Frist kiss 🔞

931 34 1
                                    

"Chan, di atas ada siapa? Kok kaya ada orang nangis?" tanya Jeno, sambil melihat tangga.

"Ada cowok cantik. Kayanya dia dapat di bar deh." timpah Felix.

"Wah elo, semalam ke bar? Kok lo, gak ngajak-ngajak gue?" sahut Jaemin.

"Semalam gue, gak kemana-mana! Itu manusia nyasar entah dari mana?" jawab Haechan, yang sedang menuangkan kopi ke gelas.

"Gak mungkin dia nyasar gitu aja kerumah lo, kalo bukan lo, yang bawa ke sini." ujar Felix, merasa aneh dan heran.

Rasanya tidak mungkin itu manusia nyasar gitu aja, ya..Terkecuali Haechan, sendiri yang membawanya ke rumah. Itu baru masuk akal!

Tapi memang kenyataan Renjun, yang terjatuh di kamar Haechan.

"Emang nyatanya gitu. Tiba-tiba ada di kamar gue." jujur Haechan.

"Tiba-tiba di kamar lo? Wahhh semalam abis ngapain lo?" penasaran Jaemin, merasa curiga jika Haechan melakukan hubungan dewasa.

"Habis ngapain apa? Orang pas bangun dia tiba-tiba nongol di kamar." elak Haechan.

Haechan, menyeruput kopi panas yang baru saja dia tuangkan, dengan temannya yang duduk di sofa sambil memainkan ponsel mereka Masing-masing.

Tak!

Tak!

Suara langkah kaki Renjun, yang menuruni tangga membuat semua manusia mengalihkan fokusnya pada Renjun, yang saat ini berjalan hingga kakinya mencapai lantai dasar.

"Haechan, gue laper!" pinta Renjun, saat berjalan ke dapur dan menghampiri Haechan.

"Idih. Eh rubah gak tau diri! Udah mah lo, numpang di rumah gue, datang-datang niban tubuh gue, sekarang dengan santainya anda minta makan sama gue?" celetuk Haechan, melotot ke arah Renjun.

"Waras lo?" sambung Haechan.

"Pelit amat jadi manusia lo!"

"Iya gue, pelit kalo sama Lo. Tamu gak di undang lo."

"Cek! Nyebelin rese, kok manusia kaya lo, bisa hidup lama di dunia? Kok Tuhan gak cabut nyawa manusia kaya lo ya?" cerocos Renjun.

"Apa lo bilang? Lo, tuh yang seharusnya gak ada di dunia ini. Udah mah jelmaan, numpang di rumah gue, jadi beban gue, iya. Hidup lo, yang gak guna udah ngebebanin gue, paham Lo!"

"Anjing emang lo!"

"Manusia gue, mah. Lo, tuh gorila!" ledek kembali Haechan, sambil melengos pergi ke ruang tengah.

"Gorila gorila. Manusia imut kaya gue, di bilang gorila! Jelaskan gue, itu rubah? Emang manusia gak waras." bisik Renjun, sambil mempoutkan bibirnya.

Perut Renjun, kembali berbunyi minta di isi. Dengan segera kaki mungil nan mulus itu melangkah ke arah kulkas, dan membukanya.

"Eh ada telur nih. Ada roti juga. Bikin yang simpel aja kali ya?" ucap Renjun, berbicara sendiri.

"Chan, jangan galak-galak sama cowok cantik kaya dia." ujar Jaemin, berbisik sambil menyenggol pelan lengan Haechan.

"Bodo amat gue, gak peduli. Lagian dia juga sama galaknya ke gue."

"Tapi gue, penasaran lo, dapat nih cowok dari mana? Mana cakep banget kaya bidadari anjir." tanya Felix.

"Gue, juga gak tau? Kan gue, bilang di awal! dia udah ada di kamar gue. Pas gue, bangun dia udah nimbun tubuh gue, mana berat lagi."

"Masa sih? Lo, semalam mabuk kali. Terus lo, gak perasaan bawa dia ke rumah." ucap Jaemin, berusaha menyakinkan Haechan, agar mengingat dari mana datangnya Renjun.

Si Rubah Nakal! [Hyuckren]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang