Pengakuan.

213 18 0
                                    

Jika kemarin-kemarin Haechan, yang harus tonjok menonjok dengan Bian, kali ini Renjun, lah yang di buat habis kesabaran oleh kelakuan Keana.

Sudah 3hari Keana, sangat menjengkelkan. Wanita itu terus menempel pada Haechan, walaupun Haechan sendiri selalu menghindari.

Dan... Selama 3 hari ini juga Haechan, begitu lengket melekat pada Renjun, membuat satu sekolah termasuk The gengnya heran sendiri.

Rada ngeri kata mereka'mah. Karena mereka yang melihat dan mengetahui bagaimana hubungan Renjun, dan Haechan, itu seperti kucing dan anjing.

Namun 3 hari ini tiba-tiba semaunya berubah? Memang mereka ini ada saja tingkah dan kelakuannya, bikin orang-orang heran dan bingung.

"Gue, mau ke kantin dulu. Haus eyy." pamit Renjun.

"Mau gue, temenin gak ay?" tanya Haechan.

Jangan tanya dan jangan heran dengan tetap aneh dari para warga sekolah, saat Haechan, memanggil Renjun, dengan panggilan 'ay.'

Karena selama ini Haechan dan Renjun, itu panggilannya 'elo gue.' tapi ini juga hanya Haechan, yang memanggil Renjun, seperti itu.

"Gak usah. Gue, sendiri aja." tolak Renjun.

"Gue, temenin aja ya. Takut kenapa-napa di jalan."

"Chan, dari kelas ke kantin itu gak jauh. Udah gue, sendiri aja." tolak kembali Renjun.

"Ih nanti pacar gue, yang imut ini di culik orang. Kalo, gak si Bian, nanti datang lagi ngegoda elo." rengek Haechan.

Nah kan, sudah kalian lihat bagaimana Lee Haechan, saat ini? Bahkan Renjun, merinding ngeri mendengarnya, bukan cuma Renjun, tapi satu klspun ternganga heran.

"Elo, kenapa dah?" bingung Giselle.

"Gak jelas banget 3 hari ini?" timpah Jeno.

"Kemasukan setan apa dia?" bingung Sunoo.

"Setan Renjun," jawab Haechan, enteng.

"Enak aja setan. Gue, masih hidup belum mati. Masa jadi setan." gerutu Renjun, hampir meninju wajah Haechan.

"Enggak ding. Kamu mah rubah imut aku," rengek kembali Haechan, menarik Renjun, yang sudah berdiri.

"Udah lepas. Gue, mau ke kantin. Haus banget!" pekik Renjun, melepaskan dirinya dari pelukan Haechan.

"Sekalian ya. Gue, pengen jus mangga." teriak Soobin.

"Beli sendiri!" pekik Renjun, yang sudah pergi menjauh tertelan pintu.

"Pelit amat pacar lo, Chan." adu Soobin, pada Haechan, yang tengah duduk di bangku Renjun.

Kelas hari ini jam kosong, bahkan para guru memberikan jika ingin, pulang saja. jika tidak ya sudah silahkan di sekolah, namun tidak dengan keributan.

Jadinya Haechan, dan teman kelasnya termasuk Giselle, kini berada di dalam kelas Renjun, membahas hal random sampai Renjun, sendiri haus.
_______

Kaki mungil itu melangkah dengan santai menyusuri kantin dengan satu cup minuman yang saat ini dia seruput dan kantong plastik berisi beberapa cup minuman lainnya.

Ya.. Kalian tidak salah kok. Terlihat tidak peduli padahal Renjun, itu sangat peduli dan sangat amat peduli. Saat Soobin, berteriak ingin nitip minuman dari situ saja Renjun, sudah mengerti jika teman-temanya pada haus.

Sambil bersenandung ria bibirnya menyeruput minuman, kakinya sedikit dia mainkan, membuat para murid yang melihat gemas sendiri dengan tingkah laku Renjun, saat ini.

Si Rubah Nakal! [Hyuckren]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang