke member yang paling sibuk," ucap Kayra sambil menggerakkan dagunya menunjuk Zaura.
Nayya, Nara, Zaina, Sasa, dan Nesha langsung menatap Zaura penuh harap. Mereka sangat berharap manusia itu bisa meluangkan waktunya untuk bermain, bukan untuk berorganisasi terus-menerus.
Zaura menatap keenam temannya dengan senyum paksaan, ia merasa tidak enak jika harus memberitau mereka bahwa ia tidak bisa main untuk hari ini dan mungkin beberapa hari kedepannya.
Ting!
Terdengar bunyi notifikasi dari ponsel Zaura, yang memecah keheningan diantara mereka. Zaura meraih ponselnya yang ia letakkan di mejanya. "Sebentar yaaa guys."
Zaura mengetikkan beberapa kalimat di sana, ternyata salah satu teman lamanya yang menghubunginya.
Mienhar 9'29
za, sorry ngehubungin lu tiba tiba
ganggu gak ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
So, With Who?
RomanceGimana jadinya, kalau satu cewek dijadiin rebutan sama empat orang cowok sekaligus? ***** Zaura dihadapkan dengan empat orang pria sekaligus yang harus ia pilih salah satu. Namun, kebimbangan mulai mendatangi hatinya disaat ia ragu harus memilih sal...