So, With Who 13 : Gagal Pergi

26 1 0
                                        

Recomended song for this chapter

Liar Angin by Feby Putri

Don't forget to vote this chapter 💗

Enjoy this chapter guys 🌸

Jam menunjukkan pukul 10 pagi, menandakan bel istirahat telah berbunyi lima menit yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam menunjukkan pukul 10 pagi, menandakan bel istirahat telah berbunyi lima menit yang lalu. Biasanya, Zaura dan teman-temannya sudah berada di kantin atau sekadar makan bersama di kelas. Namun, pemandangan kali ini berbeda.

Teman-teman Zaura, bersama hampir seluruh siswa di kelas, tengah sibuk mengelilingi meja seorang siswi baru. Tidak hanya teman-temannya, siswa dari kelas lain pun tampak memenuhi pintu kelas, berusaha mengintip sosok yang menjadi pusat perhatian.

Siswi baru itu adalah Alisya Dina Raifandra, atau lebih dikenal dengan nama panggilannya, Syasya. Bukan tanpa alasan ia menjadi pusat perhatian. Selain karena penampilannya yang mencuri pandang, Syasya adalah putri seorang pengusaha ternama, Raifandra—nama yang tak asing di telinga siapa pun di negeri ini. Lebih dari itu, Syasya sendiri adalah seorang influencer yang tengah naik daun di media sosial.

Zaura hanya menghela napas panjang melihat teman-temannya ikut berkerumun. Ia memutuskan untuk pergi ke kantin sendirian daripada menunggu mereka selesai berbasa-basi. Perutnya sudah mulai bergejolak, mengingat jadwal makan yang ia lewatkan bisa memicu maag-nya.

Di kantin, suasananya justru sepi, jauh berbeda dari biasanya. Zaura bebas memilih tempat duduk dan membeli makanan tanpa perlu antre. Ia memanfaatkan momen langka itu untuk memesan mie goreng jumbo dengan telur dobel, minuman favoritnya, dan duduk di pojok kantin.

Saat sedang asyik menikmati makanannya, tiba-tiba seseorang duduk di depannya tanpa permisi. Zaura terkejut, hampir saja tersedak mie yang sedang ia seruput.

Lelaki itu, Rizki, hanya terkekeh melihat reaksi Zaura. "Lo serius banget makan sampai nggak sadar gue datang," katanya santai.

Zaura meliriknya sekilas, kemudian melanjutkan makan. "Kenapa lo di sini? Bukannya ikut yang lain heboh lihat Syasya?"

Rizki menggeleng sambil tersenyum kecil. "Nggak tertarik. Gue lebih suka di sini, jauh dari keramaian. Lagi pula, gue kan bisa ngobrol sama lo."

Zaura tidak banyak menanggapi. Ia lebih memilih menghabiskan makanannya. Namun, Rizki tetap bersikap santai, menikmati es kopi sambil sesekali mengamati gadis di depannya.

"Za, gue mau nanya deh. Tipe cowok lo kayak gimana sih?" tanya Rizki tiba-tiba, memecah keheningan.

Zaura berhenti mengunyah, menatap Rizki dengan alis terangkat. "Lo yakin nanya itu ke gue?"

So, With Who? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang