♡ [25.➹ Kabar Bahagia ➹] ♡

12.7K 755 2
                                    

I hope your enjoy Reading to my novels

‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙

Keesokan paginya, Aletta bangun dengan badan yang sedikit tidak enak. Ia merasakan ingin muntah. Namun, ketika ia memuntahkan sesuatu yang mengganjal itu yang keluar hanya lah cairan bening saja.

"Ada apa dengan mu sayang?" Tanya Ariello dengan khawatir karena ini pertama kalinya ia melihat istrinya yang selalu kuat kini terbaring dengan wajah pucat nya.

"Aku tak apa apa, mungkin hanya sedikit kelelahan saja. Setelah istirahat aku akan merasa lebih baik lagi" Kata Aletta menenangkan Ariello.

Aletta pun tertidur karena ia sangat lelah dan Ariello memberikannya usapan di keningnya membuat dirinya semakin nyenyak tidur.

Ariello mengecup kening istrinya sedikit lama.

"Cepat lah sembuh sayangku" Kata Ariello.

➹➹

Setelah bangun dari tidurnya, Aletta masih merasa tidak enak badan dan Ariello memutuskan untuk memanggil tabib.

Dan saat ini tabib perembuan setengah abad itu mengecek denyut nadi Aletta. Wanita setengah baya itu memejamkan mata nya agar bisa fokus mendiagnosis Aletta.

Mata wanita itu terbelalak terkejut. Ia merasakan denyut nadi Aletta. Namun, ada yang berbeda dari denyut nadi ini.

Ia pun penggunakan sihirnya di atas perut Aletta. Ia menggunakan sihir yang memang bisa di gunakan untuk melihat sesuatu yang tidak bisa di diagnosis.

Dan benar saja tebakannya. Wanita setengah baya itu tersenyum lebar laku ia pun menghampiri Ariello yang menunggu dengan perasaan khawatir.

Wanita setengah baya itu membisikkan sesuatu hingga Ariello membatu.

Mata Ariello pun berkaca kaca dan dengan segera ia menghampiri Aletta yang masih tertidur dengan nyenyak ya karena elusan yang tadi di berikan oleh tabib perempuan yang memeriksa Aletta.

"Jagalah istrimu baik baik , tuan." Kata wanita itu dengan senyuman yang tak bisa di sembunyikan ketika melihat kebahagiaan Ariello.

"Tentu, Bibi. Aku akan melakukannya tanpa kau perintah sekalipun" Kata Ariello dengan tegas. Namun, dengan suara rendah agar tidak membangunkan Aletta.

➹➹

Setelah beberapa jam wanita setengah baya yang memeriksa Aletta itu pergi, Aletta kini sadar dan Ariello segera memanggil pelayan untuk menyiapkan makanan sesuai apa yang Ariello katakan.

"Ada apa dengan mu? Kenapa kau terlihat sangat bahagia?" Tanya Aletta heran.

Ariello tersenyum lebar. "Tidak ada apa apa" Elaknya.

Aletta memicing matanya karena ia tidak percaya dengan perkataan yang keluar dari mulut Ariello.

Tak lama kemudian makanan pun datang dan Aletta tidak di perbolehkan memakannya sendiri. Ia harus di suapi oleh Ariello untuk memastikan makanan itu tidak ada racunnya, kata Ariello.

Aletta mencoba berfikir positif agar tidak membebani otaknya yang sekecil kuku jari miliknya. Aletta mencoba berfikir positif agar tidak membebani otaknya yang sekecil kuku jari miliknya.

Setelah makan ia di suruh oleh Ariello untuk meminum sebuah ramuan.

"Apa ini?" Tanya Aletta dengan heran.

"Ramuan"

"Aku tau jika ini ramuan! Tapi untuk apa?!" Kesal Aletta.

Ariello pun membisikkan sesuatu hingga membuat Aletta terdiam dengan tangan yang perlahan ia letakkan di atas perutnya.

"S-sungguh?" Tanya Aletta dengan nada bergetar.

Ariello menganggukkan kepalanya.

Aletta pun tiba tiba menangis dengan keras membuat Ariello panik karena ini pertama kalinya ia melihat Aletta menangis sekeras ini.

"Sayang, ada apa?" Tanya Ariello dengan sedikit khawatir.

"A-aku sungguh memiliki nya?" Tanya Aletta tak percaya.

"Ya sayang, kau memiliki mereka" Kata Ariello.

"M-mereka?"

"Ya, ada dua" Kata nya membuat Aletta semakin keras menangis.

Ariello mencoba menenangkan Aletta yang sedang menangis keras. Ia tak tau apa yang membuat Aletta menangis hingga sangat keras seperti ini.

"A-apakah aku akan baik baik saja? Apakah aku bisa merawat mereka sekaligus tanpa pilih kasih? Apakah aku bisa berbuat adil nantinya?" Tanya Aletta beruntun.

Ariello pun kini tau apa yang sedang di khawatirkan oleh Aletta.

Ariello terkekeh mendengar pemikiran yang Aletta tangisi sendiri.

Ariello pun mengusap puncak kepala Aletta dengan lembut seakan akan jika laki laki itu sedikit saja bersikap kasar, maka Aletta akan hancur seperti kaca yang tidak bisa di satukan kembali.

"Kau memiliki ku, sayang. Kita membuat nya sama sama. Jadi, kita harus bertanggung jawab bersama sama pula" Kata nya dengan lembut membuat Aletta menganggukkan kepalanya mengerti.

"Apakah ada lagi yang kau khawatir kan?" Tanya Ariello.

Aletta menggelengkan kepalanya pertanda bahwa tidak ada lagi yang mengganggu pikiran calon ibu itu.

"Baiklah, dan ingatlah ini sayang. Aku tak mau kau memiliki pikiran seperti perempuan perempuan lain.

Aku ingin kita bertanggungjawab bersama sama, bukan salah satunya yang harus bertanggungjawab.

Aku ayah nya, dan kau ibunya. Kita harus bersama.

Jangan khawatirkan apa pun. Termasuk bentuk tubuhmu nantinya dan keinginanmu nantinya, aku tak peduli. Aku ingin kita membesarkan anak anak kita dengan kasih sayang yang kita limpahkan.

Jangan biarkan anak anak kita merasakan hal yang sama seperti kita yang lalu sayang" Kata Ariello.

Aletta terharu mendengar perkataan suaminya. Sangat jarang sekali laki laki sepeti suaminya ini.

Aletta menganggukkan kepalanya. Akan ia pastikan jika anak nya nanti tak akan merasakan kehidupan sepertinya dan sang suami.

Ariello dan dirinya hampir mirip. Bedanya, Ariello di buang secara langsung oleh kedua orang tua nya yang saat ini entah dimana keberadaan nya.

Sedangkan Aletta, kalian tahu sendiri seperti apa keluarga Duke Rannes yang terhormat itu bukan?


‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙

Sidoarjo, 30 April 2024

TBC.

Princess Aletta [ END ] [ TERBIT ] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang