••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Kini waktu menunjukkan pukul 15.00 sore, semua saudara itu berkumpul bersama kecuali Arita dan Ayeon. Arita 5 menit yang lalu pergi karena ada jadwal les. Kalo Ayeon,ia sedang berada di kamarnya,ia lebih suka menyendiri di kamar dari pada berkumpul dengan yang lain.
"Kak Ayeon kenapa tadi langsung pergi ke kamar,dan sekarang gak ikut nonton film disini." Ucap si bungsu,ia bingung kenapa Ayeon terlihat sangat pucat dari tadi pagi,dan selalu diam.
"Kak Ayeon kecapean dek. Biarin aja kaya biasanya ada Ayeon aja,kamu tau kan,Ayeon gak suka kumpul bareng,dia lebih suka dikamar." Jawab Arfasa
"Ya udah,aku ke kamar kak Ayeon dulu ya kak,mau ajak kak Ayeon turun."
"Gak usah dek,biarin kak Ayeon istirahat,kak Ayeon lagi sakit,kamu gak usah ganggu." Larang Arora.
"Hahah,kak Ayeon sakit apaa. Kok Chiki gak tau." Ucapnya dengan panik.
"Kak Ayeon tadi pingsan saat upacara dan mungkin sekarang lagi tidur. Biarin dulu aja,nanti aku bangunin waktu makan malam." Ucap Arami.
"Ohhh ya udah dehh,semoga kak Ayeon cepet sembuh."
Aruka dari tadi hanya melihat percakapan sang adik,namun ia mengingat pesan yang di kirim Arami tadi pagi untuk meminta maaf pada Ayeon. Aruka lalu berdiri dan berkata.
"Sebentar kak Aruka cek kondisi kak Ayeon, apakah masih demam,jika masih nanti kita bawa ke rumah sakit." Ucapbya lalu pergi .
Tok.....Tok....Tok...."Yeon?"
Tok....Tok....Tok....
"Ayeonn,ini kak Aruka,kakak masuk ya." Tak ada jawaban dari sang empu.
Saat Aruka membuka pintunya terlihat punggung sang adik di meja belajar,Ayeon sedang mendengarkan musik memakai earphone dengan mata tertutup. Ia tidak tertidur melainkan menikmati musik sampai sampai ia menangis,ia tidak menghapus air matanya itu,karena baginya jika menangis adalah hal yang paling membuatnya lega.
Aruka menepuk pundak sang adik,lalu memutar pundaknya agar sang adik melihatnya.
"Yeonn." Saat Ayeon memutarkan badan dan membuka mata, Ayeon sangat terkejut melihat sang kakak sulungnya berada di hadapannya. Aruka melihat mata sang adik yang di penuhi butiran air mata.
"Ayeonniiiiyaa." Ucapnya sambil mengusap air mata Ayeon.
"Kakak,kenapa disini?."
"Ayeonnii,jangan menangis,kenapa Ayeon menangis,apa Ayeon masih mengingat kejadian kemarin malam,maafin kak Aruka Ayeonniii."
"Maafin kak Aru sudah membentak mu begitu keras,kak Aruka merasa bersalah padamu,kamu sakit pasti gara gara kepikiran ucapan kak Aru,kamu juga sakit hati dengan ucapan kak Aruka. Maafin kak Aru ya?."
"Kak Aru,ini bukan salah kak Aruka. Ini salah Ayeon, Ayeon selalu ngerepotin kak Aruka dan yang lain,kak Aruka gak salah."
"Dan soal Ayeon yang sakit,itu juga bukan salah kak Aruka,Ayeon cuman kecapean makanya tadi pingsan,maafin Ayeon udah ngerepotin kak Aruka sama yang lain."
"Kak Aruka gak pernah merasa direpotkan,jadi jangan minta maaf,sekali lagi kak Aruka minta maaf karena telah marah padamu dan membuat mu menangis."
"Sebelum kak Aruka minta maaf, Ayeon sudah memaafkan, Ayeon tahu kak Aruka hanya khawatir denganku,makanya kak Aruka marah padaku."
"Hmmm, terima kasih. Oh ya Ayeon bagai mana kondisimu. Apakah masih demam?pusing?atau mau panggil dokter jae?."
"Sama- Sama kak, Ayeon sudah lebih baik,tidak usah memanggil dokter jae."
"Emm,ya sudah kamu istirahat,tidur,nanti kak Aruka suruh Arora bangunin kamu waktu makan malam,kak Aruka mau pergi les dulu ya. Jika kamu merasa pusing langsung panggil dokter jae saja ya."
"Iya kak,hati hati." Setelah itu Aruka pergi meninggalkan Ayeon.
•
•
•
•
•
See you next chapterAyoooo VOTE terus dong guys, Jangan jadi PEMBACA GAIB😭😭
Jangan lupa vote dan komen ya guys 🏠
Maaf dikit guys, author nya lagi sakit 🙏🙏
-aqrsimtt
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
KAMU SEDANG MEMBACA
Seven Girls Full Of Hope🏠
Fanfiction"Aku yang menanggung semuanya,karena aku sulung, maaf jika sikapku terlalu tegas padamu."- ARUKA "Aku akan selalu menjaga kalian,dan maaf karena aku terlalu sibuk dengan urusanku sendiri sampai kau mempunyai penyakit itu aku tak tahu." -ARITA "Bahag...