♡ [21.➹ Surat Ancaman ➹] ♡

13.1K 856 3
                                    

I hope your enjoy Reading to my novels

‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙

3 hari berlalu sejak Ariello pergi untuk meninjau keadaan rakyatnya. Dan kini Aletta sedang menikmati waktu santainya setelah menyelesaikan beberapa pekerjaan yang sudah sepantasnya ia kerjakan sebagai nyonya rumah.

Ia menikmati waktunya dengan meminum teh sembari memandang hamparan bunga yang memiliki warna warna gelap di sekitarnya.

"Nyonya, anda menerima surat." Kata Bella, pelayan yang membuka suaranya pertama kali saat ia tiba di sini.

Aletta mengernyitkan dahinya, ia pun menerima surat itu dan membukanya dan ternyata isinya membuat Aletta tersenyum sinis ketika membacanya.

Hai gadis sialan? Bagaimana hidupmu? Bukankah terlalu Damai dan tenang?

Tunggu saja kehadiran ku serta kehancuran hidupmu, gadis sialan!

~T~

Aletta tertawa keras membacanya lalu ia pun membakar surat itu dan tak sampai lima detik surat itu menjadi abu.

"Apa isi surat itu, nyonya?" Tanya Bella dengan hati hati.

"Hanya berisi tikus yang ingin macam macam saja, kau tak perlu khawatir aku bisa mengatasi ini" Katanya.

Bella menganggukkan kepalanya pertanda paham. Ia percaya, Nyonya rumah yang satu ini sangat berbeda dengan Nyonya dari kediaman lain.

Ia percaya bahwa Nyonya mereka bisa mengatasi masalah ini dengan sekali serangan tanpa tersisa.

➹➹

Selama empat hari berturut-turut Aletta terus menerima surat ancaman yang berbeda setiap harinya dengan inisial yang masih salam membuat Aletta lama kelamaan semakin bosan.

"Hanya seperti ini saja permainan mu, sialan?" Gumam Aletta.

"Baiklah, sekarang giliranku yang memulai" Lanjut nya dengan sinis.

Ia merapalkan mantra dan setelah itu ia tersenyum sinis.

➹➹

Di sisi lain seorang perempuan dengan rambut coklat kemerahan itu berteriak karena tubuhnya terasa seperti terbakar oleh api. Namun, ia tak melihat api yang melukai tubuhnya.

Perempuan itu berteriak kesakitan sembari mencoba mengusap bagian yang terasa panas itu.

"Arrghhhhh sialan! Sakit sekali! Apa yang terjadi kepadaku?!" Raungnya.

Perempuan itu terus menerus menjerit kesakitan tanpa ada yang bisa mendengar teriakan kesakitan itu.

➹➹

Aletta tertawa keras melihat kesakitan perempuan yang mencoba untuk mencari masalah dengannya.

"Rasakan pembalasan ku! Itu adalah balasan yang pantas untuk perempuan murahan seperti mu!"

Aletta terus tertawa keras melihat kesakitan perempuan yang ia pandang dari bola sihir.

Tiba tiba saja Ariello masuk lalu memeluk Aletta dari belakang.

"Sejak kapan kau pulang?" Tanya Aletta.

"Aku baru saja tiba, sayang" Katanya. "Apa yang yang kau lihat?" Lanjutnya sembari mengintip ke arah bola sihir yang berada di hadapan Aletta.

Ariello membulatkan matanya, ia ingat gadis sialan yang sempat mengganggu perjalanan nya.

"Dia yang mengganggu perjalanan ku" Katanya.

Aletta tersenyum sinis "ohh benarkah? " Tanya Aletta.

Ariello menganggukkan kepalanya.

"Baguslah, aku tak salah membalas dendam ku" Kata nya.

Ariello tak peduli Aletta akan membalas apa, yang terpenting ia tetap berada disisi Nya dan tidak meninggalkan nya karena ia sudah jatuh ke dalam pesona seorang Aletta, gadis yang penuh dengan banyak pemikiran gila yang tak terlaksanakan karena kekuasaannya yang kurang besar.

Dan kehadirannya hanya untuk menguatkan posisi Aletta agar wanita nya bisa membalas semua orang yang telah menyakitinya.

Bodoh memang, tapi ini lah Ariello. Pria bodoh yang melakukan apapun untuk wanita satu satunya agar wanita nya senang dan semakin lengket dengannya.

➹➹

Makan malam pun tiba, Aletta dan Ariello memakan makan malam mereka dengan tenang.

Setelah menyelesaikan makan malam nya Ariello selalu mengajak Aletta untuk menurunkan makanan nya dan setelah itu mereka akan tidur dengan berpelukan.

Berpelukan adalah hal yang harus di lakukan ketika mereka berdua tidur bersama.

➹➹

Beberapa hari kemudian

Bella datang dengan tergopoh gopoh menuju ke arah Aletta yang sedang menghabiskan waktunya dengan Ariello yang tertidur di atas pangkuannya.

"Tuan, Nyonya, maaf mengganggu. Di ruang tadi ada seseorang perempuan yang terus memaksa bertemu dengan Tuan dan Nyonya. Para prajurit sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menghadang perempuan itu. Namun, tidak bisa" Jelas Bella.

"Tidak apa apa, terimakasih sudah bekerja keras" Kata Aletta dengan lembut.

Ia pun menepuk pundak Ariello untuk menyingkirkan kepalanya dari atas pangkuannya.

Ariello berdecak keras pertanda bahwa ia tengah kesal.

Aletta pun bangkit dari duduknya dan Ariello juga mengikuti langkah kaki istri kecilnya.

Aletta dan Ariello pun sampai di ruang tamu, dan mereka melihat seorang perempuan yang sedang memberontak dari hadangan pengawal.

"Tinggalkan" Kata Aletta membuat kedua prajurit itu mematuhi perintah Nyonya mereka.

Perempuan berambut coklat kemerahan itu menatap Aletta dengan tajam dan tatapan amarah.

"Ada masalah dengan ku, Lady?" Tanya Aletta dengan nada meremehkan.

"Sialan kau!" Perempuan itu menerjang Aletta dan untungnya Aletta bisa menghindari terjangan perempuan itu.

Aletta pun menjentikkan tangannya dan mengurung perempuan itu dengan penjara air yang Aletta buat.

Perempuan itu memberontak dalam penjara air milik Aletta. Namun, tidak semudah itu untuk keluar dari penjara air buatan Aletta.

Aletta tersenyum sinis ketika perempuan itu semakin memberontak dan ketika kulit perempuan itu terkena air, maka kulit perempuan itu melepuh karena ia sudah membuat sihir airnya sedikit berbeda dari biasanya.

"Teruslah memberontak" Gumam Aletta memandang perempuan yang sedang memberontak itu dengan binaran bahagia.

‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙

Sidoarjo, 28 April 2024

TBC.

Princess Aletta [ END ] [ TERBIT ] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang