Recomended song for this chapter
I'll Be Friend's With You by Arash Buana
Don't forget to vote this chapter guys 💗
Enjoy this chapter guys 🌸
Rakha bersandar santai di kursinya, matanya terpaku pada papan tulis yang kini telah dipenuhi oleh coretan hitam yang memikat. Namun, pikirannya tidak bisa lepas dari Zaura, gadis pujaannya. Ia merasa merindukannya, entah kenapa akhir-akhir ini Rakha sering sekali memikirkan gadis itu. Ingin sekali dirinya mengirimkan gadis itu pesan. Namun, keberanian untuk mengirim pesan lebih dulu masih belum ada.
Saat sedang terlarut dalam lamunannya, tiba-tiba bunyi bel istirahat memecah fokusnya, mengingatkannya bahwa waktu terus berjalan.
"Baik, anak-anak sampai sini dulu pelajarannya apa yang ibu jelaskan tadi jangan lupa diingat dan dicatat, minggu depan kita ulangan. Sekian terimakasih, saya permisi." Bu Tia, yang mengampu pelajaran Kimia itu melangkahkan kakinya pergi dari kelas Rakha.
Rakha kembali berfokus ke papan tulis yang kini sudah kembali berwarna putih bersih semula. Rakha memasang wajah panik, ia belum sempat mencatat apapun dan bahkan dirinya tidak mengerti apapun yang dijelaskan oleh Bu Tia barusan. Oh tidak, lebih tepatnya dirinya memang tidak mendengarkan sama sekali penjelasan yang diberikan oleh gurunya itu karena terlalu sibuk memikirkan pujaan hatinya. Padahal, sang puan belum tentu memikirkannya juga.
"Woi! Rak, bengong aja lu, ke kantin ayo!" Suara itu membuat Rakha tersentak kaget. Ia menoleh ke belakang, Jauzan, salah satu temannya itu yang menepuk pundaknya.
"Zan, lo nyatet pelajarannya Bu Tia tadi?" tanya Rakha. Ia berharap temannya ini mencatat semua penjelasan yang dijelaskan oleh gurunya barusan.
Jauzan mengangguk, hal itu membuat Rakha bisa bernapas dengan lega. Walaupun ia tau bahwa tulisan Jauzan sangat susah untuk dibaca orang lain, tapi setidaknya ia tidak perlu repot-repot lagi untuk meminta catatan ke temannya yang lain.
"Nanti gue minta ya. Yuk ke kantin!" Rakha bangkit dari tempat duduknya dengan semangat. Ia berjalan bersama Jauzan menuju kantin yang terletak di area belakang sekolah.
Keadaan kantin cukup ramai, banyak orang yang sedang makan di sana. Semua tempat duduk sudah terisi penuh. Rakha dan Jauzan melayangkan pandangan mereka mencari seseorang.
"Rak, itu si Gavin. Samperin yuk!" Jauzan menepuk bahu Rakha, menginterupsinya untuk mengikuti langkahnya.
Mereka berdua duduk satu meja dengan Gavin, teman mereka yang berbeda kelas. Ia sudah lebih dulu keluar kelas dari Rakha dan Jauzan membuatnya sempat untuk mencarikan tempat duduk untuk mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
So, With Who?
RomanceGimana jadinya, kalau satu cewek dijadiin rebutan sama empat orang cowok sekaligus? ***** Zaura dihadapkan dengan empat orang pria sekaligus yang harus ia pilih salah satu. Namun, kebimbangan mulai mendatangi hatinya disaat ia ragu harus memilih sal...