17

21 6 0
                                    

Berpura-pura bukanlah sesuatu yang baru bagi Gri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berpura-pura bukanlah sesuatu yang baru bagi Gri. Sejak kecil Gri terbiasa untuk berpura-pura baik-baik saja dengan keadaannya dengan mama. Tak pernah mempertanyakan kenapa ayahnya meninggalkan mereka walau diam-diam Gri selalu mendapati mamanya menangis tertahan di sebelahnya saat tidur.

Semuanya kepura-puraan itu berubah menjadi kebiasaan. Sesuatu yang menyedihkan dan rasanya tak masalah jika Gri harus melakukannya lagi kali ini.

Setelah semalam menangis Gri harus berpura-pura tersenyum sepanjang pagi dengan mata sembab. Alasannya karena menonton melodrama di tengah malam setelah tugasnya.

Pagi ini Ulya terlihat cerah dengan suara ceria yang menyenangkan hati. Awal yang bagus dan semoga saja tak ada sesuatu hal yang membuat Gri semakin bersedih hari ini. Termasuk bertemu dengan ayahnya di kampus.

"Bukannya lo kemarin habis kencan? Kenapa sama mata lo?"

Gri baru saja lega karena dosen yang mengajar mereka baru saja keluar. Gri berniat untuk pergi ke perpustakaan dan menyendiri untuk meredakan sesak di dadanya sejak kemarin, namun sepertinya itu akan gagal. Belum lagi berdiri suara Yumna mencegahnya.

Gri berusaha bersikap biasa dan langsung tersenyum ringan begitu menoleh. Sialnya sepertinya kemampuan aktingnya semakin memburuk sekarang. Wajah Yumna terlihat curiga dengan sebelah alis yang terangkat.

"Apa?" Namun Gri akan tetap mempertahankan kepura-puraannya.

"Ini kedengaran nggak masuk akal, tapi ... lo lagi berantem sama Sigra?"

Oke, mungkin saat ini Yumna berasumsi jika kencannya dan Sigra kemarin gagal. Ada sesuatu yang merusak walau kenyataannya justru itu adalah salah satu hal paling menyenangkan dalam hidup Gri.

"Gue baik-baik aja sama Sigra."

Yumna langsung menggeleng. "Kayaknya nggak gitu. Lo bisa banget loh Gri cerita soal hubungan lo sama Sigra ke gue. Lo tahu, kan?"

Gri selalu merasa jika dirinya dan Yumna serasa memiliki kedekatan yang khusus. Mungkin bahkan melebihi dengan Ulya. Bukan berarti Gri tak menyayangi Ulya, hanya saja latar belakang mereka yang hampir sama membuat Gri merasa tak sendiri. Setidaknya ada orang lain yang tak seberuntung dirinya.

"Gri, ada cowok lo tuh nunggu di depan."

Suara dari salah satu teman sekelasnya itu membuat Gri dan Yumna serempak menyentak ke arah yang sama. Gri hampir saja berdiri, namun terhalang dengan Yumna yang merentangkan sebelah tangan di depan tubuhnya.

"Gue ngomong dulu sama Sigra. Lo tunggu sini."

Sejenak Gri dibuat kalang kabut, namun untung saja kepalanya berpikir cepat dan dengan segera meraih lengan Yumna. Gri hampir saja melupakan kesedihannya karena jantungnya yang berpacu lebih cepat untuk sesaat. Gri tak siap jika harus melihat adegan dimana Yumna menggampar Sigra karena kesalahpahaman.

BE WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang