♡ [35.➹ Keanehan ➹] ♡

7.5K 560 2
                                    

I hope your enjoy Reading to my novels

‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙

Beberapa bulan kemudian

Semakin hari perut Aletta semakin besar dan Aletta terkadang akan sangat kesusahan ketika berjalan dengan perut yang sangat besar.

"Tumbulah dengan sehat di dalam sana, anakku" Kata Aletta sembari mengusap perut besarnya.

Ariello tersenyum melihat Aletta yang mengusap perutnya. Ia sangat bahagia memiliki Aletta di hidupnya.

"Ar" Panggil Aletta.

"Ya?"

"Bagaimana perkembangan para 'bayangan' yang kau tugaskan untuk menyelidiki Gheil?" Tanya Aletta.

Raut wajah Ariello seketika berubah menjadi gelap. Ia mengepalkan tangannya kala teringat jika beberapa 'bayangan' yang ia perintahkan untuk menyelidiki Gheil tewas.

"Sudah tiada, ya?" Tebak Aletta.

Ariello terkejut dengan tebakan Aletta. Bagaimana bisa istrinya itu bisa menebaknya dengan tepat?.

Aletta pun mengusap perut nya. "Biarkan aku yang bertindak kali ini, Ariello" Kata Aletta.

"Tidak!" Tanpa berpikir dua kali Ariello menolak mentah mentah pernyataan yang keluar dari mulut Aletta. "Kau cukup diam! Biarkan aku dan yang lain saja yang bertindak, Aletta!" Lanjut nya.

"Itu akan sia sia" Kata Aletta. "Ia bisa membunuh manusia tapi ia tidak bisa menghilangkan cahaya" Lanjutnya.

Ariello menunjukkan raut bingung dengan perkataan yang keluar dari mulut Aletta.

"Apa artinya?" Tanya Ariello.

"Itu artinya, Gheil bisa membunuh para manusia yang kau tugaskan tapi dia tidak bisa menghilangkan cahaya yang masuk ke dalam istananya karena Gheil juga memiliki kelemahan terhadap cahaya. Cahaya itu sama seperti sihir suci atau sihir cahaya" Jelas Treston yang tiba tiba masuk.

Ariello mendengus melihat tingkah Treston yang tidak sopan. Seenaknya saja masuk ke dalam kamar suami istri tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Bagaimana jika dia dan Aletta sedang melakukan ekhem dan kemudian Treston masuk?

"Jadi hanya paus yang bisa menanganinya?" Tanya Ariello.

"Tentu tidak. Bukankah tadi sudah ku bilang sihir suci atau sihir cahaya? Aku memiliki salah satu diantaranya. Aku pemilik sihir cahaya" Kata Treston sembari membuka telapak tangannya dan muncul sebuah cahaya terang yang membuat mata Ariello sakit melihatnya.

Karena merasa kasian dengan Ariello, ia pun menyerap sihir cahaya miliknya.

Ariello mengerutkan keningnya "sejak kapan kau memiliki sihir cahaya?" Tanya Ariello dengan kebingungan.

Pasalnya sejak dulu ia tahu jika Treston yang telah menjadi sahabatnya sejak lama itu tidak memiliki sihir cahaya.

"Aku juga tidak tau. Tapi, ku rasa sihir cahaya yang ku miliki ini muncul ketika Aletta mengandung anakmu pada minggu pertama" Kata Treston sembari mengangkat kedua bahunya.

Aletta yang mendengar perkataan Treston pun juga tak kalah bingung. Pasalnya ia dan Treston memiliki hal aneh yang sama, yaitu munculnya elemen sihir baru di tubuhnya. Namun yang membedakan nya adalah milik Aletta itu kegelapan.

"Kak" Panggil Aletta agar Treston menoleh ke arahnya yang sudah membuka telapak tangannya yang terdapat cahaya gelap berbentuk bulat.

Saat Treston melihat ke arah Aletta ia amat terkejut karena adiknya itu memiliki sihir kegelapan.

Dengan langkah besar, Treston menghampiri Aletta lalu berlutut dan memposisikan wajahnya di depan perut besar Aletta.

"Apakah kau mengalaminya ketika hamil setelah satu minggu?" Tanya Treston.

Aletta menggeleng. Lebih tepatnya ia tak tau yang pasti kapan datang elemen itu.

Treston mengerti. Tangannya pun terangkat untuk mengusap perut adiknya yang besar itu.

"Aku tau ini ulah kalian. Tapi aku mohon kepada kalian untuk menjaga ibu kalian ini. Paman, mohon. Lindungi Ibu kalian sekuat kuatnya sampai musuh yang menyerang ibu mu ketakutan dan memilih mundur" Gumam Treston dengan suara kecil dengan tangan yang terus mengusap lembut perut Aletta yang tertutupi gaun.

➹➹

Malam harinya Aletta termenung karena ia mengingat kejadian tadi siang. Ia tahu jika Treston tidak memiliki elemen cahaya, begitupula dengan dirinya yang tidak memiliki elemen kegelapan. Ia hanya memiliki elemen petir saja.

Ia pun perlahan mengusap perutnya. "Kalian akan menjadi orang yang lebih kuat dari pada ayah dan ibu" Kata Aletta.

Tiba tiba saja ia merasakan tendangan dari dalam perutnya.

Ia mematung dan kemudian tertawa. "Ibu anggap jika kalian menyetujui perkataan ibu" Kata Aletta.

Dan ia merasakan tendangan di dalam perutnya lagi. Dan Aletta tertawa ketika merasakannya.

Aletta tidak sadar bawa sejak tadi Ariello memandangnya dengan senyuman yang terukir di wajahnya yang tampan itu.

"Jagalah ibu kalian dari dalam dan biarkan ayah yang menjaga ibu kalian dari luar. Jika memang ayah tidak sanggup ataupun tidak kuat melindungi ibu kalian dari luar, maka berikan kekuatan pada pamanmu untuk melindungi ibumu"

‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙

Sidoarjo, 27 Mei 2024

TBC.

Princess Aletta [ END ] [ TERBIT ] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang