BWY 2: 4

18 5 2
                                    

Kegiatan Gri hari ini cukup padat dan lebih banyak dilakukan di luar ruangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kegiatan Gri hari ini cukup padat dan lebih banyak dilakukan di luar ruangan. Usai menyelesaikan meeting di kantor dengan tim hukum yang dibentuk untuk menangani masalah hukum klien, Gri pergi ke pengadilan bersama dengan juniornya. Namanya Ronald, berusia jauh lebih muda darinya dan baru lulus kuliah dua atau tiga tahun lalu. Anak yang sekali lihat siapapun tahu kalau Ronald berasal dari keluarga berada.

Saat siang kegiatan Gri berlanjut lagi untuk menemui klien lainnya dengan masalah hukum yang berbeda. Kliennya mengalami masalah yang paling Gri benci, kdrt. Akan mudah jika hal ini terjadi pada orang-orang biasa, namun kliennya si istri adalah orang berada. Lebih parah lagi sang suami berasal dari keluarga politikus yang dikenal dengan kebaikan dan rendah hati di kalangan publik.

Ini akan sulit, batin Gri saat melakukan mobilnya.

Sebenarnya tadinya Gri berniat mengajak Ronald namun ternyata seseorang di kantor lebih dulu menghubunginya. Gri memang salah satu pengacara senior, namun tak ada yang bisa dilakukannya jika Ronald dihubungi dengan petinggi firma hukum mereka.

Setelah mobil yang dikendarainya berhenti Gri lebih dulu meraih ponselnya. Memeriksa apakah kliennya sudah datang dan dimana letak posisinya. Selain itu dengan cepat Gri juga membalas pesan grupnya dengan Ulya dan Yumna. Gri ingin menceritakan saat dia bertemu dengan Romi. Sebenarnya bukan hal yang penting, namun tetap saja menarik untuk dibahas. Namun sebelum Gri melakukannya akal sehatnya kembali menarik Gri. Ada Ulya yang perasaannya harus Gri jaga.

“Zaira?”

Gri menyapa dengan sopan saat melihat seorang wanita muda yang ditebaknya berusianya lebih muda beberapa tahun darinya. Pandangannya menunduk sedih hingga tadi Gri sempat terkecoh dan melewati meja kliennya itu.

Setelah mendapat anggukan sopan dan mempersilahkannya duduk Gri dapat dengan jelas melihat wajah sendu yang sama sekali tak berubah sejak pertemuan terakhir mereka saat proses mediasi yang didampinginya di pengadilan.

“Grimonia. Maaf, saya tadi nggak lihat kamu masuk. Saya—” suara perempuan itu bergetar tapi dia berusaha untuk menyelesaikan kata-katanya. “Saya tadi lagi balas chat temen saya.”

Gri tak akan pernah bisa memahami bagaimana cinta yang membuat sepasang manusia memutuskan untuk bersatu dalam pernikahan dalam beberapa tahun kemudian semuanya pupus begitu saja. Cinta bekerja terlalu misterius, membuat hati siapapun mudah terbolak-balik. Membuat rasa cinta berubah menjadi rasa muak atau bahkan kebencian yang mengalahkan cinta itu sendiri.

Konon itu yang terjadi pada Zaira yang menerima kekerasan verbal dan non verbal dari suami yang sudah menikahinya hampir dua tahun ini. Alasannya? Si suami menganggap perempuan berwajah lembut di hadapannya tak sempurna karena tak kunjung dapat memberikannya seorang anak. Gri tak pernah mengerti bagaimana itu cukup menjadi alasan musnahnya cinta seseorang dan mengubahnya menjadi kekerasan.

Gri tak pernah mengerti walau rasa muak itu pernah Gri lihat di mata ayahnya pada ibunya dan pada dirinya saat ayahnya menemukan seseorang baru. Bagaimanapun Gri tak akan pernah mengerti.

BE WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang