Be With You 1: Us (Selesai)
Be With You 2: Chance (ON GOING)
×××
Gri percaya dengan ucapan, 'cinta dapat membuat seseorang paling menderita menjadi bahagia. Dapat menjadi kekuatan meski dalam keadaan paling buruk sekalipun', namun semuanya berubah k...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Entah sejak kapan kebiasaan ini dimulai tapi sore hari setelah menyelesaikan pekerjaannya adalah hal favorit Gri. Begitu keluar dari gedung firma hukum bergengsi tempatnya mencari penghidupan ada lega yang menerpa. Terkadang Gri merasa konyol karena tak ada yang nikmat dari udara sore Binarkarta yang panas dan berpolusi.
Setelahnya terkadang Gri akan mengemudikan mobilnya kemanapun untuk membeli sesuatu sebelum pulang. Paling sering Gri akan membawa beberapa jenis pastry, buah, atau sekedar jajanan pasar. Seperti saat ini misalnya, saat Gri mampir ke bakery di jalan yang dilaluinya sebelum menuju rumah.
Gri membeli beberapa varian macaron dan sekotak bolu pandan yang beberapa hari lalu dilihat mama di media sosial. Setelahnya karena hari semakin sore Gri berharap jalanan tak terlalu macet. Beruntungnya mobil Gri memasuki area rumah kurang dari setengah jam kemudian dan Gri dengan cepat mengarahkan mobil yang dikendarainya ke pintu basement yang sebagian difungsikan sebagai garasi.
"Oh, Bu Didi. Mama dimana, ya?"
Saat baru saja masuk rumah melewati pintu yang menghubungkan rumah dan garasi Gri berjumpa dengan wanita paruh baya yang sengaja dipekerjakannya. Wanita yang akrab dipanggilnya dengan bu Didi itu memandang sopan dan menunjuk ke area dapur dengan telapak tangan.
"Di dapur Bu Gri, baru selesai. Saya izin ke kamar saya, Bu."
Gri membalas dengan anggukan, membiarkan wanita yang memiliki wajah tegas yang khas hingga terkesan galak itu berlalu. Usai meletakkan tas di sofa ruang tengah Gri berjalan menuju dapur dengan kue yang tadi di belinya. Saat sampai di dapur Gri mendapati pemandangan mama yang sedang menata meja makan. Untuk beberapa saat Gri hanya terdiam hingga Aimee menyadari keberadaannya.
"Loh, Gri udah pulang? Sejak kapan kamu di situ? Bawa apa kamu?"
Gri meletakkan bawaannya di depan mama untuk diperiksa. Sedangkan Gri bergerak ke belakang tubuh Aimee dan memeluknya.
"Tahu aja mama mau bolu pandan. Terus macaroon buat siapa?"
"Buat Rasi, dong."
Seakan tahu jika namanya baru disebut seorang anak berusia lima tahun itu berlari ke dapur. Ada sebuah buku di tangannya dengan wajah yang tersenyum lebar.
"Mami...."
Menyambut Rasi yang berlari, Gri membiarkan putranya masuk ke dalam pelukannya. Anak itu tertawa yang terdengar seperti lagu membahagiakan bagi Gri. Seorang anak laki-laki dengan mata yang mengingatkan Gri pada miliknya sendiri.
"Rasi sayangnya Mami tadi ngapain?"
Dengan wajah yang berbinar Rasi menarik diri dari pelukannya dan menunjukkan sampul buku miliknya. Gri tersenyum, begitu juga dengan Aimee yang sibuk membawa kue ke dapur.
"Aku baca buku yang dibeliin sama Aunty Yum. Fun banget deh, Mi. Serangga-nya juga keren-keren."
