Egois atau cemburu?

410 27 5
                                    

Disinilah saat ini Huang Renjun, Berada. di rooftop sekolah, mengayunkan kakinya yang tak sampai ke tanah, karena dia duduk di bangku, hembusan angin menerpa wajah serta rambutnya, sesekali dia menghembuskan nafas jengahnya.

Bergulat dengan pikiran sendiri membuat Renjun, seakan bingbang dan gelisah!

"Gue, gini egois gak ya?"

"Gue, kaya gini apa perlu? Tapikan gue, pacar dia! Gue, juga punya rasa cemburu!"

"Tapi.... "

Ucapan Renjun, menggantung saat otaknya kembali mengingat kata-kata para murid saat tadi, dan itu membuat dada Renjun, sesak lagi.

"Hiks gue, ini pacar lo Haechan. Lo, menggendong cewek itu di depan gue, tanpa memperdulikan gue. Apa hiks apa mungkin hiks hiks apa mungkin gue, tidak lagi lo, cintai?"

Kepalanya menunduk, jari tangannya meremas kuat ujung baju sekolahnya, padahal di sisi lain Haechan, bersama teman-temannya sedang mencari di mana keberadaan Renjun, saat ini.

"Aduh itu anak kemana ya?" bingung Felix, sambil mengatur nafasnya karena lelah.

"Perasaan dari tadi kita udah menjelajah nih sekolah satu gedung, gak ada yang kelewat. Tapi kenapa tuh bocah gak ketemu?" sambung Jaemin, ngos-ngosan.

"Gak bisanya Renjun, kaya gini? Apa kalian tau dia kenapa?" tanya Haechan, seakan frustasi mencari 1jam lamanya namun tak kunjung ketemu.

"Pas lo, ngegendong Keana. Renjun, liat! Dan anak-anak sekolah ngomong gak jelas sampai Renjun, nangis." jawab Soobin.

"Kita gak langsung nyusul! Karena gue, sama Soobin, marahin orang yang udah ngomong gak jelas tentang lo dan Keana. Setelah itu kita gak tau Renjun, pergi kemana?" sambung Yangyang.

"Lagian Lo, chan. Kenapa jadi elo, yang ngegendong Keana, kan waktu itu ada Lucas, yang mau bantuin Keana?" bingung Jeno.

"Gue, reflek. Soalnya Keana, pingsannya di depan gue." jelas Haechan.

"Terus sekarang gimana ini? Anaknya belum ketemu!" teriak Felix, frustasi.

"Mana dia belum makan dari pagi." gerutu Haechan.

Di lain sisi.

Sling!

Blam!

"Wey bocah cengeng. Kenapa lo?"

Teriak seorang lelaki dengan perawakan mungil, wajah cabi, kulit putih nan halus.

"Anjing lo, datang tiba-tiba. Kaget gue, hampir jantung gue, copot." pekik Renjun, kaget bukan main melihat Sunoo, yang tiba-tiba saja duduk di sebelahnya.

"Kenapa lo, nangis? Baru juga 5 bulan lo, terdampar di bumi manusia udah dramatis aja!" celetuk Sunoo, menempatkan tangannya di pundak Renjun.

"Gak papa. Cuma ke masukan debu aja mata gue."

"Emang gue, dengan gampang percaya gitu sama diri lo? Bohong nya keliatan bego."

"Lo yang bego. Hampir bikin jantung gue, turun ke perut. Mau tanggung jawab lo, sama emak bapak gue, nantinya? Kalo sampai gue, mati." teriak Renjun, dan suaranya terdengar sampai bawah di mana di bawah sana ada Haechan dan kawan-kawannya.

"Lah itu suara Renjun?" Felix.

"Bego banget ya kita?" Jaemin.

"Kenapa?" Jeno.

"Rooftop belum kita jelajahi. Pasti Renjun, di rooftop." jelas Jaemin.

"Akh ela kenapa gak dari tadi sih Jaem. Kaki gue, udah mau patah ini." protes Yangyang.

Si Rubah Nakal! [Hyuckren]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang