.
.
.
Paris. Prancis day 2.
Museum Louvre.
"Ini Monalisa sungguhan?" tanya Felix begitu melihat lukisan wanita yang sangat amat terkenal karya Leonardo da Vinci tersebut.
Hyunjin mengangguk pelan mengiyakan pertanyaan Felix yang sangat lucu menurutnya.
"Hmm aku tidak mengerti"
Akhirnya karena tak dapat menangkap maksud dari banyaknya seni lukis yang dipajang membuat Felix cepat bosan. Tapi sungguh museum ini benar-benar bagus dan indah.
Ia pun hanya mengikuti Hyunjin kemanapun suaminya itu pergi. Dan setelah beberapa menit dirinya memutuskan untuk membawa Felix keluar.
Sekarang disinilah mereka berada, di lapangan bagian dalam komplek Museum Louvre terdapat bangunan berbentuk piramida kaca, yang dikelilingi kolam dan air mancur.
"Ada tempat yang ingin kau kunjungi?" tanya Hyunjin, pasalnya ia selalu menentukan kemana mereka akan pergi sebelumnya.
"Ada!" sahut Felix cepat.
"Dimana?"
"Gereja Notre-Dame"
"Sore nanti kita kesana, sekarang lebih baik kita makan terlebih dahulu"
Sontak Felix mengangguk setuju karena, perutnya juga telah berontak sejak pagi tadi tapi ia terlalu malu untuk mengatakan nya pada Hyunjin.
Mereka pun memilih untuk berjalan mencari cafe ataupun restoran di sekitar tempat ini.
Felix tak keberatan, malahan ia senang bisa berjalan santai di kota Paris yang selalu menjadi kota impiannya. Semua bangunan disini benar-benar menakjubkan membuat Felix rasanya tak ingin pulang.
Akhirnya setelah berjalan selama beberapa menit Hyunjin menemukan sebuah cafe yang terletak tepat di samping sungai Seine. Ia pun menarik lengan Felix masuk ke dalam dan mengambil tempat kosong yang berada di samping jendela.
Gaya vintage langsung menyambut mereka di dalam cafe sederhana tersebut. Terasa begitu nyaman untuk menghabiskan waktu bersama. Ada beberapa pengunjung lain yang datang meski tak terlalu ramai.
Hyunjin menyuruh Felix untuk menunggu sebentar sementara ia akan memesan makanan.
Saat tengah menunggu atensi Felix beralih pada seseorang yang duduk di kursi paling ujung untuk beberapa saat ia terkejut melihat pria tersebut.
"Changbin Hyung?"
Felix bahkan sampai menggosok matanya berulang kali untuk memastikan orang yang dilihatnya benar. Ia bangkit hendak menghampiri namun tiba-tiba Hyunjin datang membawa nampan berisi roti croissant dan dua cangkir coklat panas.
"Kemana kau akan pergi?" tanya Hyunjin heran, ia menaruh makanan tersebut ke atas meja dan mengikuti arah pandang Felix.
Ada banyak orang yang melewati tempat duduk itu dan saat Hyunjin datang Changbin pun menghilang menyisakan bangku kosong tanpa ada seorang pun di sana.
"Aku melihat—"
"Siapa?" potong Hyunjin cepat membuat Felix tersadar dan menggeleng pelan setelahnya.
"Seseorang tapi sepertinya aku salah lihat" sahutnya kemudian duduk di sebrang Hyunjin sembari meraih cangkir coklat panas di atas meja.
'Apa benar itu Changbin Hyung?'
Felix bertanya-tanya dalam pikirannya karena sungguh ia berani bersumpah jika pria barusan merupakan Changbin sahabatnya semasa SMA.
Tapi ia tak mau salah kira jadi ia melupakan hal itu dan mulai memakan roti croissant yang sudah Hyunjin pesan.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate to love [Hyunlix]
FanfictionPerjodohan yang tak pernah Felix harapkan akan terjadi di hidupnya. Ketika ia terpaksa menikah dengan Hyunjin yang merupakan orang paling ia benci waktu mereka masih di bangku sekolah. Keduanya saling membenci satu sama lain. Apalagi Hyunjin, pria i...