Dalam dunia 𝗞𝗮𝗹𝗶𝗻𝗴𝗴𝗮 𝗟𝗶𝗲𝗵𝗮𝗻𝘁𝗮 𝗡𝗶𝗿𝗹𝗲𝗸𝗮, sekadar selindung maya tak terpeta yang dia punya, ibarat portal semu tanpa titik temu, tak lebih fatamorgana naskah mentah dalam kepala.
Lebih dari itu, bagi Lingga, berada di dunia nyata serupa terjebak dalam neraka tanpa ujung kelana. Khayal jauh lebih lihai mencumbu daripada realita, Lingga jelas enggan apa-apa pakai logika.
Karena hanya di sini, di tempat ini, dia bisa menjadi apa saja—semua bahkan tidak menjadi apa-apa. Tak payah terbelenggu peraturan-peraturan mengikat sebagai manusia yang tak lepas dari stereotip dan justifikasi apriori.
Setiap kali otak memberontak, di sana senantiasa ada Hayila temani.
•┈┈┈•┈┈┈•┈┈┈•┈┈┈
↷✦; 𝗀 𝖺 𝗋 𝗂 𝗌 𝗅 𝖺 𝗄 𝗈 𝗇 ❞
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
➤; 𝗅 𝖺 𝗄 𝗈 𝗇 𝗍 𝖺 𝗆 𝖻 𝖺 𝗁 𝖺 𝗇↶
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.