14: how to love?

1.2K 98 14
                                    

.

.

.

"Yongbok-ah!!!!" Minho yang melihat adiknya datang ke acara pernikahannya segera melepas rangkulan tangannya di lengan Chan.

Tentu saja Chan menyusulnya dari belakang ia sudah tidak heran dengan kelakuan Minho yang selalu spontan seperti itu.

Minho tersenyum lebar saat melihat Felix, adiknya itu tampak menggandeng lengan Hyunjin.

Ia berlari tak sabaran dan memeluk sang adik erat. Matanya menatap tajam ke arah Hyunjin yang hanya bisa merotasikan bola matanya malas.

"Kau baik-baik saja? Aigooo apa suamimu tak memberimu makan? Kau kurus sekali" urai Minho panjang lebar ia berjalan memutari Felix. Mengamati postur tubuh adiknya yang sedikit berbeda.

"Hyung dengar kau hamil" bisik Minho di telinganya.

Felix tertawa gugup menanggapi pertanyaan itu ia menoleh ke arah Hyunjin yang hanya mengedikkan bahunya tak acuh. "N-nde" jawabnya sedikit gugup kemudian.

"Jadi itu benar?! Huaaaa Yongbok-ah hyung senang sekali mendengar nya!" Seru Minho lalu kembali memeluk Felix erat.

"Ah Chan hyung selamat atas pernikahan kalian" Felix melepas pelukan Minho sebentar kemudian menjabat tangan Chan yang dengan ramah membalasnya.

"Terimakasih Fel" ujar Chan sembari tersenyum manis.

Mereka berempat akhirnya memilih untuk duduk di kursi dengan meja bundar di depannya. Felix mengedarkan pandangan nya ke segala penjuru arah tak dia temukan orang tuanya di sini.

"Hyung dimana Eomma dan Appa?" tanya Felix penasaran.

Sebenarnya ia dan Hyunjin sedikit telat datang namun Minho tak mempermasalahkan sebab ia mengerti jika mereka harus menempuh perjalanan dari Busan ke Seoul.

"Ahh entahlah aku juga tidak tau" sahut Minho tak acuh.

"Oh ya, aku dan Chan berencana akan bulan madu ke Swiss bulan depan!" Tambah Minho semangat.

Chan hanya tersenyum menanggapi. "Bagaimana dengan kalian?" Tanya Chan ingin tau.

Felix menoleh ke arah Hyunjin sekilas ia mengulas senyum tipis mendengar pertanyaan tersebut.

"A—"

"Kami akan bulan madu juga. Secepatnya" potong Hyunjin sembari menekankan kalimat terakhirnya.

"Oh benarkah? Kemana?" Nada Minho benar-benar terdengar mengejek, ia menatap Hyunjin remeh lalu terkekeh pelan.

Tampak Hyunjin yang berusaha untuk menahan emosinya, walaupun terpaksa ia tersenyum seraya menarik napas dalam-dalam. "Paris" jawabnya mantap dan tak mau kalah.

Tentu Felix tertegun mendengarnya. Apakah Hyunjin bercanda? Oh Tuhan, Paris adalah negara yang sangat ingin ia kunjungi. Semoga saja ucapan suaminya itu memang sungguhan bukan hanya bualan sebab tak mau kalah dari Minho dan Chan.

"Hmmm baiklah aku tunggu foto kalian di sana" ujar Minho lagi. Ia menarik tangan Chan menuju para tamu yang seketika menyapa ataupun memberikan ucapan selamat kepada mereka berdua.

"Ayo kita pulang" ajak Hyunjin, ia benar-benar jenuh jika harus bertahan di sini lebih lama lagi.

"Sekalian kita ke rumah sakit untuk memeriksa kandungan mu"

"Eoh kau akan ikut?" Tanya Felix, ia pikir hanya dia dan Jisung yang akan pergi ke rumah sakit namun, ternyata suaminya itu juga ingin mengantarnya.

"Tunggu sebentar" Felix beranjak dari duduknya dan menghampiri Minho, ia mengatakan pada kakaknya bahwa dia dan Hyunjin harus pergi untuk konsultasi ke dokter kandungan.

Hate to love [Hyunlix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang