Dia datang!

148 16 2
                                    

Ceklek!

Haechan, membuka pintu kamar yang ternyata tidak di kunci. kaki panjangnya melangkah masuk kedalam sana dengan kembali menutup pintu.

Seorang Huang Renjun, sedang menangis di bawah selimut, terdengar sangat sesak, dan serak suaranya. Sungguh Haechan, sangat tidak tegak mendengar isak tangis pilu Renjun.

"Ren, Sorry. Gue..."

"Gue, mau pergi! Dan untuk kali ini jangan halangi gue, lagi. Dan jangan cari gue, lagi!" potong Renjun, menegakkan tubuhnya menatap tajam wajah Haechan.

"Gue, mohon jangan gini. Sungguh gue, gak sengaja ngebentak lo. Plis jangan pergi ya?" mohon Haechan, berusaha meraih tangan Renjun.

"Udah berapa kali lo, kaya gini sama gue? Dari awal elo, taukan Gue, gak suka di bentak dengan nada tinggi seperti tadi!"

"Gue, pengen makan yang gue, pengen apa salahnya sih? Bahkan papa aja gak masalah. Seminggu sekali aja engga gue, makan eskrim. Apa perlu lo, ngebentak gue, kaya tadi? Di depan semua orang, termasuk di depan ayah ibu, lo sendiri? Apa perlu seperti itu Lee Haechan!" pekik Renjun, air matanya semakin mengalir deras.

Haechan, menunduk lemas dalam hatinya dia mengutuk dirinya sendiri atas apa yang telah terjadi, dan apa yang telah dia lakukan pada Renjun.

"Maaf. Gue, terlalu takut Ren, gue.. Gue, beneran trauma. Gue, gak mau lo, kenapa-napa lagi. Pliss maafin gue."

"Trauma lo, berlebihan. Takut lo, keterlaluan! Gak sampai segininya juga sama gue, Haechan."

"Sorry. Sungguh gue, tadi gak ada maksud ngebentak elo."

"Sebelumnya elo, selalu ngomong kaya gini! Tapi apa? Elo, ulang kembali namun kali ini lo, ngebentak gue, di depan semua orang!"

"Gue, bener-bener minta maaf."

Renjun, tersenyum sinis dengan mata mendelik, dia sudah terlalu muak dengan semua ini, permintaan maaf dari bibir Haechan, sudah berulang kali Renjun, dengar.

Tapi apa? Haechan, selalu saja seperti ini pada Renjun.

"Sudahlah. Gue, capek! Jangan cari gue." perintah Renjun, membuat Haechan, semakin panik tidak karuan.

Apa maksud Renjun, capek? Apakah ini artinya dia mengakhiri hubungan dengan Haechan?

"Renjun, sorry. Tapi elo, gak boleh pergi! Lo, gak boleh putus sama gue. Gue, kaya gini karena gue, sayang sama lo, Ren."

"Bagi gue, ini berlebihan Haechan."

"Ren, gue mohon jangan pergi."

Sling.

Blam.

"RENJUN." Teriak Haechan.

Renjun, menghilang dari hadapan Haechan, membuat lelaki itu berteriak sekencang mungkin.

Ceklek!

"Chan, kenapa?" tanya Soobin, saat membuka pintu Haechan, sudah terkapar lemas di lantai.

"Elo, teriak kenceng banget kenapa?" panik Jeno.

Giselle, dan Sunoo, lebih panik ketika mata mereka tidak menemukan sosok rubah imut itu di kamar.

"Kemana Renjun?" tanya Giselle.

"Dia pergi. Iyakan Haechan?" ujar Sunoo, menatap nyalang Haechan, di bawah lantai sana.

"Sorry. Gue, gak tau apa yang gue, lakuin tadi bikin dia sakit hati. Dia pergi, dan dia minta gue, jangan cari dia. Sunoo, lo pasti taukan kemana dia pergi?"

Si Rubah Nakal! [Hyuckren]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang