I hope your enjoy Reading to my novels
‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙
Setelah siang hari menangis hari serta bahagia, kini malamnya Aletta di buat menangis kesakitan karena ia merasa perutnya sangat sakit.
"CEPAT PANGGILKAN TABIB PEREMPUAN!" tegas Ariello sembari menggenggam erat tangan Aletta yang terbaring di atas ranjang dengan buliran keringat yang ada di dahinya.
"Bertahanlah sebentar sayang" Ujar Ariello agar bisa membuat Aletta tenan
g meskipun dirinya dalam hati panik.Tak membutuhkan waktu lama, tabib perempuan datang untuk membantu persalinan Aletta.
"Tarik dan hembuskan nafas anda, nyonya"
Aletta melakukannya ia melakukannya beberapa kali hingga suara tangisan bayi terdengar. Namun, tidak hanya sampai di situ saja. Aletta kini harus melakukannya lagi dan keluarlah anak ke dua Aletta.
Oeekk
Oeekk
Oeekk
"Selamat nyonya, anda melahirkan kedua putra yang amat tampan"
Aletta tersenyum haru. Akhirnya ia bisa melakukan tugasnya. Dan ini adalah awal kebahagiaan nya setelah beberapa saat dirinya menderita.
Ariello menggendong kedua putranya dengan mata berkaca kaca serta hidung memerah.
Ia menatap kedua putra yang ada di gendongannya. Ia memandang kedua anak yang memiliki warna rambut yang berbeda.
"Akan kau beri nama siapa anak kita?" Tanya Aletta dengan suara paraunya.
"Anak pertama akan ku beri nama Atheryx Cleo Vergyn Hades" Katanya. "Lalu untuk anak ke dua akan ku beri nama Aleryx Cleo Vergyn Hades" Lanjut nya.
Aletta pun tersenyum mendengar nama kedua anaknya.
Ia pun menatap ke arah anak pertamanya yang memiliki rambut seperti Ariello, hitam pekat. Dan kini, mata Aletta menatap anak keduanya yang memiliki rambut perak sepertinya.
"Ibu harap kalian tumbuh menjadi laki laki hebat dan tidak pernah merendahkan, meremehkan seorang wanita"
➹➹
Setiap harinya semenjak Atheryx serta Aleryx lahir, Aletta kerap kali terbangun di tengah malam kerena kedua anak nya menangis.
Sebenarnya, ada dayang yang memang di khususkan untuk merawat Atheryx serta Aleryx. Namun, Aletta menolaknya. Ia hanya ingin Atheryx serta Aleryx tumbuh dengan asuhan nya. Bukan asuhan para dayang.
Dan ketika pagi menjelang dan Aletta masih tertidur, maka Ariello yang bertugas mengurus Atheryx serta Aleryx. Ia juga ingin ikut turut serta dalam menjaga kedua nya.
➹➹
10 tahun kemudian
10 tahun pun berlalu, kedua bayi kembar Atheryx serta Aleryx kini tumbuh menjadi anak yang tampan meskipun mereka selalu menunjukkan wajah datar nya jika sedang berada di luar kawasan kediaman Hades."Aleryx, dimana kakak mu?" Tanya Aletta ketika melihat anak keduanya itu menghampiri dirinya seorang diri di taman.
"Hilang" Jawab Aleryx dengan datar. Namun, Aletta tau jika anaknya itu berbicara dengan nada lembut.
Tiba tiba saja sekelebat cahaya hitam datang dari arah belakang Aleryx.
Aleryx yang merasakan sihir kakaknya itu pun menghalau sihir Atheryx dengan sihir cahaya nya.
Selain tumbuh dengan sangat sehat, kedua nya juga memiliki kemampuan dan kepintaran yang melebihi anak di usia mereka saat ini.
"Atheryx" Terus Aletta dengan suara lembutnya.
"Ya ibu" Jawabnya tanpa rasa bersalah sedikitpun kepada sang adik yang ia lempari sihir kegelapan miliknya.
"Jangan lakukan itu lagi" Kata Aletta.
"Aku tidak berjanji, ibu" Balasnya membuat Aletta geleng geleng kepala mendengarnya.
Meskipun keduanya tumbuh dengan pemikiran yang dewasa di usia nya, mereka tetap akan berkelahi dengan cara saling melempar sihir yang saling berlawanan itu.
Pernah juga saat itu, ketika mereka berdua baru saja membangkitkan kekuatan mereka, Atheryx serta Aleryx saling melempar sihir dengan kekuatan besar membuat sebagian kediaman hancur. Namun, Ariello menganggap enteng perkelahian kedua anaknya. Ia membiarkan kedua anaknya berkelahi dengan sesukanya.
Dan kerana saat itu Aletta penasaran dengan penyebab mereka bertengkar, mereka menjawab.
"Atheryx menyebalkan, ibu"
"Aleryx menyebalkan, ibu"
Jawab mereka saat itu dengan bersamaan.
Aletta terkekeh ketika mengingat nya.
"Atheryx, Aleryx" Panggil Aletta membuat kedua anaknya itu menoleh menatap sang ibu dengan tatapan lembut meski tersamar kan dengan tatapan datar yang keduanya layangkan.
"Sayang, dengarkan ibu. Ibu ingin kalian menemukan jati diri kalian masing masing. Ibu dan Ayah hanya akan menjadi pendukung kalian yang akan selalu setia menjagamu kalian dari belakang. Dan—" Perkataan Aletta terpotong oleh suara tegas anak sulungnya, Atheryx.
"Ibu dan Ayah harus berjalan di samping kami, itu harus! Aku tidak ingin ibu dan ayah menjaga kami. Kami bisa menjaga ibu dan ayah sekaligus. Kami anak ibu dan ayah yang hebat. Akan ku pastikan kalian terjaga jika terus bersama ku serta Aleryx!" Katanya membuat Aletta tersenyum haru.
"Untuk kali ini aku setuju dengan, kakak. Aku ingin ibu dan ayah mendampingi di samping kami, bukan di belakang!" Tumpak Aleryx.
Aletta pun terharu mendengarnya. Ia pun mendekap kedua anaknya lalu mengecup pucuk kepala anak anaknya.
Tangan Atheryx terangkat untuk menyentuh pipi Aletta yang sedikit berisi. "Ibu, aku– Atheryx Cleo Vergyn Hades berjanji untuk setia dan melindungi ibu dan ayah di masa kini maupun di masa mendatang, dan di kehidupan selanjutnya akan terus seperti itu" Ucapnya dengan tegas dengan mata emas yang menunjukkan aura kepemimpinan.
"Ibu, aku juga berjanji bahwa aku– Aleryx Cleo Vergyn Hades, juga akan setia dan melindungi ibu dan ayah di masa kini maupun di kehidupan selanjutnya. Kami akan selalu menjadi bagian dari mu, Ibu." Kata Aleryx dengan tatapan yang tak kalah tegas dari sang kakak. Namun, tatapan mata berwarna Violet itu terasa lembut ketika mengatakannya.
Aletta tersenyum. Sekarang, hidupnya tidak menderita. Ia bahagia bahkan sangat sangat bahagia hingga dirinya tidak bisa menjabarkan kebahagiaan nya ini hanya dengan sebuah kata kata saja.
Ia sangat bahagia, bahkan sangat sangat bahagia.
‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙
Sidoarjo, 7 Juni 2024
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess Aletta [ END ] [ TERBIT ] ✅
FantasyAletta Cleodora Rannes, seorang putri Duke yang sangat di rendahkan di kediamannya. ia sering di jadikan bahan omongan oleh para pelayan di kediaman Duke Rannes. Aletta juga memiliki tunangan. namun, hubungan nya dengan sang tunangan sangat buruk...