10: gone away

1.2K 115 5
                                    

.

.

.

Guys mungkin update ke depannya bakal terkendala soalnya wattpad author suka error huhuhu jadi kalo telat mohon maklum ya. Happy reading!

"Fel ini tiketmu"

Jisung menyodorkan sebuah tiket menuju kota Busan. Pemuda itu tampak mengernyit bingung dan menatap Jisung yang sekarang duduk di sampingnya.

Mereka kini telah berada di stasiun kereta api dan diperkirakan 15 menit lagi kereta Felix akan berangkat. Ia membawa satu koper besar dan sebuah ponsel baru yang baru saja Jisung berikan padanya. Katanya agar mereka tidak lost contact dan bagaimanapun juga Jisung harus tetap memantau Felix walaupun hanya bertukar pesan di setiap harinya.

"Sekali lagi terimakasih Ji" ucap Felix pelan. Ia tidak tau harus berterimakasih dengan cara apalagi sebab Jisung benar-benar baik kepadanya.

"Aku tak bisa memastikan kapan Tuan Hyunjin akan menjemputmu yang pasti dia tak akan tinggal diam saat mengetahui kalau kau kabur" Peringat Jisung, hanya ini yang bisa ia lakukan untuk Felix.

Felix meremat tiket di genggamannya kuat. Ia menghela napas lelah. Setidaknya sehari saja ia bisa bebas.

"Ah itu dia cepat masuk. Jangan lupa hubungi aku okay?"

Sebelum benar-benar memasuki kereta Felix menyempatkan untuk menoleh ke arah Jisung dan tersenyum lembut, ia melambaikan tangannya kemudian mulai masuk dan mencari kursi yang kosong.

Dari jendela ia masih bisa melihat Jisung yang berdiri di sana menatapnya lekat dan perlahan kereta api itu mulai bergerak.

Begitu kereta melesat kencang Jisung buru-buru masuk ke dalam mobilnya dan kembali ke Mansion sebelum Hyunjin datang.

Entahlah Jisung tak bisa membayangkan akan semarah apa Hyunjin kala mengetahui bahwa istrinya telah kabur dari Mansion nya apalagi dia pergi membawa serta anak mereka yang sangat Hyunjin tunggu-tunggu kehadirannya.

"Semoga kau baik-baik saja Fel" sempat sempatnya ia medoakan Felix padahal sekarang nyawanya bisa saja berada dalam bahaya jika ia sampai ketahuan menjadi pelaku di balik kaburnya Felix oleh sang atasan.

Tapi ini masih jam 10:00 siang sedangkan Hyunjin akan pulang di waktu sore bertepatan dengan jam kerjanya yang habis. Jadi ia masih bisa memanipulasi beberapa hal agar terlihat bahwa Felix memang pergi karena keinginan nya sendiri tanpa campur tangan darinya.
.

.

.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 3 jam akhirnya Felix tiba di stasiun kota Busan. Ia mengedarkan pandangan ke sekeliling merasa bingung karena ini merupakan kali pertamanya mengunjungi kota tersebut.

Segera ia menarik kopernya menunggu taxi seraya menatap layar ponsel yang menunjukkan sebuah alamat dari jisung malam tadi.

Sekitar 15 menit akhirnya ada sebuah taxi yang berhenti di depannya sontak Felix langsung masuk dan memberitahukan alamat itu kepada supir.

Sesekali ia mengirim pesan singkat pada Jisung. Mengatakan bahwa ia sampai dengan selamat sehingga tak perlu untuk mengkhawatirkannya.

Felix memandang pemandangan di kota Busan yang sangat berbeda dengan Seoul terlihat jauh lebih nyaman dan sejuk walaupun sekarang sedang musim dingin.

Akhirnya taxi yang Felix tumpangi berhenti di samping sebuah bangunan luas berlantai dua dengan pagar pelindung yang mengelilingi bangunan tersebut. Ada sebuah papan kayu besar bertuliskan Panti asuhan.

Hate to love [Hyunlix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang