🤌Haung Gemas Renjun🔞

586 20 6
                                    

Gerbang hitam itu kembali tertutup saat pemilik rumah dan sekawannya masuk kedalam, 6 motor besar berwarna hitam memarkir dengan rapih di pekarangan rumah yang luasnya sangat luas.

Renjun, turun dari motor sang kekasih dengan wajah cemberut, kaki terus dia hentakan ke lantai, sampai membuka pintu saja dia membukanya secara kasar. mengakibatkan suara menggema membuat seisi rumah langsung terfokus pada asal suara.

"Renjun, sudah pulang?" sapa Johnny, pada calon mantunya.

"Anak mamah kok cemberut? Ada apa hey?" tanya Irene, menghentikan langkah Renjun, yang hendak menaiki anak tangga.

"Kesel mah. Pokonya hiks kesel banget! Hiks hiks kesel kesel kesel!" jawab Renjun, sambil menggoyang tubuhnya ke kanan dan ke kiri, dengan wajah merah, bibir mengerucut, dan pipi mengembung.

Lucu, imut, menggemaskan!

Itulah yang saat ini orang rumah lihat. Renjun, mode ngambek itu sangat lucu dan menggemaskan, bahkan Irene, saja ingin sekali mengunyel-ngunyel pipi cabi Renjun.

"Kesel karena apa? Sini cerita sama mamah." pinta Irene, merangkul pundak Renjun.

"Gak bisa di ceritakan secara logika mah! Intinya Aku, lagi kesel banget."

"Gak bisa pake logika maksudnya gimana?" bingung Irene.

"Lagian, siapa sih yang udah buat Renjun, kesel kaya gini? Sini ngomong sama papah, biar papah, hempaskan orangnya." ujar Johnny, menjadi ikut-ikutan seperti anak-anak.

"Ish papah, gak juga di hempaskan orangnya." ucap Renjun, masih mempertahankan pipi mengembung nya.

Membuat Irene, Johnny, bahkan bibi yang sedang masak di dapur tertawa gemas melihat anak rubah ini.

"Ada ada aja den Renjun, ini." ucap Bibi, sambil menggelengkan kepalanya.

"Ya udah cerita dong sama mamah," tawar Irene.

"Aku, mau kekamar aja. Mau nangis di kamar sendirian." ujar Renjun, menaiki tangga dengan wajah cemberut dan kaki terus dia hentakan.

Sumpah Haechan, dan orang rumah gemas sendiri melihat Renjun, seperti itu. Bukannya malah kasihan tapi mereka ingin mencubit pipi gembul Renjun.

"Abang, apa yang terjadi sampai Renjun, nangis gitu?" tanya Johnny, pada putra sulungnya.

"Ceritanya panjang. Nanti abang ceritakan sama papah dan mamah, sekarang abang, harus bujuk Renjun, dulu." jawab Haechan, berjalan mendekati tangga.

"Ya udah sana bujuk dulu. Gak tegak mamah, liatnya." ujar Irene, langsung di angguki setuju oleh Haechan.

°°°°°°°°°°

Haechan, masuk kedalam kamar namun matanya tidak melihat Renjun, di dalam. Tetapi saat pintu kamar mandi terbuka Renjun, keluar dari sana dengan wajah cemberut, tubuh lemas, rambut basah, dan hanya menggunakan handuk kimono berwarna putih.

"Seharusnya beres mandi itu seger, fresh, bukannya lemes plus cemberut gitu." ucap Haechan, yang duduk di sisi ranjang.

"Gue, tuh kesel tau gak? Si Keana, maen cium bibir gue, aja. Kan bibir gue, cuma boleh di cium sama Lo, doang. Hiks akhhh bibir gue, udah ternoda orang lain. Huwaaaa!" rengek Renjun, menangis dan berteriak membuat Haechan, menarik pinggang ramping Renjun, hingga lelaki Huang itu mendekat.

"Udah. Gak papa, lagian sebelum sama dia, first kiss lo, gue duluan yang ambil." ujar Haechan, tangannya bergelayut di pinggang Renjun.

"Tapikan bibir gue, jadi gak suci lagi."

Si Rubah Nakal! [Hyuckren]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang